Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Dilakukan Luna-Maxime, Ini Fakta Tradisi Pernikahan Garter dari Eropa

Tradisi garter
Tradisi garter (brides.com)
Intinya sih...
  • Tradisi garter berasal dari Eropa, di mana pengantin laki-laki mengambir garter dari bagian kaki pengantin perempuan dan meleparkannya pada lelaki single yang hadir.
  • Tradisi ini muncul pada Abad Kegelapan dan pertengahan Eropa, tapi kini menjadi acara opsional.
  • Garter bisa berarti keberuntungan dan cinta
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setelah melangsungkan akad pernikahan pada 7 Mei 2025 sore di Bali, pasangan Luna Maya dan Maxime Bouttier menggelar wedding dinner, resepsi, hingga after party sampai hari berikutnya. Sederet bintang Tanah Air pun hadir untuk memeriahkan acara tersebut. Dekorasi, riasan, busana, sampai tradisi yang dilakukan pun menarik perhatian para netizen. Salah satunya adalah tradisi garter.

Sesama keturunan Eropa, Luna Maya berdarah Austria dan Maxime berdarah Prancis, tak salah juga jika mereka turut menggelar tradisi tersebut. Terlihat dari video yang beredar, Maxime berusaha menarik garter yang dikenakan Luna di area kakinya menggunakan giginya. Apa sih sebenarnya tradisi garter ini? Apa kira-kira maknanya? Yuk, simak di sini!


1. Tradisi mengambil garter dari kaki pengantin perempuan

Tradisi garter
Tradisi garter (brides.com)

Tradisi garter atau yang disebut juga dengan lempar garter merupakan tradisi pernikahan yang berlangsung selama resepsi. Biasanya, pengantin perempuan duduk di kursi dengan pengantin laki-laki berlutut di depannya. Ia akan merunduk di bawah gaun pengantin perempuan untuk melepaskan garter dari sekitar kakinya dengan menggunakan tangannya atau pun dengan gigi. 

Setelah mendapatkannya, pengantin laki-laki akan melempar garter tersebut ke kerumunan laki-laki single yang hadir. Sama seperti lempar bunga, seseorang yang mendapatkan garter akan menikah selanjutnya. Biasanya, laki-laki yang menerima garter akan memberikan barang tersebut kepada perempuan yang menerima buket bunga. 

2. Muncul di Abad Kegelapan

Tradisi garter
Tradisi garter (brides.com)

Mengutip dari BRIDES, tradisi lempar garter berasal dari Abad Kegelapan atau Abad Pertengahan di Eropa. Ketika itu, orang-orang percaya bahwa memiliki sobekan gaun pengantin dianggap membawa keberuntungan. Pada masa itu, kerumunan tamu dilaporkan menjadi sangat sulit diatur sehingga mereka sering mengikuti pasangan pengantin hingga ke tempat tidur pernikahan mereka, merobek-robek pakaian pasangan pengantin sebagai bentuk "penyemangat", sembari berharap mendapatkan sehelai gaun pengantin. 

Akibatnya, kedua mempelai mulai melemparkan buket bunga dan garter yang menahan stoking pengantin perempuan, sebagai cara untuk menenangkan kerumunan tersebut. Seorang sejarawan, Kimberly Chrisman-Campbell, mengatakan kalau tradisi ini baru dilakukan setelah pertengahan tahun 1950. 

"Saya belum menemukan bukti adanya lempar garter yang dilakukan secara bertahap di sebuah pernikahan sebelum pertengahan 1950-an," kata Kimberly Chrisman-Campbell, PhD, seorang sejarawan mode dan penulis buku The Way We Wed: A Global History of Wedding Fashion.

3. Jadi pilihan di zaman modern

Tradisi garter
Tradisi garter (maggiesottero.com)

Di zaman modern ini, tradisi garter menjadi aktivitas resepsi yang menyenangkan, tetapi opsional. Para pengantin di Eropa bisa melakukan tradisi tersebut, bisa pula tidak di acara pernikahan mereka dan hal tersebut tidak menjadi masalah. Apalagi, kebanyakan orang-orang saat ini tidak melihat pernikahan sebagai tujuan hidup utama.

"Menurut saya seluruh konsep itu sudah cukup ketinggalan zaman di setiap level, termasuk implikasi bahwa tamu kalian sangat ingin menikah," kata Chrisman-Campbell.

"Masyarakat kita tidak lagi menempatkan nilai yang sama pada pernikahan sebagai pencapaian paling penting yang ditawarkan kehidupan ini," tambahnya.

4. Garter bisa berarti keberuntungan dan cinta

Tradisi garter
Tradisi garter (maggiesottero.com)

Menurut Corinne Pierre-Louis, penata busana pengantin dan pendiri buletin mode pernikahan Forever & Always, ada yang mengatakan bahwa garter dilakukan pada masa lalu karena dipercaya bahwa pakaian pengantin punya makna perlindungan bahkan keberuntungan. 

Mengutip dari The Knot, tradisi garter ini juga menandakan transisi pengantin perempuan dari masa gadis ke kehidupan pernikahan, karena hal ini dilakukan sesaat sebelum pasangan tersebut resmi menikah. Orang yang menangkap lemparan garter dikatakan akan menemukan cinta atau akan menyusul untuk menikah. Mengutip dari Vogue, garter juga dikatakan menandakan “keperawanan” pengantin perempuan. 

5. Garter biasanya terbuat dari renda

Tradisi garter
Tradisi garter (brides.com)

Kebanyakan garter terbuat dari bahan renda, satin, sutra, atau tulle yang elastis dan dipakai di atas lutut atau paha atas. Ada pula yang memiliki aksesoris lain yang menggabungkan mutiara, mawar, rouche, pernak-pernik, atau sentuhan warna biru.

Potongan kain tipis ini memiliki karet gelang untuk menahan stocking tetap di tempatnya. Cara paling mudah memakainya dengan mengukur jarak menggunakan telapak tangan yang diletakkan dari atas lutut.

Itulah beberapa fakta menarik dari tradisi pernikahan garter yang dilakukan Luna Maya dan Maxime Bouttier.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Windari Subangkit
EditorWindari Subangkit
Follow Us

Latest in Relationship

See More

5 Perempuan yang Sempat Dirumorkan Dekat dengan Jungkook ‘BTS’

05 Des 2025, 14:00 WIBRelationship