Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Sempat Heboh, Kasus 'Nth Room' Dijadikan Film Dokumenter Netflix

Dijadwalkan tayang bulan depan

Ajenk Rama

Masih ingat dengan kasus pelecehan seksual paling menggemparkan di Korea Selatan, yang diberi nama Nth Room? Kasus tersebut melibatkan ratusan ribu orang di dalamnya pada pertengahan Maret 2020. 

Banyak perempuan menjadi korban dari kasus Nth Room, beberapa di antaranya masih di bawah umur dan  berasal dari kalangan selebritas. Lantaran kasus tersebut, Korea Selatan mendapat sorotan di tengah pandemi COVID-19. 

Dua tahun berlalu usai tersangka utama ditangkap, kasus Nth Room masih menyimpan misteri tentang metode kejahatan dan perasaan para pelaku saat mengeksploitasi kaum perempuan.

Netflix tertantang mengangkat kasus Nth Room dalam bentuk film dokumenter berjudul Cyber Hell: Exposing An Internet Horror. Tim produksi akan menghadirkan kisah lebih mendalam lewat proses wawancara puluhan orang. 

Bagaimana proses pembuatan film dokumenter Cyber Hell: Exposing An Internet Horror? Siapa sosok yang akan berada di kursi sutradara? Buat tahu lebih jelasnya, simak kilas baliknya di bawah ini. 

Apa itu kasus Nth Room?

Koreaboo.com

Nth Room merupakan kasus asusila yang terjadi di Korea Selatan berupa kekerasan dan pelecehan seksual, yang mengeksploitasi 74 orang perempuan. 16 di antaranya masih di bawah umur. 

Kasus menggemparkan ini sebenarnya telah terungkap sejak November tahun 2020, namun baru dibahas lebih mendalam pada awal Maret 2020 oleh media Korea, Kookmin Ilbo. Saat itu, pihak Kepolisian Korea Selatan melakukan penyelidikan besar-besaran dan menangkap setidaknya lebih dari 150 orang terkait kasus Nth Room.

18 orang telah dijebloskan ke penjara, namun satu orang tersangka mengakhiri hidup dengan cara melompat dari Jembatan Yeongdongdaegyo pada 27 Maret 2020. Transaksi jual-beli video asusila ini menggunakan pesan aplikasi instan, Telegram. Para pengguna mendapatkan video tersebut dengan cara berlangganan. 

Siapa dalang di balik kasus asusila tersebut?

Nytimes.com

Awalnya, pihak Kepolisian tidak ingin mempublikasikan identitas pelaku yang berhasil diringkus pada 20 Maret 2020 di kediamannya. Namun, hal tersebut mengundang amarah publik Korea. Mereka mengajukan petisi secara daring dan ditanda tangani lebih dari 2 juta orang. 

Baru pada 25 Maret 2020, pihak Kepolisian membuka wajah pelaku saat pemindahan ke Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul. Ia adalah Cho Joo Bin alias Baksa berusia 25 tahun. Dalam proses transfer tersebut, Cho Joo Bin meminta maaf kepada orang-orang yang terluka atas perbuatannya. 

Namun, Cho Joo Bin bukan dalang utama dari kasus ini. Nama samaran GodGod diketahui merupakan dalang di balik berdirinya Nth Room, yang ia dirikan sejak 2018. Setelah 10 bulan melakukan penyelidikan, akhirnya Kepolisian Korea menangkap GodGod, yang juga mempunyai nama lain yaitu Mr. Moon pada 9 Mei 2020.

Mr. Moon sempat menyempat menyangkal jika ia adalah dalang di balik identitas 'GodGod'. Namun, saat pihak Kepolisian memberikan bukti digital, baru ia mengakui bahwa dirinya merupakan pendiri dan mengelola 8 grup Nth Room. 

Berapa biaya akses situs Nth Room?

Hackread.com

Grup Telegram, Nth Room tidak diakses secara gratis. Orang-orang yang tergabung dalam grup tersebut membayar sejumlah uang sebagai biaya masuk chat room. Mata uang yang digunakan untuk proses transaksi adalah uang kripto (cryptocurrency), seperti Bitcoin, Ethereum, dan Monero.

Biayanya berkisar antara 100.000 won (setara Rp1,3 juta) sampai 1.500.000 won (kurang lebih Rp20 juta) untuk melihat foto dan video asusila dari para korban. Setelah ditelusuri, ternyata para pelaku yang mengoperasikan grup Nth Room ini tidak menggunakan akun Bitcoion dan Ethereum. 

Terungkap, jika Cho Joo Bin menerima uang dari pengguna melalui Monero, sebuah dark coin yang digunakan dalam transaksi ilegal. Saat itu, pihak Kepolisian Korea Selatan telah  mengamankan sekitar 2.000 transaksi dari Agustus 2019 hingga Maret 2020. 

Dalam proses persidangan, Cho Joo Bin alias Baksa, mengoperasikan tiga chat room dengan biaya masuk sekitar 200.000 won (setara Rp2,6 juta) sampai 1.500.000 won (kurang lebih Rp20 juta). 

Sejumlah artis perempuan sempat menjadi target

Starbiz.net

Tidak hanya warga biasa yang menjadi korban, tetapi Nth Room juga menarget beberapa artis perempuan, seperti aktris Shin Se Kyung, Bomi 'APINK', dan Jisoo 'BLACKPINK'. Cho Joo Bin menjadi dalang di balik kasus hidden camera yang menimpa Shin Se Kyung dan Bomi 'APINK' pada September 2018. 

Keduanya sempat menjalani syuting untuk sebuah drama berjudul Pocha Beyond Borders. Namun, saat proses syuting berjalan, mereka menemukan sebuah kamera tersembunyi di charger kamar hotel. 

Cho Joo Bin bersekongkol dengan staf produksi drama dengan imbalan sejumlah uang. Staf tersebut telah ditangkap dan divonis 1,5 tahun penjara dengan masa percobaan 3 tahun 18 bulan. 

Sementara, Jisoo 'BLACKPINK' diintai oleh Cho Joo Bin selama 3 bulan. Namun, Joo Bin menyerah karena ia tidak menemukan Jisoo bertemu dengan seorang pria.  

Netflix tertarik mengangkat kasus Nth Room

Allkpop.com

Besarnya kasus Nth Room membuat Netflix tertarik mendokumentasikan kisah kriminal tersebut dalam bentuk dokumenter. Pada tanggal 20 April 2022, Netflix Korea Selatan mengungkap bahwa Nth Room akan ditayangkan dengan judul Cyber Hell: Exposing An Internet Horror. 

Film dokumenter ini diproduksi dengan wawacara dari 24 reporter, produser, hngga pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut. Ini akan menjadi film dokumenter kejahatan yang berbeda. 

Pasalnya, Cyber Hell: Exposing An Internet Horror tidak akan bertatap muka dengan korban. Dokumenter ini merekam jenis kejahatan baru. Pelaku kasus Nth Room berhasil menciptakan zona nyaman mereka di dunia maya dengan jaminan anonimitas.

Choi Jin Sung menggarapnya film dokumenter

Allkpop.com

Salah satu sutradara yang pernah menggarap film I AM (2012) akan menjadi orang di belakang layar dalam proses produksi Cyber Hell: Exposing An Internet Horror. Sutradara Choi Jin Sung mengungkapkan pemikirannya mengenai film ini. 

"Siapa penonton akan tahu setidaknya tentang kasus Nth Room. Namun, setelah menonton film dokumenter ini, saya pikir mereka akan menyadari bahwa 'kebenaran' yang mereka ketahui mengenai kasus ini hanya puncak gunung es."

Choi Jin Sung menambahkan bahwa metode kejahatan pelaku Nth Room jauh lebih rumit dan halus daripada yang publik ketahui. Penuturan sang sutradara membangkitkan rasa penasaran publik akan kisah sebenarnya dari kasus pelecehan seksual, Nth Room. Cyber Hell: Exposing An Internet Horror dijadwalkan rilis pada 18 Mei 2020 di Netflix.  

Penasaran dengan kasus paling menggemparkan di Korea Selatan? Jangan lewatkan penayangan perdananya bulan depan, Bela!

IDN Media Channels

Latest from Working Life