Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

15 Tips Jaga Konsentrasi dalam Situasi Kerja yang Toxic

Tips nomor 15 adalah jalan terakhir, Bela

Dina Lathifa

Bekerja di kantor dengan lingkungan kerja yang sehat adalah impian semua pegawai. Namun kenyataannya, impian sempurna itu nggak selalu milik semuanya. Sebagian orang bekerja di perusahaan dengan fasilitas yang nyaman, tetapi dikelilingi oleh segelintir orang yang toxic. Sebagian lainnya, bekerja di perusahaan yang kurang mengapresiasi karyawannya tetapi merasa betah karena memiliki rekan kerja yang saling mendukung. Lalu, ada sebagian orang yang harus bekerja di kantor dengan situasi benar-benar toxic. Apa kamu juga mengalami ini, Bela?

Tentunya, bekerja di situasi yang toxic dapat memengaruhi kinerjamu, bahkan kesehatan mentalmu. Keluar adalah pilihan yang selalu kamu pertimbangkan. Namun karena satu dan lain hal, kamu nggak dapat mengajukan permohonan pengunduran diri ke atasanmu. Lantas, apa yang dapat kamu lakukan untuk dapat bertahan dan menghindari situasi toxic di kantor? Melansir dari Bustle, ini tips yang dapat kamu coba.

1. Membangun pola pikir yang positif

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Jika lingkungan kerja dipenuhi dengan aura negatif, ada beberapa teknik yang dapat membantumu untuk selalu merasa positif sehingga kamu dapat fokus bekerja. Salah satu teknik yang paling mudah adalah mengatakan pada rekan kerja di sekitarmu kalau kamu ingin tetap berpikir positif dan menyelesaikan pekerjaanmu dengan tenang. Kamu pun menegaskan kalau ingin menghindari situasi atau suasana negatif sehingga dapat bekerja dengan baik.

2. Mengabaikan situasi negatif di sekitarmu

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Jangan sampai situasi toxic di kantor mengganggu konsentrasimu. Mungkin kamu perlu membangun benteng pertahanan untuk menjaga fokus pikiranmu. Salah satu caranya adalah dengan mendengarkan lagu ketika bekerja. Cara ini dapat menenangkanmu dan menjagamu tetap produktif selama bekerja. Selain itu, mendengarkan lagu dapat menurunkan detak jantung dan meningkatkan konsentrasi karena kamu mencegah distraksi dari lingkungan kantor.

3. Menemukan humor di setiap situasi kantor

Pexels.com/Anastasiya Gepp

Jika melihat situasi toxic dari pandangan negatif, kamu akan merasa stres sepanjang waktu. Ketimbang mengeluhkan pekerjaanmu, coba untuk menertawakan situasi tertentu dengan rekan kerja atau temanmu di luar jam bekerja. Terkadang, obat paling manjur untuk menangani stres adalah saling bertukar cerita dengan teman dekat di luar kantor, menemukan humor dan kenyamanan ketika kamu tahu kalau bukan dirimu saja yang mengalami situasi seperti itu.

4. Jangan membawa masalah pekerjaan ke rumah

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Meski mengeluhkan pekerjaan yang toxic dapat membuatmu merasa lebih baik, hal ini dapat membawa dampak buruk, loh. Mengutip dari Wall Street Journal, sebuah penelitian menemukan kalau selalu membicarakan situasi kerja yang toxic di rumah dapat memperburuk masalah.

5. Jangan terlibat dalam gosip kantor

Pexels.com/Fauxels

Memang, bergosip dengan rekan kerja terasa menyenangkan. Namun jika selalu melakukannya, ada baiknya untuk mengurangi kegiatan ini, Bela. Sebab bergosip dapat mengganggu konsentrasi dan kamu pun dapat menunda pekerjaanmu. Selain itu, sikap ini akan memberikan kesan kurang baik di mata atasan. Jadi, coba mengurangi perlahan bergosip dengan rekan kerja. Berikan sinyal kalau kamu sedang bekerja dan nggak ingin diganggu terlebih dahulu. Dengan begitu, rekan kerja nggak akan mengganggu dan kamu terhindar dari kenegatifan.

6. Menemukan inspirasi di mana saja

Pexels.com/Daria Shetsova

Terkadang, lingkungan kerja toxic dapat menghabiskan energi dalam diri. Jika situasi kantor nggak dapat memberikanmu inspirasi yang positif, mungkin ini saatnya untuk menemukannya di tempat lain. Coba berjalan kaki ke luar area kantor, atau memutuskan untuk kerja remotely untuk mengganti suasana. Paling tidak, kamu harus meluangkan waktu keluar dari lingkungan toxic itu.

7. Luangkan waktu untuk beristirahat

Pexels.com/Marcus Aurelius

Bagi mereka yang senang bekerja, banyak pegawai yang merasa bersalah jika beristirahat di sela-sela jam kerja. Meski terasa malas melakukannya, sebenarnya penting untuk beristirahat, terutama jika kamu bekerja di lingkungan yang toxic. Istirahat 5-10 menit, entah itu di meja kerjamu sendiri, entah dengan berjalan kaki di luar kantor, entah dengan berdiam diri dalam kendaraan pribadimu. Beristirahat dan menikmati ruang sendiri dapat menyegarkan otakmu dan situasi toxic, dan kamu nggak perlu merasa bersalah karena melakukannya.

8. Fokus meningkatkan performa kerjamu sendiri

Pexels.com/Burst

Ketimbang merasa malas dan kehilangan motivasi untuk menjadi pegawai yang baik, coba mengingat kalau lingkungan kerjamu nggak mendefinisikan dirimu sebagai pegawai. Mengutip dari Forbes, ketika bekerja di situasi toxic, fokus untuk meningkatkan performa kinerjamu sendiri. Dengan begitu, kamu menambah banyak kemampuan baru dan semakin menguasai kemampuan dasar yang sudah kamu punya. Kemampuan itu dapat menjadi bekal pribadimu untuk mencari peluang karier di kantor lainnya.

9. Insiatif menemukan solusi

Pexels.com/Fauxels

Ketimbang mempertimbangkan pilihan untuk mengundurkan diri, coba temukan solusi untuk memperbaiki situasi kerja yang toxic. Mengutip dari Daily Worth, para ahli karier dan psikolog mengatakan situasi kerja yang toxic dapat diatasi dengan bersatunya para pegawai. Lihat jika ada rekan kerja lain yang menyadari situasi toxic di tempat kerja. Langkah ini menjadikanmu sebagai bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah.

10. Taruh pesan positif di meja kerja

Pexels.com/Prateek Katyal

Menempatkan kalimat positif atau foto orang kesayangan di meja kerja dapat membuatmu merasa lebih baik ketika suasana kantor berubah menjadi lebih toxic. Baca quotes atau pandangi foto tersebut ketika kamu merasa stres. Benda-benda itu dapat mengingatkanmu hal-hal penting dalam hidupmu, dan mengingatkanmu kalau hari buruk ini akan berlalu. Mood kamu akan berubah menjadi lebih baik, Bela.

11. Jangan mengambil hati

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Sulit untuk nggak mengambil hati setiap perkataan atau perbuatan rekan kerja, terutama jika itu berkaitan dengan pekerjaanmu. Namun kadang, bukan hal yang sehat untuk selalu bertanggung jawab atas perbuatan rekan kerjamu. Mengutip dari Fast Company, para ahli mengatakan kalau salah satu kebiasaan buruk manusia adalah salah mengartikan perilaku orang lain. Jadi, daripada berfokus pada hal yang orang lain lakukan, cukup berkonsentrasi pada pekerjaanmu sendiri.

12. Berteman dengan rekan kerja yang punya pikiran positif

Pexels.com/Fauxels

Berteman dengan orang-orang yang memiliki pikiran dan perasaan positif dapat memperbaiki situasi kantor yang toxic. Karena itu, pilih untuk berteman dengan orang-orang yang memancarkan aura positif dan nggak bersikap negatif. Belajar dari mereka, dukung mereka, serta habiskan waktumu bersosialisasi dengan mereka.

13. Selalu bersyukur

Pexels.com/Bongkarn Thanyakij

Menghitung hal-hal baik yang terjadi pada dirimu adalah salah satu cara terbaik untuk selalu berpikir positif di situasi kantor yang toxic. Sederhananya, selalu bersyukur atas nikmat yang kamu terima, sekecil apa pun itu. Hal ini dapat mengingatkanmu tentang alasanmu melamar dan bekerja di perusahaan tersebut, dan besarnya perjuanganmu untuk mendapatkan pekerjaan itu. Penelitian mengungkapkan jika bersyukur berkaitan erat dengan rasa bahagia. Jadi, jangan lupa bersyukur, Bela!

14. Menemukan kembali identitas dirimu

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Kamu akan mudah kehilangan dirimu sendiri ketika bekerja di situasi toxic dalam waktu lama. Self-esteem dapat menderita dan kamu akan merasa depresi. Namun, bukan berarti kamu nggak bisa bangkit dari keadaan ini. Coba untuk menemukan dan membangun kembali jati dirimu di luar kantor. Caranya, bisa dengan mencari tahu tentang bisnis yang ingin kamu rintis sendiri, mendaftarkan diri ke kampus atau lembaga kursus yang dapat mendukung kariermu, menekuni hobi, dan sebagainya. Membangun kembali jati dirimu sangat penting ketika kamu sedang berusaha melawan negativitas dari situasi kerja yang toxic.

15. Mengundurkan diri

Pexels.com/Bongkarn Thanyakij

Semoga kamu nggak sampai melakukan ini. Namun jika situasi kantor sudah nggak tertahankan lagi, mengundurkan diri dapat menjadi pilihan terbaik. Mengutip dari Life Hacker, banyak orang bertahan dalam pekerjaannya meski situasinya sudah nggak membuat mereka merasa nyaman lagi. Jangan takut untuk mengaku kalau dirimu merasa nggak betah karena situasi toxic. Cari pekerjaan baru yang dapat menginspirasimu dan membantumu menjadi seseorang yang lebih baik.

Nggak seorang pun harus bekerja di situasi kantor yang toxic. Jika kamu mengalami hal ini, coba untuk melakukan tips-tips di atas, Bela. Usahakan untuk menghindarkan diri dari segala situasi negatif yang ada. Namun jika sudah nggak tertahankan, mengundurkan diri dapat menjadi jalan keluar terbaik.

IDN Media Channels

Latest from Working Life