Pasang surut di dunia hiburan Korea Selatan sering kali terjadi. Setiap tahun, selalu ada grup K-pop baru bermunculan. Hal ini membuat grup K-pop lama berjuang untuk tetap mempertahankan eksistensinya, baik sebagai penyanyi di atas panggung atau idol-aktor.
Pada 12 Juli 2022, Newsen Korea melaporkan bahwa mantan idol K-pop yang alih profesi menjadi aktor, menyerahkan diri ke Kantor Kepolisian Yeoju, Gyeonggi, Korea Selatan. Ia hampir melakukan penipuan via telepon atau phishing.
Menurut Pannchoa, mantan idol K-pop diduga sebagai anggota FT.Island, salah satu band FNC Entertainment yang dibentuk pada 2007 silam. Benarkah dugaan yang diarahkan ke anggota FT.Island? Bagaimana kronologinya hingga mantan idol K-pop ini terjebak dalam kejahatan phishing? Sebelum tersulut emosi, cari tahu kebenarannya di bawah ini.
Menerima sejumlah uang dari korban
Tim investigasi kejahatan ekonomi dan anti korupsi Badan Kepolisian Gyeonggi Selatan, Korea Selatan mengumumkan bahwa ada seorang mantan idol K-pop, sekaligus aktor berinisial A, menerima uang sebesar 6 juta won atau setara Rp69 juta dari korban phishing via telepon.
Secara sederhana, phishing adalah sebuah aksi penipuan dengan memanfaatkan data pribadi korban melalui email, telepon, pesan teks, atau mengklik tautan. Uang tersebut diambil oleh A atas permintaan dari atasannya.
Namun, A merasa janggal dan ia melaporkan ke pihak berwajib mengenai masalah tersebut. Badan Kepolisian Gyeonggi Selatan mendakwa A tanpa penahanan atas tuduhan penipuan. Sikap aktor A yang berani menyerahkan diri tetap mendapat apresiasi dari pihak kepolisian, karena menggagalkan aksi kejahatan phishing.
Sempat dituduh mengalami kesulitan ekonomi
Beredar rumor, A melakukan pekerjaan tersebut karena ia menderita kesulitan ekonomi. Ia mulai bekerja usai menemukan pekerjaan paruh waktu bergaji tinggi di internet. Menurut penelusuran The Fact, A adalah salah satu anggota FT.Island dan menjadi aktor sejak meninggalkan grup.
Namun, tuduhan A menderita kesulitan ekonomi segera dibantah oleh perwakilan agensi dalam sebuah panggilan telepon dengan Sports Seoul pada 12 Juli 2022.
"Beberapa bagian benar, tetapi ada bagian yang tidak sesuai. Memang benar A menerima pekerjaan tersebut. Ia mendapatkannya dari seorang kenalan dan tidak benar pula jika A mengalami kesulitan ekonomi. A baru bekerja 4 hari dan proses wawancara dilakukan secara daring karena pandemi. Tetapi, ia merasa janggal sehari setelah bergabung di perusahaan tersebut," ungkap perwakilan agensi A.
Perwakilan agensi menambahkan bahwa A diminta untuk mengambil sejumlah uang dari investor yang uangnya tidak dapat disetor tunai. Saat A menerima uang tersebut, ia pergi ke kantor polisi, karena merasakan kejanggalan.
Berkat A, polisi menangkap organisiasi phishing suara dan mencegah kerugian lebih banyak. Korban dan polisi mengungkapkan rasa terima kasihnya dan A sempat disarankan menjadi duta pencegahan phishing agar kejahatan serupa tidak terjadi lagi.