- Platonis (EP, 2020)
- Virtual Collaboration (EP, 2020)
- Duh Gusti (2023)
Profil Gustiwiw, Musisi Multitalenta Pencipta Genre Endikup
Intinya sih...
- Gustiwiw tumbuh di keluarga seniman dan menempuh pendidikan musik di SMK Musik Perguruan Cikini hingga UNJ, meski sempat berhenti kuliah karena kendala ekonomi.
- Ia dikenal dengan genre musik ciptaannya, Endikup, serta aktif sebagai penyiar radio, host, konten kreator, dan produser musik bagi sejumlah musisi ternama.
- Meninggal di usia 25 tahun, kepergiannya mengejutkan banyak pihak, namun karya dan kepribadiannya akan terus dikenang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)
Kabar duka menyelimuti dunia hiburan Tanah Air, khususnya industri musik. Musisi muda berbakat, Gusti Irwan Wibowo, yang dikenal dengan nama panggung Gustiwiw, dikabarkan meninggal dunia pada Minggu, 15 Juni 2025, di sebuah penginapan di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Kepergiannya yang mendadak di usia 25 tahun mengejutkan banyak pihak, termasuk para rekan musisi dan komedian. Menurut keterangan sang manajer, Gustiwiw meninggal setelah terjatuh di kamar mandi. Pihak kepolisian telah melakukan olah TKP dan berkoordinasi dengan keluarga, yang menerima peristiwa ini sebagai musibah.
Kepergian Gustiwiw terasa begitu mengejutkan, mengingat ia masih sempat aktif di media sosial beberapa jam sebelum dinyatakan meninggal dunia. Sejumlah rekan artis pun turut menyampaikan belasungkawa sembari mengenang sosoknya yang dikenal baik, hangat, dan humoris.
Di balik popularitasnya yang tengah menanjak, seperti apa kisah perjalanan Gustiwiw menapaki dunia musik dan sisi lain dari sosoknya?
Profil Gustiwiw
Gusti Irwan Wibowo, atau Gustiwiw, lahir di Bekasi pada 28 November 1999. Ia merupakan putra dari musisi lawas Timur Priyono, pencipta lagu populer “Yang Penting Hepi” dan “Sedap Betul”. Sedangkan ibunya, Sri Yulianti, pernah berprofesi sebagai penyanyi dangdut.
Tumbuh dalam keluarga yang lekat dengan seni, minat Gusti pada musik sudah tampak sejak kecil. Ia mulai bermain gendang dan belajar drum sejak duduk di bangku sekolah dasar, serta dikenalkan oleh sang ayah pada musik-musik band legendaris, seperti Queen, The Beatles, dan The Police.
Setelah lulus SMP, ia melanjutkan pendidikan di SMK Musik Perguruan Cikini, lalu meneruskan ke Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengambil jurusan Pendidikan Seni Musik pada 2017. Meski sempat berhenti kuliah karena kendala ekonomi dan keluarga, ia tetap aktif dalam paduan suara kampus dan pernah menjadi pelatih vokal di SMA.
Tak hanya sebagai musisi, Gustiwiw juga dikenal sebagai penyiar radio Gen FM, produser musik, penulis lagu, dan penyanyi. Ia menandai debutnya di industri musik Tanah Air dengan merilis album Duh Gusti pada 2023, ketika ia juga memperkenalkan genre musik unik bernama Endikup (alias “enak di kuping"), yang memadukan pop, dangdut, dan melayu.
Bertahan lewat musik dan media sosial
Di tengah berbagai tantangan hidup, Gustiwiw tak pernah benar-benar meninggalkan musik. Ia justru semakin serius menekuni dunia produksi lagu secara mandiri, mulai dari mengaransemen karya milik teman hingga tampil membawakan lagu-lagu ciptaannya sendiri di berbagai kafe.
Usahanya pun perlahan membuahkan hasil, musiknya mulai dikenal dan dicintai banyak orang. Tak hanya lewat panggung, Gustiwiw juga aktif di media sosial dengan mengunggah beragam cover lagu, yang turut membantu memperluas jangkauan karyanya di kalangan publik.
Perjalanan karier Gustiwiw
Perjalanan karier Gustiwiw di industri musik dimulai secara profesional pada 2018 lewat perilisan single debut berjudul “Pertanyaan” dan keterlibatannya dalam tim kreatif Indomusikgram. Pengalaman magang di platform tersebut menjadi titik balik yang membukakan banyak peluang, termasuk kiprahnya sebagai host di berbagai media, seperti Indomusikgram, Vindes, Cretivox, USSFeeds, Freakout Media, dan Maple Media.
Di balik layar, kariernya sebagai produser musik pun kian bersinar. Ia dipercaya menggarap karya sejumlah musisi ternama, seperti Jebung, Alsa Aqilah, Gia Sabila, Nadin Amizah, Sal Priadi, hingga Ardhito Pramono. Salah satu kontribusi terkenalnya adalah menjadi produser lagu “Dari Dunia Lain” milik Sal Priadi serta beberapa rilisan dalam album dan single Ardhito dan Nadin.
Ia juga menunjukkan sisi kreatifnya melalui proyek aransemen ulang lagu anak “Icik Icik Bum Bum” bersama Bunga Nafisa Zahra yang mendapat sambutan positif dari publik. Album perdananya, Duh Gusti, juga menjadi tonggak penting dalam kariernya, dengan lagu “Tanaman Rindu” yang mendapat banyak perhatian.
Tak berhenti berkarya, sebelum kepergiannya pada 15 Juni 2025, ia bahkan sempat membagikan proses kreatif album keduanya di media sosial. Salah satu karya terbarunya adalah lagu soundtrack dari film GJLS: Ibuku Ibu-ibu berjudul “Diculik Cinta”. Hal ini menunjukkan bahwa kreativitasnya terus mengalir hingga akhir hayatnya.
Daftar karya Gustiwiw
Album
Single
- "Pertanyaan" (2018)
- "Padahal Ada Teknologi" (2020)
- "Desember" (2020)
- "Yuk Semangat!" (2020)
- "Benalu" (2021)
- "Hai Kamu" (2022)
- "Rumah Impian" ft. Natasya Elvira (2023)
- "Diculik Cinta" (2024)
- "Lanjutkan Perjuangan Kita!" (2024)
- "Icik Icik Bum Bum" (2025)
Itulah sekelumit perjalanan hidup Gustiwiw, seorang musisi, produser, sekaligus sosok kreatif multitalenta dengan karya dan kepribadiannya begitu membekas di hati banyak orang. Kepergiannya yang mendadak tentu meninggalkan duka, namun juga jejak inspiratif yang akan terus dikenang.
Selamat jalan, Gustiwiw.
