Ini Kampanye #AmandiTiktok Sepanjang 2025, Ciptakan Ruang Aman di Internet

TikTok memperkuat keamanan platform melalui inisiatif sepanjang 2025, termasuk edukasi literasi digital, pembaruan fitur kesejahteraan digital, dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan.
Kampanye #AmandiTiktok mencakup edukasi remaja dan orang tua, dukungan bagi orang tua, penegakan kebijakan terhadap konten berisiko, serta pembaruan fitur kesejahteraan digital.
TikTok juga mendukung masyarakat dalam menghadapi judi online melalui kampanye #LawanJudol dan mendorong kebiasaan #PikirDuaKali untuk menghindari penipuan online.
Sebagai rumah inspirasi dan kreativitas bagi lebih dari 160 juta pengguna di Indonesia, TikTok terus memperkuat keamanan platform melalui serangkaian inisiatif sepanjang 2025 yang mencakup penguatan kebijakan, pembaruan fitur keamanan, perluasan edukasi publik, hingga kolaborasi lintas pemangku kepentingan, untuk menciptakan pengalaman digital yang lebih aman, positif, dan bertanggung jawab, bagi seluruh pengguna terutama bagi remaja.
"Keamanan pengguna selalu menjadi prioritas kami di TikTok. Bagi kami, keamanan digital tidak hanya sekadar menghapus konten berbahaya, tetapi juga memastikan seluruh pengguna, termasuk remaja, dapat berkreasi, terhubung, dan mengekspresikan diri dalam ruang digital yang aman dan positif. Karenanya, kami terus memperkuat perlindungan melalui penegakan kebijakan, sistem moderasi berlapis, edukasi literasi digital, serta perluasan kolaborasi dengan pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan untuk merespons tantangan di ruang digital yang terus berkembang," ujar Hilmi Adrianto, Head of Public Policy and Government Relations, TikTok Indonesia.
Langkah TikTok sejalan dengan program pemerintah untuk menciptakan ruang digital yang aman

Langkah TikTok dalam menjaga keamanan platform dan pengguna sejalan dengan upaya pemerintah dalam menciptakan ruang digital yang aman bagi masyarakat.
Mediodecci Lustarini, S.KM., S.H., M.C.MS, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital, Komdigi RI, mengatakan, "Kami mengapresiasi upaya TikTok dalam menghadirkan edukasi, perlindungan, dan transparansi kepada publik. Ini sejalan dengan prioritas Komdigi RI untuk memperkuat literasi digital, menekan konten berisiko, serta memastikan PSE beroperasi secara bertanggung jawab. Kolaborasi lintas pihak sangat penting untuk menjaga ruang digital tetap aman dan positif."
Melalui pendekatan kolaboratif yang transparan, TikTok terus memperkuat pengelolaan keamanan platform secara menyeluruh lewat berbagai inisiatif, mulai dari edukasi keamanan digital bagi pengguna muda, peningkatan kewaspadaan publik, hingga penguatan kebijakan serta penegakan terhadap konten berisiko. Tiga kampanye keamanan yang dilaksanakan TikTok sepanjang tahun 2025 akan dijelaskan melalui poin-poin di bawah ini. Simak bersama, yuk, Bela!
Membangun ruang digital yang aman melalui edukasi remaja dan orang tua

Sejak 2024, TikTok telah menjalankan rangkaian inisiatif literasi digital bagi remaja dan orang tua, yang pada 2025 diperkuat melalui kampanye keamanan remaja Seru Berkreasi dan #SalingJaga bersama Yayasan SEJIWA, organisasi nirlaba yang konsisten menyuarakan perlindungan anak. Kampanye yang berfokus pada SMA di Jabodetabek ini telah menjangkau lebih dari 1.600 remaja melalui sesi literasi digital dan diskusi bersama kreator.
"Ruang digital membuka akses luas pada informasi dan pembelajaran bagi remaja, namun perlu ekosistem yang aman dan suportif untuk mereka. Kolaborasi semua pemangku kepentingan menjadi kunci, dengan orang tua memegang peran utama sebagai pengenal teknologi di keluarga. Melalui pendampingan hangat, komunikasi terbuka, kebijakan yang ramah anak, serta dukungan seluruh masyarakat termasuk platform digital, ruang digital yang sehat dan positif dapat terwujud," ujar Diena Haryana, Founder Yayasan SEJIWA.
TikTok juga memperkuat dukungan bagi orang tua melalui kerja sama dengan Yayasan Keluarga Kita, organisasi nirlaba yang berfokus pada pendidikan keluarga dan memiliki jaringan komunitas jutaan orang tua di 358 kota di seluruh Indonesia. Kolaborasi ini mencakup penyelenggaraan lokakarya pengasuhan digital di berbagai daerah.
Dengan modul pembelajaran yang dapat diakses secara daring, inisiatif ini bertujuan membekali orang tua dengan pemahaman kontekstual mengenai tantangan digital yang dihadapi remaja serta mendorong pendampingan yang lebih adaptif di lingkungan keluarga.
Di samping upaya-upaya yang telah disebutkan sebelumnya, TikTok juga menghadirkan pembaruan fitur kesejahteraan digital yang membantu pengguna mengatur waktu layar, mengelola interaksi, dan membangun kebiasaan daring yang lebih seimbang, termasuk melalui fitur meditasi dan pengingat waktu layar.
Pembaruan ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan TikTok untuk mendukung keamanan dan kesejahteraan komunitas, terutama remaja, sekaligus menciptakan pengalaman digital yang lebih sehat bagi seluruh pengguna.
Menggerakkan komunitas dan masyarakat untuk bersama #LawanJudol

Selain membantu keluarga dan remaja merasa lebih aman di platform, TikTok juga mendukung masyarakat menghadapi tantangan digital yang kian berkembang, salah satunya judi online (judol) melalui kampanye #LawanJudol, yang didukung oleh Komdigi RI.
Dalam kampanye ini, TikTok menjalankan sejumlah lokakarya yang digelar secara luring dan daring untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak negatif judol serta mendorong pemanfaatan platform digital yang lebih positif. Selain mengadakan penyuluhan bagi masyarakat luas, TikTok juga menghadirkan laman khusus di dalam aplikasi yang menyediakan berbagai informasi dan sumber daya otoritatif dari Komdigi, Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia, serta Kantor Komunikasi Presiden. Laman ini juga menghadirkan berbagai konten edukatif tentang bahaya judol dari kreator, layanan aduan (hotline) pemerintah, serta cara melaporkan konten terduga judol kepada TikTok.
Dari sisi penegakan kebijakan, di semester pertama 2025, TikTok telah menghapus lebih dari 424 ribu konten terkait perjudian, di mana lebih dari 99% dihapus sebelum dilaporkan oleh pengguna. Selain itu, TikTok juga menghapus sekitar 1,6 juta komentar yang mempromosikan perjudian di dalam platform.
Mendorong kebiasaaan #PikirDuaKali agar terhindar dari penipuan online

Ancaman digital lainnya juga semakin marak dan memprihatinkan, termasuk penipuan online. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) menerima sekitar 800 laporan penipuan online setiap hari. Bentuknya pun semakin beragam, mulai dari phishing, lowongan kerja palsu, hingga skema penipuan berkedok investasi.
Menyadari potensi risiko yang ada, TikTok turut meluncurkan kampanye #PikirDuaKali untuk mendorong terciptanya kebiasaan berpikir dua kali di antara masyarakat sebelum berinteraksi dengan konten, ajakan, ataupun tawaran dari pihak yang tidak dikenal. Kampanye ini juga memperkenalkan metode 3C: Cek, Cegah, Cegat—tiga langkah praktis yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengindentifkasi jenis penipuan online yang ada serta mengetahui cara melaporkan agar bisa menghentikan laju penyebaran dan melindungi sesama dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kampanye ini kian diperkuat melalui berbagai aktivitas edukatif yang hadir di dalam dan di luar aplikasi, mulai dari Pusat Panduan #PikirDuaKali yang berisi panduan keamanan dan kanal pelaporan yang terhubung ke Indonesia Anti-Scam Center; kolaborasi bersama kreator dan pakar keamanan digital untuk menciptakan konten edukasi; sosialisasi masyarakat lewat program TikTok Goes to Campus; hingga bincang-bincang bersama kreator dan mitra industri terkait tren penipuan online melalui program #PikirDuaKali LIVE Series di TikTok LIVE.
Seiring dengan upaya tersebut, TikTok menghapus lebih dari 25 juta konten yang melanggar Panduan Komunitas, termasuk 232 ribu konten terkait penipuan. Dari jumlah tersebut, 94% berhasil ditindak secara proaktif oleh sistem moderasi TikTok sebelum dilaporkan oleh pengguna. TikTok juga menghapus lebih dari 180 ribu iklan berbayar yang mengandung unsur penipuan dari platform.
Pendekatan perlindungan ini turut diperluas bagi para pembeli dan penjual ekosistem e-commerce Tokopedia dan TikTok Shop lewat kampanye #BelanjaAman dan #JualanNyaman, yang berfokus pada edukasi, penguatan kepercayaan transaksi, serta pemberdayaan kreator dan pelaku usaha melalui kerja sama dengan berbagai kementerian dan pemerintah daerah.
Upaya ini tercermin dari penegakan kebijakan sepanjang Januari–Juni 2025, di mana Tokopedia dan TikTok Shop menolak sekitar 250.000 pendaftaran akun penjual yang tidak memenuhi standar kepatuhan platform, serta meninjau lebih dari 787.000 laporan pengguna terkait dugaan pelanggaran kebijakan pada konten video pendek dan sesi LIVE.
Perlindungan berkelanjutan di dalam platform

Untuk terus memastikan keamanan dan integritas platform, TikTok terus memperkuat fondasi perlindungan melalui penerapan Panduan Komunitas, sistem moderasi berlapis yang mengombinasikan peninjauan berbasis mesin dan manusia, serta berbagai fitur keamanan seperti fitur pelaporan konten, filter kata kunci, pilihan tidak tertarik (not interested), dan pengaturan privasi akun. Sebagai bentuk transparansi kepada pengguna, TikTok juga secara rutin meluncurkan laporan melalui Pusat Transparansi yang memungkinkan publik mengakses data terkait penegakan kebijakan, moderasi konten, dan perlindungan pengguna di platform.
Inisiatif yang dilakukan TikTok bersama para mitra sepanjang tahun ini menunjukkan bahwa menjaga ruang digital yang aman merupakan tanggung jawab bersama.
"Kami percaya, keamanan digital hanya dapat terwujud ketika seluruh pihak bergerak bersama. Untuk itu, TikTok akan terus bekerja sama dengan pemerintah, pakar, industri, dan komunitas untuk menciptakan ruang digital yang aman, sehat, dan memberdayakan semua pengguna," tutup Hilmi.
Seiring meningkatnya peran ruang digital dalam keseharian, kesadaran bersama menjadi bagian penting dalam menjaga ekosistem digital yang positif. Untuk mengetahui kebijakan dan fitur keamanan TikTok selengkapnya, kunjungi Pusat Keamanan TikTok.


















