Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Sejarah Tradisi Veil Pernikahan, Sebagai Bentuk Transisi

Sejarah Tradisi Veil Pernikahan
thebridalfinery.com
Intinya sih...
  • Veil pernikahan berasal dari Roma sebagai simbol kesucian dan kesopanan pengantin perempuan.
  • Berbagai agama memiliki tradisi khusus seputar veil, seperti dalam agama Yahudi dan Katolik.
  • Veil kini menjadi simbol transisi dari masa gadis ke kehidupan pernikahan serta pelengkap busana pengantin modern.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ada banyak tradisi pernikahan di dunia ini, entah itu berdasarkan budaya maupun agama. Salah satunya adalah memakai veil pernikahan. Biasanya, veil digunakan oleh pengantin perempuan dalam pernikahan Kristen. Veil dapat memiliki arti yang berbeda bagi setiap pengantin. Sebagai contoh, banyak calon pengantin yang hanya melihat veil sebagai aksesori cantik yang membantu melengkapi atau menonjolkan gaun pengantin. 

Namun, ada juga yang memilih untuk mengenakannya karena ini merupakan tradisi yang telah diikuti selama beberapa dekade dalam keluarga, budaya, atau agama mereka. Lantas, kapan dan bagaimana sih terbentuknya tradisi ini? Yuk, simak penjelasan tentang sejarah tradisi veil pernikahan di bawah ini.

1. Disetujui berasal dari Roma

Sejarah Tradisi Veil Pernikahan
pexel.com/jp-alcantara

Melansir dari Brides, sebagian besar ahli menyetujui satu narasi akan sejarah dari lahirnya veil pernikahan. Ini ditarik ke Roma, di mana zaman dahulu para pengantin perempuan berjalan menyusuri lorong dengan menggunakan veil atau veil. 

“Kamu dapat melacak akarnya kembali ke Roma, di mana seorang pengantin perempuan biasanya berjalan menyusuri lorong dengan cadar di wajahnya untuk menyamarkan dirinya dari roh-roh jahat yang ingin menghalangi kebahagiaannya,” kata Samantha Stark, pembuat veil selama 10 tahun dari Texas sekaligus pemilik dan pencipta Blanca Veils.

Pada akhirnya, veil pernikahan menjadi simbol kesucian dan kesopanan pengantin perempuan. Banyak budaya yang masih menggunakannya untuk alasan tersebut. 

“Ketika gaun pengantin putih dipakai untuk melambangkan kesucian, veil putih pun mengikutinya,” tambahnya.

Di Eropa abad pertengahan, veil melambangkan kesopanan dan status sosial. Ini terkadang dipakai untuk menyembunyikan wajah pengantin perempuan sampai upacara pernikahan selesai.

2. Veil dan keagamaan

Sejarah Tradisi Veil Pernikahan
allaboutromance.com.au

Beberapa agama juga memiliki tradisi khusus seputar veil. Dalam agama Yahudi, misalnya, pasangan mengambil bagian dalam upacara Bedeken, yaitu ketika pengantin laki-laki memandang pengantin perempuan dan kemudian meletakkan veil di atas kepala pengantin perempuan untuk memastikan bahwa dia menikahi orang yang tepat. 

“Tradisi ini berasal dari kisah Yakub, Rahel, dan Lea dalam kitab Kejadian dari Taurat,” kata Samantha. 

“Pengantin laki-laki berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan Yakub yang menikahi pengantin perempuan yang salah,” lanjutnya. 

Tak hanya itu, pengantin laki-laki Yahudi juga percaya veil sebagai simbolis untuk fokus pada kecantikan batin pengantin perempuan. 

"Pengantin laki-laki Yahudi percaya bahwa veil pengantin wanitanya juga dipandang sebagai tindakan simbolis untuk memfokuskan pada kecantikan batin dan kualitas perempuan yang akan dinikahinya. Veil mengharuskan pengantin laki-laki untuk diingatkan bahwa pernikahan bukan hanya tentang dunia fisik tetapi juga dunia spiritual," jelasnya.

Sementara dalam pernikahan katolik yang dilangsungkan di gereja, veil justru dimaksudkan untuk menambah kesopanan pengantin perempuan. Ini menunjukkan keinginan untuk rendah hati sekaligus tanda kesucian.

“Sebagian besar gereja Katolik tradisional mengharuskan bahu pengantin perempuan ditutupi selama misa, apakah itu berarti gaun berlengan atau renda dari veil mantilla,” kata sang desainer.

 “Secara tradisional, veil menunjukkan keinginan dalam diri pengantin perempuan untuk menjadi rendah hati, dan juga merupakan tanda kesucian,” tambahnya.

Sementara itu, dalam pernikahan Kristen, veil dapat dilihat sebagai simbol ketundukan pengantin perempuan kepada suaminya dan Gereja, yang mencerminkan hubungan antara Kristus dan Gereja.

3. Makna veil pernikahan

Sejarah Tradisi Veil Pernikahan
brides.com

Kini, banyak sekali pengantin yang mengenakan veil hanya karena mereka menyukai tampilannya. Tak ada aturan khusus untuk mengenakan veil dalam pernikahan. Ini menjadi tradisi modern di mana veil justru membuat pengantin perempuan merasa cantik di hari pernikahannya.

Banyak pengantin modern juga memilih untuk mengenakan veil yang memiliki makna khusus dalam keluarga mereka. Oleh karenanya, nggak jarang mereka memiliki veil pernikahan keluarga yang diwariskan secara turun-temurun, dan mengenakan aksesori vintage ini merupakan cara untuk memberikan penghormatan kepada anggota keluarga di masa lalu. Di sisi lain, menjadi hal yang umum juga bagi beberapa calon pengantin untuk membuat veil modern dari gaun tua atau sepotong kain yang memiliki sejarah dan makna bagi mereka.

Dalam budaya Barat, veil sendiri menjadi simbol kemurnian dan kepolosan seorang pengantin perempuan. Dalam banyak budaya, aksesoris mode satu ini melambangkan kesederhanaan dan kerendahan hati, yang mencerminkan rasa hormat pengantin perempuan terhadap acara dan kehidupan barunya. Veil juga dapat melambangkan transisi dari masa gadis ke kehidupan pernikahan, menambahkan sentuhan misteri pada ansambel pengantin.

4. Veil sebagai pelengkap

Sejarah Tradisi Veil Pernikahan
pexel.com/pixabay

Setelah sejarah panjangnya, kini veil diterima sebagai pelengkap busana pengantin. Banyak pengantin yang mengenakannya sebagai cara menunjukkan gaya pribadi mereka di hari bahagia tersebut. 

“Saat ini, veil pernikahan diterima secara luas sebagai aksesori pengantin yang menambahkan sentuhan akhir yang sempurna pada tampilan pengantin secara keseluruhan,” kata desainer veil, Samantha Stark. 

“Pengantin modern menggunakan veil pernikahan sebagai cara untuk menunjukkan gaya pribadi mereka dengan sedikit sentuhan tradisi,” lanjutnya. 

"Veil pernikahan adalah tentang membuat sebuah pernyataan. Para pengantin perempuan cenderung memilih veil yang melengkapi gaun mereka, baik dari segi panjang maupun warna. Renda, rhinestones, dan mutiara dapat ditambahkan untuk memberikan sentuhan yang lebih personal pada tampilan pengantin secara keseluruhan," tutupnya.

 5. Macam-macam veil pernikahan

Sejarah Tradisi Veil Pernikahan
taniamaras.com

Secara umum, veil biasanya terbuat dari kain putih yang transparan. Ini bisa dari beberapa bahan dan punya panjang maupun desain yang beragam. Ada pula yang ditambahkan ukiran renda hingga mutiara yang mempercantik penampilannya. Beberapa jenis yang populer termasuk veil katedral, veil kapel, veil ujung jari, veil siku, veil sangkar burung, dan veil perona pipi. Kamu bisa memilihnya sesuai dengan gaun pernikahan dan konsep acaramu. Misalnya, veil perona pipi dapat memberikan kesan retro-chic, sementara veil katedral akan terasa tradisional dan dramatis.

Jadi, kamu tim pake veil jenis apa?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Windari Subangkit
EditorWindari Subangkit
Follow Us

Latest in Relationship

See More

5 Perempuan yang Sempat Dirumorkan Dekat dengan Jungkook ‘BTS’

05 Des 2025, 14:00 WIBRelationship