Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Tak Tempuh Jalur Hukum, Pemilik Anjing Canon Minta Maaf 

Willy: Saya dukung program wisata halal di Aceh

Natasha Cecilia Anandita

Beberapa waktu lalu viral sebuah unggahan yang memperlihatkan seekor anjing bernama Canon yang diperlakukan tidak baik oleh Satpol PP, saat hendak dibawa pergi untuk diberikan kepada pemiliknya. Dalam unggahan tersebut, tampak ada sejumlah petugas Satpol PP yang memegang kayu dan berdiri mengelilingi Canon.

Satu di antaranya mengarahkan kayu ke rantai tempat Canon diikat untuk menundukkannya. Pemilik akun menyebut kejadian itu terjadi di Pulau Banyak, Aceh Singkil. Canon lalu dimasukkan ke dalam keranjang kecil dan dibawa pergi hingga akhirnya tidak bisa bernapas dan mati.

Cerita ini pun menjadi viral di media sosial dan menarik simpati dan amarah warganet, serta banyak yang menyerukan untuk mencari keadilan bagi Canon. Banyak yang meminta pemilik anjing Canon untuk tempuh jalur hukum. Para warganet merasa iba dengan anjing tersebut dan mengutuk perbuatan Satpol PP tersebut.

Setelah beberapa hari berlalu, kini pemilik anjing Canon meminta maaf dan meminta sang adik untuk menghapus unggahan tentang anjing Canon. Berikut permintaan maaf dari sang pemilik anjing Canon melalui akun Instagram Kimo Resort, yang baru diunggah Selasa malam (26/10/2021).

Minta maaf telah membuat kegaduhan

Pemilik anjing Canon meminta maaf karena telah menimbulkan kegaduhan atas penangkapan hingga kematian hewan peliharaannya beberapa waktu lalu. Permintaan maaf itu dilakukan Willy selaku pemilik Canon yang mengelola Kimo Resort di lokasi wisata Pulau Panjang, Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil.

"Saya memohon maaf kepada warga Aceh Singkil atas kegaduhan yang terjadi. Kematian hewan peliharaan kami setelah kegiatan penertiban yang terjadi saya pribadi tidak akan mempermasalahkan lagi atas apa yang terjadi," kata Pemilik Kimo Resort, Willy dalam sebuah video unggahan di ambil dari akun Instagram Kimo Resort.

Willy meminta maaf kepada semua pihak baik pada Pemda Aceh, semua warga Aceh dan warganet karena telah membuat kegaduhan. Ia juga mengaku tak mempersoalkan lagi masalah anjingnya mati saat proses penertiban petugas.

hops.id

Jika masih ada yang mempersoalnya tentang kematian Canon, itu semua diluar tanggung jawab dan arahan dirinya. Ia juga mengatakan bahwa telah meminta adiknya untuk menghapus unggahan tentang kematian anjing Canon di akun Instagramnya yang menjadi viral itu.

Willy mengatakan bahwa unggahan tersebut hanyalah curahan hati adiknya yang sedih atas kematian Canon dan tidak dibuat untuk menjadi viral bahkan membuat kegaduhan. Kini akun Instagram @rosayeoh yang awalnya mengunggah konten viral tersebut sudah dalam mode privasi.

Nyatakan siap mendukung program pemerintah

instagram.com/kimoresort
instagram.com/kimoresort

Dalam video klarifikasinya, Willy juga menyatakan siap mendukung program wisata halal di Pulau Banyak, Aceh. Dia juga siap bekerjasama menyukseskan program pemerintah, khususnya untuk wisata baik dari pusat maupun pemda Aceh.

Ia juga meminta dukungan dan bimbingan dari semua warga dan pemerintah untuk dapat bersama menyukseskan semua program pemerintah tentang wisata di Aceh Singkil.

Tanggapan warganet terpecah

pikiranrakyat.com

Baik para warga Aceh dan Pemkab Aceh merasa keberatan, geram, sedih dan kecewa dengan pemberitaan viral itu. Pasalnya, karena framing pemberitaan tersebut, nama Aceh Singkil menjadi buruk dan tercoreng di mata warganet lainnya dan mungkin di mata dunia.

Beberapa warganet, khususnya para warga Aceh Singkil, menyatakan kekesalannya terhadap akun @rosayeoh karena tulisannya yang dianggap berlebihan itu. Mereka ingin akun tersebut menghapus unggahan dan juga memberikan klarifikasi serta meminta maaf. Mereka ingin nama Aceh Singkil kembali membaik lagi.

medcom.id

Pernyataan Willy pun dianggap masih kurang oleh beberapa warganet lainnya karena tidak menyertakan kejadian rinci dari penangkapan hingga kematian Canon. Ini karena kisah anjing Canon sendiri sudah panas dan banyak yang mempertanyakan proses tersebut yang dinilai tidak sesuai prosedur.

Di samping itu, beberapa warganet juga ingin kejelasan dari proses pemindahan hewan peliharaan tersebut. Beberapa mengatakan jika para Satpol PP tidak bisa memegang hewan tersebut, mereka bisa meminta para anggota Yayasan peduli hewan atau relawan hewan lainnya untuk secara baik-baik memindahkan anjing tersebut. Banyak yang masih memberi dukungan dan simpati kepada Willy dan Canon.

Pihak Pemda Aceh Singkil tak permasalahkan somasi

freepik.com/rawpixel.com

Sementara pihak Pemda dan Pemkab Aceh sendiri tidak mempermasalahkan jika ada yang ingin mengambil ranah hukum. Sebelumnya, Yayasan Peduli Hewan Sarana Metta Indonesia memberikan somasi pada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Aceh Singkil terkait kasus tewasnya anjing Canon di Aceh, dalam surat terbuka mereka.

Pihak yayasan juga mendesak oknum Satpol PP yang melakukan penyiksaan kepada anjing tadi untuk meminta maaf kepada publik dan diberikan sanksi kedisiplinan.

"Sangat menyayangkan terjadinya hal tersebut dan menuntut Kasatpol PP Kabupaten Aceh Singkil untuk meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi penyiksaan yang dilakukan tersebut," tuntut Yayasan Sarana Metta bersama Albert Riyadi dan Partners Law Firm dalam surat terbuka mereka.

"Ketika aparat negara bertindak sesuka hati, tidak didukung oleh keterampilan dasar tentang hewan, akhirnya bertindak semena-mena mencoba menjadi malaikat maut demi menunjukkan eksistensi keperkasaannya," tambah mereka.

instagram.com/pulaubanyak

Bupati Aceh Singkil, Aceh, Dulmusrid tidak gentar dan tak mempersoalkan somasi yang dilayangkan oleh Yayasan Peduli Hewan tersebut. Dulmusrid mengatakan itu adalah hak mereka jika memang mau membawa kasus itu ke ranah hukum.

Ia tidak melarang siapapun datang untuk melakukan investigasi terkait matinya anjing Canon. Namun, Dulmusrid mengingatkan agar yayasan serta pemilik resort yang memelihara anjing Canon membaca semua aturan yang telah diterapkan di lokasi wisata itu.

"Jika mereka memang mau ke ranah hukum ya silakan saja, namanya juga hak warga negara. Tapi hal seperti itu dia harus tahu dulu aturan di sini seperti apa, dia hidup di mana. Ke mana pun dia melangkah tentu sebatas dia mampu ya tidak ada larangan," kata Dulmusrid.

Kepala Satpol PP Aceh Singkil beri penjelasan

medcom.id

Satpol PP Aceh Singkil sendiri menjelaskan bahwa tidak ada penyiksaan dalam proses tersebut dan laporan pembekapan mulut anjing Canon juga tidak benar. Anjing tersebut dikatakan stres seusai diamankan untuk dibawa ke daratan.

Canon pun juga sudah dikuburkan dan tidak terlihat adanya tanda-tanda penyiksaan di tubuhnya, seperti yang dungkap oleh Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Aceh Singkil Ahmad Yani.

"Tidak ada penyiksaan. Anjing itu diduga mati karena stres seusai diamankan anggota saat akan dibawa ke daratan," Kata Ahmad Yani.

instagram.com/karo_kreatif

Ia mengatakan, saat anjing tersebut ditangkap oleh petugas Satpol PP, pihaknya telah menerima surat dari camat terkait pemberlakuan wisata halal di kawasan Pulau Banyak, Aceh Singkil. Sebelum penangkapan pun, kata dia, pihaknya melakukan koordinasi dengan pimpinan kecamata di Pulau Banyak.

Lantaran kondisi anjing yang galak, anjing tersebut berusaha memberikan perlawanan ketika akan ditangkap petugas. Kemudian anjing tersebut dibujuk oleh pemilik dan akhirnya dimasukkan ke dalam keranjang, guna selanjutnya dibawa ke daratan di Singkil, ibu kota Aceh Singkil.

"Ada dua ekor anjing yang kita tangkap, nah ketika tiba di Singkil, satu ekor anjing ditemukan sudah mati. Sedangkan seekor anjing lainnya masih dalam keadaan hidup dan sehat," ujarnya.

Ahmad Yani menduga anjing yang mati tersebut diduga stres dan anjing tersebut sudah dikuburkan setelah dirinya berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Singkil. Sebelum dikubur, ia mengaku tidak melihat adanya tanda-tanda kekerasan pada bagian tubuh anjing yang mati tersebut.

Viralnya pemberitaan kematian anjing Canon sendiri menarik banyak perhatian tidak hanya wargane,t tapi juga para aktivis hingga tokoh publik lainnya. Kini pemilik sudah meminta maaf dan memutuskan tidak membawanya ke ranah hukum.

IDN Media Channels

Latest from Working Life