Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Trik Wawancara untuk Tulisan Biografi a la Fenty Effendy

Cocok untuk kamu yang ingin mulai menulis biografi

Niken Ari Prayitno

Membaca biografi orang-orang sukses memang menyenangkan dan bisa memberikan motivasi tersendiri bagi pembacanya. Lewat biografi, kita jadi tahu bagaimana perjuangan sosok tersebut melewati masa-masa sulitnya. Bisa saja dari kisah mereka, kita bisa belajar banyak hal atau mengadaptasi cara mereka menghadapi masa sulit agar kita juga bisa melewatinya.

Apakah kamu salah satu yang sangat suka membaca biografi? Atau bahkan sangat tertarik menulis biografi suatu saat nanti?

Fenty Effendy, salah satu penulis biografi tokoh terkenal ini membagikan triknya bagaimana membuat tulisan biografi. Dalam acara Indonesia Writing Festival 2020 yang diselenggarakan oleh IDNTimes, penulis buku biografi Mereka Bicara JK (2009) dan Karni Ilyas: Lahir untuk Berita (2012) ini memberikan trik wawancara untuk melengkapi tulisan biografimu. Apa saja, ya?

1. Batasi waktu wawancara

Dok. IDNTimes.com

Lama atau tidaknya durasi waktu wawancara sebenarnya tidak menentukan kualitas wawancara yang kamu lakukan bersama narasumber. Fenty mengatakan 2-3 jam wawancara merupakan waktu yang ideal untuk menggali informasi yang kamu butuhkan untuk tulisanmu. Membatasi waktu wawancara diperlukan agar tema wawancara tetap fokus sesuai dengan topik yang akan kamu bahas.

2. Jangan terpaku dengan daftar pertanyaan

Unsplash.com/Aaron Burden

Membuat daftar pertanyaan sebagai acuan wawancara memang sangat dibutuhkan. Namun, sebagai seorang pewawancara, hendaknya kita mengaktifkan common sense. Intuisi ini penting dibutuhkan agar kita bisa menggali dan bertanya lebih detail soal topik yang dibahas oleh narasumber. Pertanyaanmu bisa sangat berkembang mengikuti jawaban sang narasumber.

3. Upayakan melakukan wawancara berdua saja

Unsplash.com/Bewakoof.com Official

Dalam situasi tertentu, upayakan agar kita bisa melakukan wawancara berdua saja dengan narasumber. Hal ini dimaksudkan agar narasumber bisa fokus dan leluasa menyampaikan jawabannya tanpa didengar oleh orang lain. Tapi, tanyakan dulu ke narasumber sebelum wawancara, apakah ia juga merasa nyaman jika melakukan wawancara berdua saja atau tidak. 

4. Bijak menanggapi informasi negatif

Unsplash.com/Kristina Flour

Ada kalanya narasumber memberikan informasi negatif yang tidak akan pernah kamu duga sebelumnya. Jika kamu menerima informasi negatif saat wawancara, maka bijaklah untuk menanggapinya. Misalnya, tanyakan kembali validitasnya dan pertimbangkan kembali pula apakah informasi tersebut penting untuk masuk ke dalam tulisanmu atau tidak.

5. Trik menghadapi narasumber yang irit bicara

Unsplash.com/Frank Holleman

Tidak semua orang bisa dan mau mengungkapkan informasi. Ada kalanya kamu akan berhadapan dengan narasumber yang irit bicara. Kamu bisa memancingnya berbicara dengan membicarakan kesukaannya atau minta ditemani dengan orang kepercayaannya. Dalam hal ini, riset menjadi faktor penting agar narasumber mau lebih terbuka memberikan jawaban yang kamu butuhkan.

Bagaimana, Bela, semoga trik di atas bisa membantumu menulis biografi dengan lebih mudah, ya.

IDNTimes menggelar Indonesia Writers Festival 2020. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2020 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan “Empowering Indonesians Through Writing” ini berlangsung pada 21 hingga 26 September 2020 melalui Zoom dan YouTube channel IDNTimes.

Disclaimer: artikel ini ditulis ulang dari artikel berjudul "IWF 2020: 5 Kiat Wawancara untuk Tulisan Biografi ala Fenty Effendy" ditulis oleh Asep Wijaya

IDN Media Channels

Latest from Working Life