Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Selebrasi 'Folklore', Ini 10 Lagu Taylor Swift Terbaik Sepanjang Masa

Kamu bisa memasukkannya ke dalam playlist-mu, nih!

Mariana Politton

Pada 24 Juli 2020, Taylor Swift merilis album Folklore. Hal yang mengejutkan, album penuh ini beraliran alternative folk yang terkesan indie. Dua bulan setelah itu, mini playlist berjudul "Yeah, I showed up at your party"-pun dirilis oleh Taylor melalui Spotify.

Melansir dari New York Times, album Folklore telah terjual setidaknya 1,2 juta dan menghasilkan 70 juta klik pada live streaming dalam waktu empat minggu pertama.

Sekali lagi, Taylor Swift membuktikan kemampuannya dalam menulis lirik lagu dan mengemasnya ke dalam aliran musik yang berbeda pun, tetap bisa diterima. Hal ini terbukti pada album terbaru, Folklore, yang baru saja dirilis dan segera meraih kesuksesan.

Akan tetapi, kesuksesan dalam bermusik bukanlah pengalaman pertama bagi peraih 10 piala Grammy ini. Sejak popularitasnya yang menanjak di era Fearless, Taylor telah merebut banyak piala berkat tulisan lirik yang mewakili pengalaman hidup setiap individu.

Untuk itulah, Popbela sengaja menyiapkan daftar lagu Taylor Swift yang memiliki makna positif mengenai kehidupan. Masing-masing dinilai terbaik sepanjang masa, lho!

1. Cardigan

2020 | Album: Folklore

"And when I felt like I was an old cardigan under someone's bed, you put me on and said, 'I was your favorite.'"

Bersamaan dengan dirilisnya album Folklore, single track nomor 2 berjudul "Cardigan" diperkenalkan kepada publik sebagai lead single. Lagu ini ditulis oleh Taylor Swft dengan nada-nada folk, soft rock, dan indie rock ballad yang bersifat confident namun melankolis.

Para kritikus musik memberi apresiasi tinggi atas karyanya ini dengan menyebut bahwa keseluruhan konsep sangatlah puitis. Tanpa terkecuali bait lirik yang membicarakan memori cinta di masa muda yang nyatanya tetap melekat dalam kehidupan.

Bahkan, Taylor mengusung objek cardigan sebagai metafora atas hubungan yang meninggalkan kenangan-kenangan fisik. You'll feel totally warm listening to the song!

2. Betty

2020 | Album: Folklore

"Betty, one time I was riding on my skateboard, when I passed your house, it's like I couldn't breathe."

Dalam album Folklore, lagu berjudul Betty merupakan salah satu lagu yang mengundang perhatian khalayak publik. Pasalnya, Betty diperkenalkan sebagai karakter fiksi, yang mana kisah romansanya telah diceritakan melalui lead single berjudul Cardigan.

Namun, pada single yang mengusung namanya ini, memori cinta di kala muda ditulis dari sudut pandang seorang pria berumur 17 tahun yang dinamainya James. Dalam pandangan tersebut, James dikisahkan berselingkuh dan mencoba mendapatkan hati Betty kembali.

Tidak menyangka ya, Taylor mampu membuat drama series dalam bentuk musik. Bahkan, kisah cinta Betty dan James turut diangkat pada single lain berjudul "August". Isn't it cool? 

3. Lover

2019 | Album: Lover

"Ladies and gentlemen, will you please stand? With every guitar string scar on my hand, I take this magnetic force of a man to be my lover."

Dirilis pada 16 Agustus 2019, lagu "Lover" diperkenalkan sebagai lead single untuk album ketujuh Taylor Swift yang berjudul sama. Dirinya sendirilah yang menulis sekaligus memproduseri lagu ini dengan nada-nada country ballad dan waltz yang bersifat nostalgic.

Tentu, dominasi aliran musik tersebut membuat "Lover" terdengar semakin romantis dengan bait-bait lirik yang disebut sebagai devotion terhadap seorang kekasih. Menurut jurnalis Billboard, Jason Lipshutz, makna lagu tersebut merupakan romantic signals yang efektif.

Itu artinya, jika kamu ingin memberi sinyal cinta kepada pasanganmu, kamu dapat menciptakan suasana terbaik melalui lagu "Lover". Kemudian, menarilah dalam alunan nada!

4. The Man

2019 | Album: Lover

"They'd say I hustled, put in the work. They wouldn't shake their heads and question how much of this I deserve. What I was wearing, if I was rude, could all be separated from my good ideas and power moves?"

Album Lover nyatanya tidak hanya membicarakan kisah romansa, tetapi permasalahan sosial yang berpusat pada kesetaraan gender. Hal ini tertuang pada lagu "The Man" yang mengangkat isu terkait perbedaan sikap media terhadap pria dan perempuan.

Hal tersebut dibenarkan oleh Taylor Swift melalui konser mininya pada projek NPR Music. Diakui olehnya, "The Man" merepresentasikan ukuran moral terhadap dua subjek dengan penilaian tidak berimbang. Namun, penulisan tentunya dikemas semenarik mungkin.

Bahkan, untuk penggarapan klip, Taylor unjuk gigi sebagai sutradara. Jadi, seperti biasa, kamu akan menikmati musik Taylor Swift yang menyegarkan sambil memahami makna positif yang terkandung di dalamnya. Feels great, right?

5. Delicate

2017 | Album: Reputation

"This ain't for the best. My reputation's never been worse, so you must like me for me. We can't make any promises now, can we, babe? But you can make me a drink."

Tepat pada 10 November 2017, album Reputation dirilis dengan deretan lagu yang turut meliputi "Delicate". Lagu ini sendiri ditulis oleh Taylor Swift bersama produser Max Martin dan Shellback dengan kombinasi electropop dan dance-pop.

Meski begitu, alunan nada tetap menonjolkan emosi yang vulnerable. Pasalnya, bait-bait lirik menekan sudut pandang Taylor ketika menemukan seseorang yang tepat, namun tidak dapat berhenti mengkhawatirkan hal-hal terkait reputasi yang dibicarakan oleh media.

Itulah kenapa, dilansir dari Elite Daily, Taylor menyebut bahwa "Delicate" merupakan, "poin pertama pada album yang menunjukkan kerentanan." Ini termasuk mental issue, ya.

6. Blank Space

2014 | Album: 1989

"Got a long list of ex-lovers, they'll tell you, 'I'm insane.' Cause you know I love the players and you love the game."

Pada 27 Oktober 2014, Taylor Swift mengejutkan penggemar dengan album 1989 yang merupakan tahun kelahirannya. Salah satu lagu yang diperkenalkan adalah "Blank Space" yang menonjolkan nada-nada electronic pop yang memberi kesan straightforward.

Pemilihan aliran musik tersebut sengaja dipilih, mengingat makna sarkastik pada "Blank Space" mempertontonkan bagaimana media melukis potret dirinya dengan kehidupan pribadinya. Khususnya, hubungan percintaan dan karakter bermusiknya.

Menurut Popbela, it's a cool thing to do! Ketika pihak tertentu menyerang dengan olokan, Taylor memberikan olokan tersebut dalam bentuk masterpiece. It's like no time to debate.

7. Red

2012 | Album: Red

"Losing him was blue, like I'd never known. Missing him was dark gray, all alone. Forgetting him was like trying to know somebody you never met. But loving him was red."

Sebagaimana Taylor Swift dikenal dengan lagu mengenai kehidupan dan cinta, rasanya tidak mungkin jika tidak ada lagu yang secara khusus mendefinisikan cinta itu sendiri. Melalui lagu "Red" dalam album berjudul sama inilah, definisi tersebut dihadirkan.

Menariknya, sebagaimana judul lagu yang diusung, cinta digambarkan dalam sebuah metafora warna yang mendeskripsikan hubungan percintaan yang intense dan penuh gejolak emosi. Taylor meyakini bahwa merah adalah warna yang tepat untuk itu.

Katanya dalam wawancara bersama Good Morning America, "Semua emosi yang berputar dalam pikiran, dari gairah cinta, frustasi, kecemburuan, dan kebingungan, semuanya berwarna merah." Popbela setuju!

8. Starlight

2012 | Album: Red

"I met Bobby on the broadwalk summer of '45, picked me up late one night out the window. We were seventeen and crazy running wild, wild. Can't remember what song he was playing when we walked in the night we snuck into a yacht club party, pretending to be a duchess and a prince."

Kelihaian Taylor Swift dalam menulis lagu nyatanya tidak hanya sebatas dari pengalaman hidupnya. Sebaliknya, lagu Starlight menjadi bukti bahwa kemampuannya jauh dari apa yang kamu bayangkan. Pasalnya, lagu ini merupakan imajinasi dari selembar foto.

Melansir dari Genius, Taylor Swift mengakui bahwa, "'Starlight' merupakan lagu yang sebenarnya, aku tulis setelah melihat foto Ethel dan Bobby Kennedy ketika keduanya masih berumur 17 tahun." Bahkan, Taylor tidak mengetahui pasti detail terkait foto tersebut.

Namun, Taylor melihat bahwa keduanya memiliki malam terbaik, sehingga dia pun memutuskan untuk membayangkan apa yang terjadi pada malam itu melalui "Starlight".

9. Mean

2010 | Album: Speak Now

"Someday, I'll be living in a big old city and all you're ever gonna be is mean. Someday, I'll be big enough so you can't hit me and all you're ever gonna be is mean. Why you gotta be so mean?"

Dengan dirilisnya album Speak Now pada 25 Oktober 2010, lagu "Mean" turut diperkenalkan dan berhasil menjadi salah satu track yang merebut hati pencinta musik. Pasalnya, alunan nada country disandingkan dengan lirik lagu bertajuk anti-bullying dan self-empowerment.

Tidak aneh, lagu ini berhasil meraih Best Country Song dan Best Country Solo Performance pada acara penghargaan musik tertinggi Grammy Awards yang kelima puluh empat. Bahkan Rolling Stone-pun memasukkannya ke dalam 100 Greatest Country Songs of All Time.

Apakah kamu termasuk dari pecinta musik yang merasakan motivasi dari lagu "Mean"?

10. Love Story

2008 | Album: Fearless

"Romeo, take me somewhere we can be alone. I'll be waiting, all there's left to do is run. You'll be the prince and I'll be the princess. It's a love story, baby, just say 'Yes.'"

Sebagai bagian dari album Fearless yang dirilis pada 11 November 2008, "Love Story" terpilih sebagai lead single yang nyatanya langsung membawa Taylor Swift ke puncak popularitas dan prestasi. Lagu ini ditulis oleh Taylor dengan alunan nada country pop yang catchy.

Namun, di atas segalanya, Taylor menonjolkan bait-bait lirik mengenai hubungan romansa antara karakter fiksi Romeo dan Juliet karangan William Shakespeare. Namun, berbeda dari aslinya, Taylor mengganti akhir tragedi dengan kebahagiaan yang diharapkan semua orang.

Tidak aneh, lagu ini menjadi puncak dari nama Taylor Swift sebagai salah satu penyanyi sekaligus penulis lagu terbaik sepanjang masa. 

Apakah kamu menemukan lagu favoritmu dari 10 lagu terbaik Taylor Swift sepanjang masa?

IDN Media Channels

Latest from Inspiration