Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Tanda Bela Butuh Bantuan Psikolog, Curhat sama Bestie Aja Tak Cukup

Be brave! Jangan takut untuk minta bantuan psikolog

Asri Muspita Sari

Bela, kamu pasti pernah merasakan yang namanya stres, depresi, atau merasa kondisi mental lagi nggak baik-baik saja. Kalau sudah begini, hidup terasa kacau dan kamu jadi nggak mood buat ngapa-ngapain.

Hayo, siapa yang lagi merasakan hal-hal di atas? It's okay, Bela, karena nggak selamanya kondisi mental kita itu stabil. Ada kalanya kita merasa terpuruk dan berada di titik terendah dalam hidup.

Sebenarnya, obat paling ampuh jika kita sedang dalam situasi ini adalah support system dari orang terdekat. Tapi, curhat sama bestie aja terkadang nggak cukup. Kamu perlu bantuan expert seperti psikolog untuk membantu menuntaskan masalahmu.

Apalagi kalau kamu sudah merasakan lima hal ini, segeralah cari bantuan psikolog terpercaya!

1. Kesulitan dalam mengendalikan emosi

Dok. JTBC

Ketika sedang dihadapkan pada suatu permasalahan, emosimu akan naik turun dan nggak stabil. Kondisi mental yang menurun bisa membuatmu kesulitan dalam mengontrol emosi. Kamu jadi mudah menangis, gelisah tanpa sebab, atau marah pada hal yang sebenarnya terbilang sepele.

Kalau lagi merasakan hal seperti ini, jangan ragu untuk curhat ke psikiater atau ke psikolog, Bela. Jika ada sesuatu yang nggak beres dengan kondisi kita, mintalah bantuan ke ahlinya.

2. Selalu merasa bersalah dan ingin menyakiti diri sendiri

Dok. JTBC

Akumulasi dari perasaan sedih, cemas, kesepian, stres, dan depresi akan membuahkan pikiran negatif yang dapat membuat kamu merasa putus asa dengan hidup. Kamu merasa sudah tak ada harapan dan hal baik lagi di masa depan.

Akibatnya, kamu jadi punya tendensi untuk melampiaskan semua perasaan tersebut dengan menyakiti diri sendiri atau self-injury. Duh, jangan sampai hal ini terjadi padamu ya. Sebelum semuanya menjadi fatal, segeralah cari bantuan profesional.

3. Cemas berlebihan tapi tak menemukan support system dan solusi

Dok. JTBC

Apakah saat ini kamu sedang mengalami cemas yang berlebih, Bela? Umumnya, rasa cemas dan khawatir adalah kondisi yang wajar. Tapi kalau intensitasnya berlebihan dan terlalu dalam, kamu mesti waspada nih.

Bisa jadi kamu terkena gangguan kecemasan atau anxiety disorder, yakni rasa cemas dan gelisah secara terus-menerus. Tentunya, kamu tidak boleh self-diagnose. Menceritakan apa yang menjadi beban pikiranmu kepada keluarga atau sahabat mungkin akan meringankan perasaanmu.

Namun, nggak semua orang bisa mengerti kamu dan masalah yang sedang kamu hadapi. Kalaupun ada, mungkin mereka cuma bisa sekadar bilang “sabar ya” atau “aku yakin kamu bisa melewati ini semua”. Tapi tenang, di saat tak menemukan support system yang tepat, masih ada kok tempat bersandar yang tepat untukmu, yaitu psikolog.

Lewat artikel ini, Popbela mau ajak kamu untuk jangan pernah merasa malu atau takut datang dan meminta bantuan kepada psikolog. Be brave! Seperti kampanye “Maybelline Brave Together” yang disuarakan oleh Maybelline New York.

Dok. Maybelline New York

Maybelline Brave Together adalah komitmen global Maybelline New York untuk mendukung isu kesehatan mental melalui edukasi dan akses konseling gratis bagi yang membutuhkan.

Oh iya, kampanye “ Maybelline Brave Together” ini juga bekerja sama dengan KALM, sebuah platform online yang menyediakan akses bantuan konseling dengan psikolog untuk kamu yang sedang mengalami masalah atau gangguan mental.

Mau dapetin akses konseling gratis di KALM? Caranya gampang banget lho, Bela. Kamu tinggal ikuti langkah-langkahnya berikut ini:

1. Download aplikasi KALM di PlayStore atau AppStore. Kamu juga bisa download aplikasinya langsung di sini
2. Kalau sudah download, kamu bisa langsung buka aplikasinya dan login. Jika belum punya akun KALM, kamu bisa daftar dulu ya
3. Jika sudah masuk atau terdaftar, maka kamu akan tiba di menu "Home"
4. Untuk memulai konseling, buka halaman "Chat"
5. Klik "Voucher" dan masukkan kode: BRAVE-33-33-33-33 pada kolom yang tersedia
6. Klik tanda centang kemudian klik "OK"
7. Nantinya, kamu akan segera terhubung dengan Kalmselor yang sesuai dengan kebutuhanmu
8. Jika kamu sudah mendapat Kalmselor, maka akan muncul halaman "Ketentuan Konseling" milik Kalmselor tersebut
9. Klik "Terima" jika kamu setuju dengan ketentuannya
10. Jika sudah terhubung, Kalmselor akan mengirimkan chat pertamanya kepadamu. Lalu, kamu bisa mulai bercerita apa pun dan kapan pun senyaman kamu. Kamu juga bisa mulai dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dikirimkan oleh Kalmselormu.

Gimana, gampang banget 'kan, Bela? Jadi, jangan ragu lagi untuk datang dan ceritakan masalahmu dengan konselor ya. Karena kamu nggak sendiri, banyak orang di sekitar yang masih peduli sama kamu. Let’s be #BraveTogetherID bersama Maybelline New York, Bela!

Pentingnya konsultasi dengan psikolog menurut Sania Leonardo

Dok. Popbela

Saat hadir sebagai bintang tamu dalam podcast Pejuang Pulih beberapa waktu lalu, Popbela sempat mewawancarai Sania Leonardo tentang isu kesehatan mental nih, Bela.

Kreator TikTok yang akrab disapa Bunda Sania ini mengatakan bahwa jika kita merasakan ciri-ciri atau salah satu gangguan mental, jangan langsung divalidasi dan mendiagnosa diri sendiri (self-diagnose), karena itu berbahaya.

“Kita harus tetap konsultasi kepada profesional. Karena merekalah yang mengerti kondisi kita seperti apa dengan diagnosanya. Jadi, jangan searching di Google dan langsung mendiagnosa diri kita dengan penyakit tersebut,” kata Sania.

Menjaga kesehatan mental itu sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Setuju, Bela? Tapi ternyata, masih banyak lho orang yang luput akan hal ini. Menanggapi hal tersebut, Sania menjelaskan bahwa kesehatan mental kita juga perlu diperhatikan.

“Ini (konsultasi dengan psikolog) penting banget. Kebanyakan orang selalu fokus sama sakit fisik. Kadang mentalnya kurang dipikirin. Jadi kalau bisa, kesehatan mentalmu juga harus diperhatikan. Jangan dipendam segala sesuatunya,” jelas Sania.

Sayangnya, stigma negatif di masyarakat membuat seseorang yang butuh penanganan khusus jadi segan bahkan enggan untuk berkonsultasi dengan psikolog. Menurut Sania, stigma itu nggak akan pernah habis dan persepsi orang akan terus muncul. 

“Yang bisa dilakukan (konsultasi dengan psikolog), lakukanlah untuk kebaikan diri kita sendiri. Jangan ikuti persepsi dari orang lain. Mengecek dan mengontrol kesehatan mentalmu itu lebih baik, dibandingkan tidak sama sekali. Karena balik lagi, yang tahu kondisi kita adalah diri kita sendiri, bukan orang lain,” tutup Sania.

Nah, untuk Bela yang ingin melihat podcast Pejuang Pulih Popbela bersama Sania Leonardo, bisa langsung tonton videonya di bawah ini ya. Semoga bisa menginsipirasi dan memotivasi kamu. Happy watching!

4. Produktivitas menurun

Dok. JTBC

Ketika sedang diterpa suatu masalah, gairahmu untuk menjalani rutinitas cenderung menurun. Kamu jadi mudah lelah dan nggak mood untuk melakukan aktivitas apapun. Akibatnya, pekerjaan atau aktivitas yang kamu lakukan hasilnya jadi nggak maksimal.

Supaya aktivitasmu nggak terganggu akibat tak fokus mengerjakannya, jangan biarkan hal ini berkutat di hidupmu. Kamu butuh ‘tangan dingin’ psikolog untuk mengatasinya.

5. Kehilangan selera makan drastis dan sulit tidur

Dok. JTBC

Ketika melihat makanan enak di atas meja, kamu nggak tergoda untuk menyantapnya. Saat badanmu terasa lelah tapi tak terasa ngantuk. Pernah mengalami kedua hal tersebut, Bela? Kalau iya, bisa jadi itu pertanda kalau kamu sedang mengalami masalah mental.

Sebelum berat badan dan kesehatanmu menurun, ada baiknya segera pergi ke psikolog ya. Karena dengan kita pergi ke ahlinya dan mengikuti terapi, perasaan depresi bisa sedikit demi sedikit dapat diatasi.

Intinya, jika kamu sedang berada di lima fase ini, segeralah minta bantuan kepada profesional seperti psikolog. Jangan takut atau malu, hiraukan stigma negatif yang melekat di masyarakat. Karena gangguan kesehatan mental itu bukanlah hal yang tabu dan bukan pula aib.

Jangan biarkan kesehatan mentalmu terabaikan hingga berlarut-larut, supaya kamu gak semakin terpuruk. Semangat, Bela! (WEB)

IDN Media Channels

Latest from Inspiration