Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Cara agar Kamu Lepas dari Pertemanan Toxic Tanpa Merasa Bersalah

Kamu berhak keluar dari hubungan yang tidak sehat

Puspita Ramadhani

Bukan hal mudah untuk melepaskan persahabatan yang telah terjalin selama bertahun-tahun. Namun, jika hubungan tersebut sudah tidak sehat lagi dan cenderung menjadi toxic, lantas untuk apa kamu masih mempertahankannya?

Tentu akan ada banyak perasaan sedih dan sungkan yang menghampirimu saat ingin memutuskan tali persahabatan. Akan tetapi, jika kalian sudah pernah berdiskusi, namun tak kunjung memberikan perubahan, maka perpisahan adalah pilihan yang tepat. 

Di bawah ini ada beberapa tips dan cara untuk mengakhiri hubungan pertemanan tanpa rasa bersalah. Kalau kamu sedang membutuhkannya, simak, ya! 

1. Menyiapkan isi percakapan

pexels.com/karolina-grabowska

Memutuskan persahabatan bisa menjadi hal sensitif untuk dibicarakan jika salah satu di antara kalian sulit menerima kenyataan bahwa pertemanan kalian tak lagi menyehatkan. Maka dari itu, kamu perlu mempersiapkan penyampaianmu dengan baik. 

Jika perlu, kamu dapat melakukan konsultasi dengan tenaga profesional lebih dulu. Hal ini bisa membantu jika masih ada keraguan di dalam hati. Dengan mendapat bantuan orang terdekat atau tenaga profesional, kamu juga bisa berkonsultasi, bagaimana cara terbaik untuk menyampaikan keinginan tersebut. 

2. Bicaralah dengan jujur

pexels.com/roberto-nickson

Meskipun kamu tidak berutang penjelasan kepada siapa pun yang ingin kamu akhiri hubungannya, akan tetapi mengungkapkan alasan dengan sejujur-jujurnya akan jauh lebih baik.

Sebab, dengan perkataan yang jujur, sahabatmu akan lebih bisa menerimanya dan tidak menimbulkan masalah baru di kemudian hari. Seperti kata pepatah, jujur itu memang menyakitkan. Namun, akan lebih sakit jika kamu tahu telah dibohongi. Bukan begitu, Bela?

3. Memberinya pesan terakhir

Pexels.com/Anna Shvets

Layaknya perpisahan, tentu kamu ingin menitipkan pesan, yang kamu harap akan terus ia lakukan setelah tidak bersamamu. Maka, sampaikanlah hal ini kepadanya dengan penuh perasaan tulus. Pesan-pesan singkat namun menyentuh ini juga bisa membantu kalian berdua, agar tetap kuat melewati masa-masa pasca perpisahan yang terkadang akan banyak menguras emosi, lantaran harus beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru tanpa sahabat. 

4. Tentukan batas waktu, bila diperlukan

Pexels.com/Liza Summer

It’s not goodbye, it’s just see you later. Jika kamu tak ingin betul-betul kehilangan sahabatmu, maka kamu bisa memberikan waktu jeda di dalam hubungan pertemanan kalian. Selama waktu itu, lakukanlah perbaikan-perbaikan yang bisa mengubah persahabatanmu menjadi lebih sehat. 

Setelah kalimat perpisahan disampaikan, maka fokuslah pada perubahan. Apabila kamu dan dia telah siap dengan hubungan baru dan sikap yang lebih baik, maka kamu bisa melanjutkan kembali persahabatan yang sempat merenggang itu. 

5. Maaf dan memaafkan

pexels.com/alexander-grey

Tidak ada orang yang benar-benar sempurna. Bisa jadi, kita selalu menganggap bahwa mereka adalah sumber toxic tersebut, tanpa berpikir bahwa masih ada kemungkinan kita turut melakukan hal serupa. Oleh karena itu, pastikan kamu mengucapkan kalimat maaf kepada sahabatmu selama hubungan pertemanan itu berlangsung.

Begitu pula dengan mereka, berikanlah ruang maaf atas apa yang telah terjadi. Meski tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun dengan memaafkan, maka kamu telah mempercepat proses penyembuhan dari rasa luka akibat hubungan toksik tersebut. 

Bela, tak perlu merasa sungkan untuk melepaskan diri dari hubungan yang sudah tidak sehat. Sebab, tidak ada yang bisa bertanggung jawab dengan kesehatan jiwamu, selain dirimu sendiri.

IDN Media Channels

Latest from Single