Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Contoh Resensi Beserta Pengertian dan Strukturnya Lengkap

contoh resensi
pexels.com/Streetwindy

Sebelum membaca atau melihat sebuah karya, ada beberapa orang yang mencari ulasannya terlebih dahulu. Setelah itu, mereka kemudian akan memutuskan akan membaca dan menikmati atau tidak karya tersebut. 

Nah, penilaian yang berisi ringkasan mengenai isi, kelebihan, dan kekurangan sebuah karya tersebut dinamakan dengan resensi. Resensi bisa menjadi salah satu pertimbangan pembaca sebelum menikmati karya. 

Kali ini, Popbela.com akan membahas mengenai contoh resensi beserta pengertian dan strukturnya yang lengkap. Simak ulasan berikut ini ya, Bela!

1. Apa itu resensi?

contoh resensi
pexels.com/Ylanite Koppens

Sebelum melihat contoh resensi beserta pengertian dan strukturnya, perlu kamu ketahui terlebih dahulu pengertian resensi. Menurut KBBI, resensi merupakan pertimbangan atau pembicaraan mengenai buku. 

Menurut Poerwadarminta, resensi merupakan sebuah pertimbangan atau perbincangan mengenai sebuah buku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik tidaknya tema dan isi buku, kritik, serta dorongan kepada khalayak untuk membaca atau tidak buku yang bersangkutan.

Sementara menurut Panuti Sudjiman, resensi ialah pembahasan dan penilaian pendek mengenai suatu karya tulis. Maksud pembahasan dan penilaian tersebut ialah mengungkap secara sekilas dan mengkritik buku.

2. Struktur resensi

contoh resensi
unsplash.com/Blaz Photo

Kemudian, struktur resensi penting untuk membuat ulasan yang utuh dan lengkap. Berikut adalah bagian-bagian yang harus ada dalam resensi. 

1. Judul 

Bagian pertama yang perlu ada dalam sebuah resensi adalah judul. Judul menjadi sangat penting karena akan pertama kali menarik perhatian pembaca. Untuk membuatnya, sertakan judul karya yang akan diulas supaya pembaca memiliki gambaran tentang isi bacaan. 

2. Identitas karya

Setelah itu, tuliskan identitas karya, misalnya adalah buku. Pada bagian ini, kamu bisa menuliskan judul, nama pengarang, tahun terbit, kota terbit, tebal buku, sampai dengan harga buku. Tujuannya adalah menyamakan persepsi dengan pembaca mengenai buku yang akan diresensi.

3. Pengantar 

Pengantar atau pembuka merupakan bagian yang bertujuan untuk mengenalkan pengarang dengan karya yang akan dibahas. Tak hanya itu saja, di bagian ini kamu bisa menjelaskan alasan kamu memilih karya tersebut dan keunikannya dibandingkan dengan buku lainnya.

Jadi, pembaca akan merasa antusias dan tertarik untuk melanjutkan pembacaan resensi. Bagian ini cukup ditulis sepanjang 1 sampai 2 paragraf. 

4. Isi

Nah, bagian inti pada resensi adalah isi atau pernyataan resensi. Awali bagian ini dengan sinopsis singkat karya terlebih dahulu, kemudian baru sampaikan kekurangan dan kelebihan buku. Alih-alih berbasa-basi, bagian isi perlu kamu tulis dengan to the point mengenai opinimu sebagai pembaca.

Jangan lupa tulis ulasan secara persuasif agar pembaca ikut tertarik dengan karya yang bersangkutan. Sampaikan opinimu secara jujur terkait dengan kerangka, alur, bahasa, sampai dengan detail kesalahan cetaknya. 

5. Penutup

Terakhir, simpulkan apakah karya yang kamu bahas layak atau tidak untuk dibaca. Kemudian, sertakan alasan singkat mengapa pembaca perlu menikmati atau tidak karya tersebut. Di bagian ini, kamu perlu menyampaikannya secara objektif, logis, dan tidak bertele-tele. 

3. Manfaat resensi

contoh resensi
pexels.com/Huỳnh Đạt

Contoh resensi beserta pengertian dan strukturnya ini akan bermanfaat baik untuk penulis, pembaca, bahkan pihak ketiga. Berikut manfaatnya:

1. Manfaat untuk penulis resensi 

Bagi penulis, mereka akan menambah kreativitas dan keilmuannya dalam mengulas karya atau buku. Penulis resensi juga dapat memengaruhi pembaca agar membaca atau tidak buku yang diresensi. Bahkan, penulis bisa mendapatkan royalti jika tulisannya dimuat di berita atau surat kabar.

2. Manfaat untuk pembaca 

Manfaat resensi juga dirasakan oleh pembaca resensi. Sebab, mereka bisa mempertimbangkan akan membeli atau tidak sebuah karya dari ulasan peresensi. Mereka juga bisa melihat apakah karya yang bersangkutan sesuai dengan seleranya atau sebaliknya. 

3. Manfaat untuk pengarang karya

Tak perlu diragukan lagi, resensi ini tentu sangat bermanfaat bagi pengarang karena bisa memengaruhi pembaca untuk menikmati karyanya. Selain itu, pengarang juga akan mendapatkan feedback dari penulis berupa kelebihan dan kekurangan karyanya. Dengan begitu, ia akan memperbaiki karya-karya selanjutnya.

4. Manfaat untuk penerbit

Bagi penerbit, resensi menjadi salah satu media promosi yang penting atas karya yang diterbitkannya. Dengan resensi, buku atau karya lainnya bisa dikenal oleh masyarakat lebih luas. 

4. Tujuan resensi

contoh resensi
pexels.com/Uriel Mont

Sementara tujuan penulisan resensi di antaranya adalah sebagai berikut. 

1. Memberikan pemahaman yang komprehensif kepada pembaca mengenai suatu karya dari sudut pandang pembaca. 

2. Mengajak pembaca mendiskusikan lebih jauh mengenai substansi dalam karya tertentu. 

3. Memberikan pertimbangan kepada pembaca karya mengenai kelebihan dan kekurangan karya.

4. Memberikan informasi mendetail sebuah karya, mulai dari pengarang sampai dengan latar belakangnya.

5. Memberikan kritik dan saran yang membangun kepada pengarang mengenai suatu karya. 

5. Jenis resensi

contoh resensi
unsplash.com/Hope House Press - Leather Diary Studio

Ada beberapa jenis resensi berdasarkan tujuan dan intinya. Namun, hal ini tidak bisa diterapkan secara baku dan bisa tergabung menjadi satu dalam sebuah resensi.

Berikut adalah jenis-jenisnya.

1. Resensi deskriptif

Jenis pertama ini merupakan resensi yang disampaikan secara detail di setiap bagian atau bab karya. 

2. Resensi informatif

Sebaliknya, resensi informatif hanya berisi informasi umum mengenai pokok-pokok dalam karya dan disampaikan secara singkat.

3. Resensi evaluatif

Jenis resensi evaluatif menyampaikan penilaian mengenai isi karya dan hal yang berkaitan lainnya. Sementara informasi tentang karya menjadi ilustrasi saja. 

4. Resensi kritis

Adapun resensi kritis mengulas detail karya dengan metodologi pengetahuan tertentu, sehingga bersifat objektif dalam menilai karya. 

5. Resensi informatif-evaluatif

Terakhir, resensi informatif-evaluatif berarti menggabungkan dua jenis resensi sebelumnya menjadi sebuah ulasan yang lengkap dan memadai. 

6. Contoh resensi novel 1

contoh resensi
pexels.com/Pixabay

Berikut contoh resensi beserta pengertian dan strukturnya yang telah diterapkan ini perlu kamu simak.

Resensi Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata

Identitas Buku

Judul buku: Laskar Pelangi
Penulis: Andrea Hirata
Bahasa: Indonesia
Negara: Indonesia
Genre: Roman, Persahabatan
Penerbit: Bentang Pustaka, Yogyakarta
Tahun terbit: 2005
Halaman: 529 halaman
ISBN: 979-3062-79-7

Judul buku satu ini tentu sudah tak asing lagi di kalangan pembaca. Berhasil menjadi salah satu International Best Seller, Laskar Pelangi sudah diterjemahkan ke dalam 40 bahasa asing dan terbit dalam 22 bahasa. Tak hanya itu saja, karya ini berhasil dialihwahanakan dalam bentuk film layar lebar yang sukses di pasaran.

Sinopsis 

Laskar Pelangi menceritakan tentang kehidupan 10 orang anak yang kurang mampu di Gantung, Bangka Belitung. Meskipun dalam keterbatasan, mereka memiliki semangat juang untuk belajar dan menempuh pendidikan. Mereka menempuh pendidikan di SD Muhammadiyah Gantung dengan serba keterbatasan, baik dalam sarana prasarana maupun tenaga pendidiknya.

Kesepuluh anak itu di antaranya adalah  Ikal, Lintang, Sahara Aulia Fadillah, Mahar Ahlan, Syahdan Noor Aziz, Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman atau A Kiong, Samson atau Borek, Mukharam Kudai Khairani, Trapani Ihsan Jamari, dan Harun Ardhli Ramadhan. 

Kelebihan dan Kekurangan 

Novel ini menggunakan bahasa yang beragam sehingga bisa memperlihatkan unsur budaya dan sosial masyarakat Melayu secara langsung. Kemudian, Andrea Hirata juga berhasil memberikan kritik kepada sistem pendidikan secara tidak langsung yang relevan dengan permasalahan di Indonesia. 

Namun, masih banyak istilah yang sulit dipahami pembaca. Meskipun terdapat kamus kecil di akhirnya, tetapi pembaca perlu bolak-balik untuk memahami istilah asing. Ending cerita yang menggantung juga membuat sebagian pembaca sedikit kecewa.

Kesimpulan

Laskar Pelangi menjadi sebuah novel yang layak dibaca karena banyak sekali pelajaran hidup yang bisa diambil. Misalnya, tentang rasa syukur dan tidak mudah menyerah. Pembaca juga bisa turut merasakan emosi para tokoh mulai dari bahagia sampai yang mengharukan. 

7. Contoh resensi novel 2

contoh resensi
pexels.com/Lisa

Resensi Novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata

Identitas buku

Judul buku: Sang Pemimpi

Penulis: Andrea Hirata

Bahasa: Indonesia

Negara: Indonesia

Genre: Roman, Persahabatan

Penerbit: PT Bentang Pustaka

Tahun terbit: 2006

Halaman: 292 halaman

ISBN: 979-3062-92-4

Sinopsis

Sang Pemimpi menceritakan tentang kehidupan tiga remaja Melayu Belitong, yaitu Arai, Ikal, dan Jimbron yang berjuang menjalani hidup penuh tantangan. Mereka duduk di bangku SMA dan bekerja sebagai kuli ikan demi bertahan hidup.

Meski hidup mereka tidak mudah, ketiganya percaya pada kekuatan cinta, mimpi, dan takdir Tuhan sebagai bekal meraih masa depan.

Cerita pun berlanjut dengan mereka yang bercita-cita melanjutkan pendidikan ke Eropa. Mereka saling berjuang dengan cara masing-masing, hingga akhirnya berhasil diterima di Universete de Paris, Sorbonne, Prancis.

Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan novel Sang Pemimpi terletak pada ceritanya yang mengandung nilai moralitas dan sosialisme. Alur ceritanya juga menarik sehingga mudah dimengerti dan menginspirasi para pembacanya.

Namun, kekurangan novel tersebut terdapat ada pada banyaknya bahasa kiasan yang digunakan. Bagi sebagian orang mungkin akan kesulitan dalam memahami bahasa itu.

Kesimpulan

Novel Sang Pemimpi memiliki banyak pesan moral yang bisa dijadikan inspirasi bagi anak muda sekarang. Salah satunya ialah pentingnya punya impian dan tekad untuk mewujudkannya. Tidak ada yang tidak mungkin selagi kamu berusaha.

8. Contoh resensi film 1

contoh resensi
pexels.com/Enzo Muñoz

Resensi Film Sekawan Limo karya Bayu Skak

Identitas Film

Judul film: Sekawan Limo

Sutradara: Bayu Skak

Penulis naskah: Nona Ica

Tanggal Rilis: 4 Juli 2024

Durasi: 1 jam 52 menit 

Genre: Petualangan, komedi, horor

Produksi: StarVision Plus, Skak Studios

Pemain film: Bagas (Bayu Skak), Lenni (Nadya Arina), Dicky (Firza Valaza), Dyny (Keisya Levronka), Deri (Dono Pradana), Juna (Benidictus Siregar), Andrew (Indra Pramujito), Dukun (Cak Kartolo), Mbah Uti (Tini Kartolo), dan sebagainya.

Sinopsis

Sekawan Limo menceritakan perjalanan lima sahabat yang memulai pendakian ke Gunung Madyopuro. Gunung tersebut dikenal memiliki aura mistis dan penuh pantangan. Selama perjalanan, mereka harus menaati sejumlah aturan agar terhindar dari gangguan gaib.

Berlatar budaya Jawa yang kental, film ini tidak hanya menggali mitos-mitos lokal, tetapi juga menyoroti hubungan persahabatan antar para pendaki.

Kelebihan dan kekurangan

Bayu Skak sebagai sang sutradara berhasil memadukan unsur horor dan komedi yang seimbang dalam film ini. Hampir sepanjang film juga menggunakan dialog berbahasa Jawa Timur sehingga menambah kesan unik yang membedakan film Sekawan Limo dengan lainnya.

Secara keseluruhan, cerita dalam film dipenuhi kejutan dan alur tak terduga yang membuat penonton terus penasaran. Tak hanya sinematografinya yang tertata rapi, pesan moral dalam Sekawan Limo juga menarik.

Adapun kekurangan dari film tersebut terletak pada alur cerita yang terkesan tergesa-gesa. Terutama, di bagian akhir film seperti memaksa tiap karakter punya closure-nya masing-masing. Di sisi lain, ada beberapa umpatan khas dialek Surabaya yang mungkin bagi sebagian orang akan terasa kurang nyaman didengar atau bisa dianggap kasar.

Kesimpulan

Terlepas dari kekurangan yang ada, Sekawan Limo merupakan tontonan menarik, khususnya bagi pencinta horor komedi. Perpaduan budaya Jawa, alur cerita yang memikat, dan pesan moral yang disampaikan menjadikan film ini tak hanya menghibur, tetapi juga penuh makna.

9. Contoh resensi film 2

contoh resensi
pexels.com/Towfiqu barbhuiya

Resensi Film Keluarga Cemara karya Yandy Laurens

Identitas Film

Judul film: Keluarga Cemara

Penulis naskah: Gina S. Noer & Yandy Laurens

Sutradara: Yandy Laurens

Durasi film: 1 jam 50 menit

Tanggal rilis: 29 November 2018

Produksi: Visinema Pictures

Pemain film: Abah (Ringgo Agus Rahman), Emak (Nirina Zubir), Euis (Adhisty Zara), Cemara/Ara (Widuri Puteri), Fajar (Ariyo Wahab), Ceu Salmah (Asri Welas), dan sebagainya.

Sinopsis

Keluarga Cemara mengisahkan sebuah keluarga di Jakarta yang awalnya hidup berkecukupan, namun berubah drastis setelah Abah bangkrut akibat ulah pamannya yang menyalahgunakan sertifikat rumah. Terpaksa meninggalkan Jakarta, mereka kemudian pindah ke rumah warisan keluarga di desa terpencil di Bogor. Sayangnya, kehidupan mereka makin sulit setelah Abah kalah dalam persidangan. Abah pun harus bekerja sebagai pengemudi ojek online.

Perubahan ini membuat Euis, sang anak sulung, merasa kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Sementara Ara, anak kedua, belum terlalu memahami situasi kebangkrutan keluarga mereka. Awalnya, keluarga ini berencana menjual rumah warisan agar bisa kembali ke Jakarta.

Namun, mereka sadar arti penting rumah tersebut dan rasa kasih sayang keluarga yang tumbuh di dalamnya. Mereka belajar bahwa kekuatan keluarga mampu mengatasi berbagai rintangan. Di sisi lain, kehadiran anak ketiga dalam keluarga tersebut juga makin menambah kebahagiaan untuk mereka.

Kelebihan dan kekurangan

Film Keluarga Cemara menyuguhkan alur cerita yang kuat dan menyentuh. Adapun pesan utama yang hendak disampaikan dalam film ialah berkaitan tentang pentingnya arti keluarga sebagai tempat pulang, baik dalam suka maupun duka. Cerita disajikan secara sederhana, namun realistis sehingga membuat film ini terasa dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia.

Meski begitu, film ini tak lepas dari kekurangan. Beberapa adegan tampak kurang terarah, seperti kemunculan debt collector yang tiba-tiba. Unsur promosi penyedia layanan transportasi daring juga terkesan berlebihan sehingga mengganggu alur cerita. Selain itu, di bagian akhir, terdapat upaya menambah kesedihan yang terasa kurang natural, seolah dipaksakan untuk membangkitkan emosi penonton.

Kesimpulan

Terlepas dari kelebihan dan kekurangan film, Keluarga Cemara menjadi tontonan yang layak ditonton. Film ini diharapkan mampu memberikan pemahaman akan pentingnya sebuah keluarga dalam suatu kehidupan.

Demikian contoh resensi beserta pengertian dan strukturnya yang perlu kamu ketahui. Sekarang, kamu bisa membuatnya sendiri sebagai salah satu bentuk apresiasi terhadap karya. Semoga bermanfaat!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ayu Utami
Wahyu Fitri Utami
3+
Ayu Utami
EditorAyu Utami
Follow Us

Latest in Career

See More

Jadwal Wamil Bentrok, Lee Jung Ha Absen dari 'Moving 2'?

05 Des 2025, 15:15 WIBCareer