Profil Aero Sutan Aswar, Peraih Medali Emas SEA Games 2025 dengan Perjuangan Mandiri

- Aero Sutan Aswar, atlet jetski Indonesia, meraih medali emas SEA Games 2025 di nomor endurance open jetski, mengharumkan nama Indonesia di kancah Asia Tenggara.
- Aero berasal dari keluarga yang lekat dengan dunia olahraga air dan kedisiplinan tinggi serta telah meraih prestasi sejak usia dini dalam balap jetski.
- Prestasi Aero juga ditandai dengan kemenangan di ajang IJSBA World Finals 2014 dan kejuaraan dunia lainnya, menegaskan posisinya sebagai salah satu atlet jetski terbaik Indonesia.
Prestasi gemilang kembali ditorehkan atlet jetski Indonesia, Aero Sutan Aswar. Di tengah persaingan ketat SEA Games 2025 yang digelar di Thailand, ia sukses mempersembahkan medali emas dari nomor endurance open jetski, mengharumkan nama Merah Putih di kancah Asia Tenggara.
Lebih dari sekadar kemenangan, capaian ini menjadi sorotan karena diraih dengan perjuangan mandiri. Aero bertarung menggunakan jetski sewaan dari Pattaya yang dibeli dengan dana pribadi, bukan fasilitas resmi tim nasional. Lantas, siapa sebenarnya sosok Aero Sutan Aswar dan bagaimana perjalanan panjangnya hingga mencapai prestasi luar biasa ini? Simak profil Aero dalam artikel berikut ini, Bela!
Table of Content
Profil dan pendidikan Aero Sutan Aswar

Aero Sutan Aswar, atau akrab disapa Aero Aswar, lahir di Jakarta pada 4 Desember 1994. Ia merupakan atlet jetski internasional asal Indonesia berdarah Minangkabau yang telah lama dikenal di kancah balap jetski dunia. Aero berasal dari keluarga yang lekat dengan dunia olahraga air dan kedisiplinan tinggi.
Sosok yang kerap ditunjuk sebagai model high-end brands ini adalah putra dari Saiful Sutan Aswar, Ketua Umum Indonesia Jetsport Boating Association (IJBA) sekaligus Ketua Jetski Asia (IJSBA Asia). Adiknya, Aqsa Sutan Aswar, juga merupakan atlet jetski nasional berprestasi. Aero dan Aqsa merupakan cucu dari Sutan Aswar, salah satu perintis Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI).
Sejak kecil, Aero tumbuh dalam lingkungan keluarga yang disiplin dan sarat prestasi. Selain menekuni jetski, ia juga dikenal sebagai pemegang sabuk hitam taekwondo, yang turut membentuk ketahanan fisik, mental, serta kedisiplinannya sebagai atlet profesional. Paparan dunia olahraga sejak usia dini membuat Aero terbiasa dengan tekanan kompetisi, kerja keras, dan konsistensi—modal penting yang terus ia bawa hingga level internasional.
Perjalanan karier Aero, dari wonderkid hingga juara dunia

Aero mulai mengenal jetski sejak usia 3 tahun dan menjalani balapan pertamanya saat berusia sekitar 4 tahun. Bakatnya berkembang pesat di bawah pendampingan sang ayah. Pada usia 13–16 tahun, Aero sudah mencatatkan diri sebagai pembalap jetski termuda dunia di kelas Pro dan Grand Prix.
Prestasi besarnya mulai mencuri perhatian dunia saat ia meraih medali emas di 2nd Asian Beach Games 2010 di Muscat, Oman, pada nomor Runabout Endurance Open. Setahun berselang, ia menjadi Iron Man Offshore Champion 2011 di ajang Mark Hahn 300, Arizona, Amerika Serikat.
Puncak prestasi Aero di kancah dunia

Nama Aero Sutan Aswar semakin mengukuh di peta jetski dunia setelah menjuarai ajang bergengsi IJSBA World Finals 2014 di Lake Havasu, Arizona, Amerika Serikat. Turun di kelas Pro Runabout Stock, yang merupakan salah satu kelas tertinggi dan paling kompetitif dalam balap jetski duduk, Aero tampil dominan dengan meraih poin tertinggi dari dua balapan (Moto 1 dan Moto 2). Ia sukses mengungguli puluhan pejetski elite dari 44 negara, sekaligus mengibarkan Sang Saka Merah Putih di podium juara dunia.
Prestasi tersebut menjadi puncak dari perjalanan panjangnya di kejuaraan dunia. Setahun sebelumnya, pada World Finals 2013, Aero telah lebih dulu mencuri perhatian dengan meraih peringkat ketiga dunia di kelas Grand Prix Runabout, bersaing dengan 46 pembalap terbaik dunia dan mencatatkan rekor start tercepat dengan waktu 56,7 detik—sebuah catatan bersejarah dalam kejuaraan tersebut.
Konsistensi Aero berlanjut pada 2016, saat ia kembali meraih gelar juara dunia di Florida, Amerika Serikat. Kemenangan ini terasa semakin istimewa karena diraih dalam kondisi belum sepenuhnya pulih dari cedera kaki akibat insiden balapan. Rentetan prestasi tersebut menegaskan posisi Aero Sutan Aswar sebagai salah satu atlet jetski terbaik yang pernah dimiliki Indonesia, sekaligus sosok langka yang mampu bertahan di level elite dunia dalam jangka waktu panjang.
Aero berhasil meraih medali emas SEA Games 2025 di Thailand

Pada SEA Games 2025 di Thailand, Aero kembali membuktikan kelasnya dengan meraih medali emas di nomor endurance open jetski. Dalam lomba yang menguji ketahanan fisik dan fokus tingkat tinggi, ia mampu mengungguli atlet tuan rumah serta wakil Filipina hingga garis finis. Yang membuat kemenangan ini istimewa, Aero bertanding menggunakan jetski sewaan dari Pattaya yang dibeli dengan dana pribadi.
Tim Indonesia tidak memiliki kendali penuh atas aspek teknis dan performa kendaraan, sehingga tantangan yang dihadapi jauh lebih besar dibanding para pesaing yang menggunakan fasilitas resmi. Sekembalinya ke Tanah Air, Aero menyampaikan pernyataan jujur yang langsung menjadi perhatian publik.
“Kenapa mandiri? Itu bisa tanyakan kepada yang tidak memberikan duit. Untungnya punya duit dan emas,” ujarnya lugas.
Pernyataan tersebut mencerminkan realitas pahit perjuangan atlet berprestasi, sekaligus menegaskan bahwa keterbatasan fasilitas tak menghalangi semangatnya untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia. Dengan segudang prestasi internasional yang telah diraih sejak usia muda, Aero kini bukan sekadar atlet, melainkan simbol dedikasi dan inspirasi bagi generasi atlet Indonesia berikutnya.


















