Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

7 Lagu Populer Karya Gustiwiw, dari "Berpayung Tuhan" hingga "Dari Planet Lain"

Salinan dari BEFORE_20250616_132600_0000.png
Dok. Istimewa
Intinya sih...
  • Lagu "Berpayung Tuhan" - Nadin Amizah, lagu paling menyentuh yang mengisahkan cinta tulus dan harapan hidup dalam lindungan Tuhan.
  • "Jangan Ditelan" - Nadin Amizah, lagu dengan pesan kuat tentang batas antara ekspektasi publik dan identitas pribadi.
  • "Yasudah" - Sal Priadi, lagu yang mengangkat kisah patah hati dan penolakan terhadap cinta yang menyakitkan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dunia musik Indonesia kehilangan salah satu talenta terbaiknya. Gusti Irwan Wibowo, atau yang lebih dikenal sebagai Gustiwiw, meninggal dunia secara mendadak pada 15 Juni 2025 dalam usia yang masih sangat muda—25 tahun. Kepergiannya menyisakan duka mendalam di kalangan musisi dan penikmat musik Tanah Air. Meski telah tiada, warisan karya musiknya akan terus hidup dan dikenang lewat lagu-lagu yang menyentuh, menggugah, dan bermakna.

Gustiwiw bukan sekadar musisi, ia adalah produser jenius bertangan dingin, penulis lagu dengan sensitivitas emosional yang tajam, sekaligus sosok kreatif yang membaurkan unsur jenaka dengan kedalaman perasaan dalam karya-karyanya. Namanya mungkin tak sering terdengar di depan panggung, namun ia ada di balik layar dari banyak lagu populer yang dinyanyikan oleh penyanyi papan atas Indonesia, mulai dari Nadin Amizah, Sal Priadi, hingga Raisa. Berikut adalah sejumlah karya terbaik Gustiwiw, Bela!

1. “Berpayung Tuhan” – Nadin Amizah

Dirilis pada Oktober 2023, lagu "Berpayung Tuhan" merupakan salah satu karya paling menyentuh yang ditulis dan diproduseri Gustiwiw bersama Nadin. Lagu ini mengisahkan tentang cinta yang tulus dan penuh harap, seolah hidup dalam lindungan Tuhan. Lewat balutan musik yang tenang dan lirik penuh doa, lagu ini menyuarakan harapan akan cinta yang damai dan bermakna.

2. “Jangan Ditelan” – Nadin Amizah

Masih dari album Untuk Dunia, Cinta, dan Kotornya, lagu "Jangan Ditelan" membawa pesan kuat tentang batas antara ekspektasi publik dan identitas pribadi. Diproduseri oleh Gustiwiw bersama Danang Estu Pamungkas, liriknya menjadi bentuk perlawanan terhadap stereotip publik—bahwa seseorang, termasuk figur publik, berhak menjadi dirinya sendiri tanpa harus memenuhi ekspektasi orang lain.

3. “Yasudah” – Sal Priadi

Sebagai produser lagu "Yasudah", Gustiwiw mengangkat kisah pahit tentang patah hati dan proses penyembuhan diri. Lagu ini menggambarkan betapa beratnya membangun kembali diri sendiri setelah dikhianati, namun sekaligus menegaskan penolakan terhadap cinta yang menyakitkan. Emosi dalam aransemen lagu ini sangat terasa, menunjukkan betapa dalamnya sentuhan produser di baliknya.

4. “Dari Planet Lain” – Sal Priadi

Dirilis pada Mei 2024, lagu "Dari Planet Lain" adalah bentuk penghormatan terhadap seseorang yang terasa begitu istimewa dan unik, seolah bukan dari dunia ini. Gustiwiw meramu lagu ini menjadi kombinasi antara kekaguman dan rasa syukur yang menyentuh, menjadikannya salah satu lagu yang viral dan paling dikenang dari kolaborasi Sal dan Gustiwiw.

5. “Foto Kita Blur” – Sal Priadi

Lewat lagu “Foto Kita Blur”, Gustiwiw membawa pendengar ke dalam lorong kenangan. Lagu ini berbicara tentang cinta yang telah berlalu, terekam dalam foto yang kini kabur. Namun kaburnya gambar tak mampu menghapus memori akan cinta itu sendiri. Aransemen yang lembut dan atmosferik memperkuat nuansa nostalgia dalam lagu ini.

6. “Episode” – Sal Priadi

Salah satu lagu yang menunjukkan kematangan musikalitas Gustiwiw sebagai produser. Lagu "Episode" menggambarkan fase hidup saat seseorang mulai dewasa, ditandai dengan menyusutnya lingkar pertemanan dan meningkatnya kesendirian. Nuansa reflektif dan tenang di lagu ini memperlihatkan betapa dalamnya pemahaman Gusti terhadap emosi manusia.

7. “It’s Okay To Not Be Okay” – Raisa

Dirilis Februari 2025, lagu "It’s Okay To Not Be Okay" menjadi anthem self-healing yang kuat. Gustiwiw terlibat sebagai salah satu penulis lagu bersama Raisa dan Swadaya Insani. Liriknya seperti pelukan hangat yang memberi ruang bagi pendengar untuk merasa sedih tanpa rasa bersalah. Aransemen upbeat yang dipadu lirik suportif menjadikan lagu ini unik di antara katalog Raisa.

Gustiwiw bukan hanya produser atau penulis lagu, ia adalah sosok kreatif yang membawa nyawa dalam setiap karyanya. Dari orkes dangdut penuh jenaka hingga balada yang menghanyutkan, ia membuktikan bahwa musik adalah tentang kejujuran, perasaan, dan hubungan antarmanusia.

Meninggal di usia 25, Gustiwiw telah mencatatkan jejak luar biasa dalam sejarah musik Indonesia. Kini, karya-karyanya menjadi warisan berharga yang akan terus dikenang dan dinikmati. Sebuah pengingat bahwa meski raganya telah tiada, musiknya akan terus berpayung di hati kita semua.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ayu Utami
EditorAyu Utami
Follow Us

Latest in Career

See More

Intip Dekorasi dan Keseruan Natal di Grand Indonesia A Jolly Christmas

05 Des 2025, 19:35 WIBCareer