Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

+1000 Aura! Bocah Pacu Jalur yang Viral Kini Dinobatkan Jadi Duta Pariwisata Riau

Potret Rayyan Arkan Dikha, bocah Pacu Jalur yang viral berkat tariannya yang "aura farming". (instagram.com/rayyanarkandikha)
Potret Rayyan Arkan Dikha, bocah Pacu Jalur yang viral berkat tariannya yang "aura farming". (instagram.com/rayyanarkandikha)
Intinya sih...
  • Bocah penari Pacu Jalur, Rayyan Arkan Dikha, dinobatkan sebagai Duta Pariwisata Riau setelah tarian viralnya memicu tren global bertajuk "aura farming".
  • Gubernur Riau, Abdul Wahid memberikan gelar besar itu dan beasiswa pendidikan senilai Rp20 juta kepada Dikha atas kontribusinya dalam memperkenalkan tradisi Pacu Jalur ke panggung internasional.
  • Dinas Pariwisata Provinsi Riau berkomitmen untuk mengangkat tradisi Pacu Jalur sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO berkat dampak global yang diciptakan oleh fenomena yang memesona dari Dikha.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dunia maya masih diramaikan oleh sosok bocah kecil dari Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, yang menari penuh semangat di ujung perahu jalur tradisional. Dia adalah Rayyan Arkan Dikha, yang akrab disapa Dikha, seorang penari Pacu Jalur berusia 11 tahun yang kini resmi menyandang gelar Duta Pariwisata Riau, setelah aksi menarinya viral dan menuai apresiasi dari berbagai penjuru dunia.

Sosok Dikha mencuat usai cuplikan tariannya tersebar luas di media sosial, hingga memicu tren global bertajuk "aura farming". Dalam beberapa video yang beredar, Dikha tampil mengenakan busana adat Melayu lengkap dengan kacamata hitam, menari penuh pesona di atas perahu jalur sambil menyalurkan semangat luar biasa bagi timnya.

Potret Dikha, bocah Pacu Jalur yang mendapatkan bantuan pendidikan senilai Rp20 juta dari Gubernur Riau, Abdul Wahid pada Selasa (8/7) (instagram.com/rayyanarkandikha)
Potret Dikha, bocah Pacu Jalur yang mendapatkan bantuan pendidikan senilai Rp20 juta dari Gubernur Riau, Abdul Wahid pada Selasa (8/7). (instagram.com/rayyanarkandikha)

Gerakannya yang unik dan berani itu meluas menjadi tren selebrasi di berbagai belahan dunia. Tak tanggung-tanggung, klub sepak bola seperti PSG dan AC Milan, DJ Steve Aoki, hingga deretan TikToker mancanegara turut menirukan gaya khas Dikha sebagai bentuk apresiasi dan hiburan.

Atas jasanya memperkenalkan tradisi Pacu Jalur ke panggung internasional, Gubernur Riau Abdul Wahid secara langsung menganugerahkan gelar Duta Pariwisata Riau kepada Dikha dalam upacara di Pekanbaru, Selasa lalu (8/7). Dalam kesempatan itu, Dikha juga menerima beasiswa pendidikan senilai Rp20 juta sebagai bentuk dukungan terhadap masa depannya.

Potret Dikha, bocah Pacu Jalur yang menunjukkan tariannya bersama pejabat Pemprov Riau (Dok. Istimewa)
Potret Dikha, bocah Pacu Jalur yang menunjukkan tariannya bersama pejabat Pemprov Riau (Dok. Istimewa)

Dikutip dari laman resmi Pemprov Riau, Dikha, yang tak mampu menyembunyikan rasa bangganya, mengatakan, “Wah, saya senang. Gak nyangka sebelumnya bakalan ketemu Pak Gubernur terus diapresiasi jadi Duta Pariwisata Riau."

"Dengan ini kami menetapkan Rayyan Arkan Dikha sebagai Duta Pariwisata Provinsi Riau. Semoga ini menjadi motivasi bagi anak-anak Riau lainnya untuk mencintai dan melestarikan budaya lokal," ujar Gubernur Riau, Abdul Wahid dalam sambutannya. "Kami sangat bangga, semoga ini menjadi langkah awal agar Pacu Jalur bisa masuk dalam daftar warisan budaya dunia."

Dikha, si anak jalur dari Kota Jalur

Dikha berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi, yang dikenal sebagai Kota Jalur karena menjadi pusat tradisi Pacu Jalur. Tradisi ini telah mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat setempat sejak abad ke-17.

Dalam keluarga Dikha sendiri, budaya ini bukanlah hal asing. Ayah dan pamannya adalah atlet Pacu Jalur, sehingga adrenalin saat di perahu, sungai, dan sejumlah latihan telah menjadi bagian dari keseharian dirinya sejak dini.

Bocah penari Pacu Jalur tunjukkan aksi ‘Aura Farming’ yang viral (Dok. Kaltim Post)
Bocah penari Pacu Jalur tunjukkan aksi ‘Aura Farming’ yang viral (Dok. Kaltim Post)

Sejak usia sembilan tahun, Dikha telah aktif sebagai seorang Coki, yaitu penari kecil yang berdiri di bagian depan perahu jalur. Perannya bukan hanya mendulang pesona saja, seorang Coki dipercaya membawa semangat dan keberuntungan bagi seluruh tim pendayung.

Meski tidak ikut mendayung, kehadirannya pun sangat vital dalam membakar semangat juang di atas sungai.

Hidup sederhana bersama keluarganya dan bersekolah di desa, Dikha adalah potret nyata anak daerah yang membuktikan bahwa semangat dan budaya bisa berdampak besar secara global.

Sekilas mengenai tradisi Pacu Jalur

Festival Pacu Jalur Tradisional di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. (dok. Kemenparekraf)
Festival Pacu Jalur Tradisional di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. (dok. Kemenparekraf)

Pacu Jalur sendiri adalah lomba dayung perahu tradisional yang digelar setiap bulan Agustus di Kuantan Singingi. Perahu yang disebut "jalur" terbuat dari batang kayu utuh, panjangnya pun bisa mencapai 40 meter dan diisi oleh 40–60 pendayung. Tradisi ini adalah simbol kekompakan, kekuatan, dan kebanggaan masyarakat Kuansing.

Kini, berkat fenomena Dikha, Dinas Pariwisata Provinsi Riau menyatakan komitmennya untuk mengangkat tradisi Pacu Jalur sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Mereka menilai, kekuatan budaya ini telah terbukti mampu menciptakan dampak global melalui media sosial dan peran generasi muda.

Memang, ya, aura Dikha membangkitkan kesadaran kalau budaya tradisional nggak pernah usang, tapi hanya butuh cara baru untuk bersinar. Sebagai Duta Pariwisata Riau termuda, Dikha kini menjadi wajah baru semangat Melayu yang hidup di tubuh anak-anak bangsa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ayu Utami
EditorAyu Utami
Follow Us

Latest in Career

See More

Intip Dekorasi dan Keseruan Natal di Grand Indonesia A Jolly Christmas

05 Des 2025, 19:35 WIBCareer