Bisnis jasa titip atau jastip, telah menjadi tren yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Konsepnya sederhana, seseorang menerima pesanan barang dari orang lain dan mengantarkannya kepada pembeli.
Biasanya jasa yang satu ini dilakukan ketika seseorang penerima jasa sedang melakukan perjalanan ke luar negeri, atau tempat-tempat perbelanjaan seperti bazaar yang nggak bisa dijangkau oleh sebagian orang.
Tentu saja bisnis ini dapat berjalan dengan mengandalkan kekuatan sosial media, Bela. Meskipun bisnis ini memiliki banyak keuntungan, ada juga beberapa kerugian yang perlu diperhatikan, lho. Untuk kamu para pemula dalam dunia jasa titip, simak dulu artikel di bawah ini, ya!
1. Potensi keuntungan yang besar
Potensi keuntungan besar menjadi keuntungan dari jasa yang satu ini. Potensi keuntungan besar dalam bisnis jastip adalah peluang pasar yang luas. Jastip dapat diaplikasikan dalam berbagai industri, termasuk fashion, elektronik, makanan, alat rumah tangga, dan banyak lagi. Ini berarti kamu memiliki akses potensial ke sejumlah besar pelanggan yang mencari barang tertentu.
Dan umumnya, para pelaku bisnis jastip menambahkan biaya sebesar Rp15-35 ribu dari harga normal. Keuntungan bisa didapatkan dari penambahan biaya tersebut. Belum lagi diskon yang bisa didapat jika kamu membeli barang secara langsung di sebuah bazaar seperti BeautyFest Asia by Popbela.
2. Harga yang nggak stabil bikin labil
Harga barang bisa berubah sewaktu-waktu menjadi salah satu kerugian bagi seorang jastipers. Apalagi kasus seperti lumayan sering terjadi. Jika kamu telah menawarkan harga tetap kepada pelanggan, kamu bisa mengalami kerugian jika harga naik secara signifikan sebelum kamu membeli barang tersebut.
So, kamu harus rajin-rajin mencari informasi terkait harga barang sebelum membelinya dan segera menginfokan kenaikan harga kepada pelanggan, ya.