Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Hati-Hati! Ini 9 Masalah yang Sering Diributkan Pasangan di Hari Raya

Jangan hancurkan hari baikmu

Puspita Ramadhani

Idulfitri adalah hari kemenangan bagi seluruh umat Muslim. Sebab, di hari itu semua bersenang-senang menyambut hari baru dengan saling bermaaf-maafan.

Akan tetapi, tidak sedikit pasangan yang merusak kedamaian hari Lebaran dengan permasalahan rumah tangga. Alhasil, bukannya mendapatkan ketenangan, kamu dan pasangan justru menjadi bertengkar di hari yang suci tersebut  

Untuk mencegah keributan di Hari Raya, sebaiknya kamu tidak membahas beberapa topik di bawah ini, ya. 

1. Mengungkit masalah masa lalu

pexels.com/alex-green

Selepas salat, kamu akan melakukan tradisi sungkeman kepada suami dan anak-anak. Di momen tersebut, biasanya kita akan meminta maaf atas semua kesalahan yang pernah kita lakukan. 

Sebaiknya, hindari mengungkit masalah yang pernah dilakukan pasanganmu. Sebab, dengan mengungkit seperti itu, akan mengubah suasana hatinya lantaran kamu terus mengungkit dan mengatakannya di depan orang lain. Jika sudah seperti ini, kamu juga bisa ikut merasa sebal karena pasanganmu bersikap ketus selama Hari Raya. 

2. Makanan yang tidak sesuai

pexels.com/timur-weber

Lebaran juga identik dengan makanan yang berlimpah. Mulai dari opor, rendang, dan menu andalan Lebaran lainnya bisa kamu temukan di atas meja makan. 

Sudah membayangkan betapa lezatnya lontong dengan semua lauk yang disediakan, ternyata hasil masakan tersebut tidak sesuai ekspektasi. Mungkin pasanganmu merasa bahwa makanan itu masih banyak memiliki kekurangan.

Untuk para suami, alih-alih langsung mengkritik masakan yang ada, kamu bisa mengubahnya dengan sebuah pujian yang membesarkan hati istri. Berilah pujian bahwa memasak sebanyak ini tidaklah mudah dan kamu cukup puas dengan hasilnya. Membahagiakan pasangan itu ada pahalanya, lho!

3. Uang yang dirasa kurang

Sribuu

Baik saat Hari Raya atau tidak, uang memang menjadi topik sensitif yang bisa timbulkan pertikaian. Kamu merasa di saat semua kebutuhan Lebaran semakin mahal, dan merasa ada kewajiban memberikan THR kepada anak-anak, kamu mengeluhkan uang yang diberikan pasanganmu tidak cukup.

Sebenarnya, tak ada kesalahan mengeluhkan kondisi keuangan kepada pasangan. Akan tetapi, sebaiknya kamu tidak memojokkan atau menuduh pihak mana pun. 

Kamu bisa mengajak pasanganmu untuk sama-sama mengatur anggaran kebutuhan Lebaran. Kebersamaan ini diperlukan agar kamu dan pasangan sama-sama tahu untuk apa uang itu digunakan. Juga, dibutuhkan pihak pengontrol untuk memilih mana yang harus dikeluarkan dan mana yang sebaiknya ditunda. 

4. Perbedaan tradisi keluarga

pexels.com/rodnae-productions

Tidak bisa dipungkiri kalau ada banyak tradisi yang berbeda pada masing-masing keluarga dalam menyambut Hari Raya. Apabila perbedaan tradisi tersebut sangat asing bagimu sehingga kamu tidak terbiasa, bekerjasamalah dengan pasangan untuk membicarakannya terlebih dahulu agar kamu bisa bersiap.

5. Tak punya banyak waktu

Pexels.com/August de Richelieu

Banyaknya libur Lebaran yang didapat oleh setiap pekerja tidak bisa disamakan. Bisa jadi, pasanganmu harus kembali bekerja di Hari Raya nanti. Sering kali, kamu mengeluhkan sedikitnya waktu bersama yang diberikan suamimu.

Ketahuilah, Bela, bahwa jadwal kerja tersebut di luar kendalinya. Mungkin pasanganmu juga sangat ingin bisa berjalan-jalan dengan anak-anak untuk mengisi waktu liburan. Namun, ada tanggung jawab kepada pekerjaan dan perekonomian keluarga yang nggak bisa ditinggalkan begitu saja. 

6. Tidak suka dengan keluarga pasangan

Pinterest.com/LoveToKnow

Kalau kamu punya sedikit masalah dengan mertua atau keluarga pasanganmu yang lainnya, tentu hal itu akan membuatmu tidak nyaman berada di tengah-tengah mereka. Dibandingkan harus memajukan ego untuk terus bertengkar dengan mereka, ada baiknya kamu memanfaatkan momen Lebaran ini sebagai ajang saling memaafkan. 

Tak peduli siapa yang lebih dulu melakukan kesalahan, tapi dengan intropeksi dan memaafkan, bisa membuat rumah tanggamu menjadi lebih harmonis lagi.

7. Tempat yang ingin dikunjungi

pexels.com/rodnae-productions

Apakah kamu dan pasangan sama-sama punya banyak saudara atau kerabat? Nah, pastikan perihal satu ini tidak jadi sumber masalah, ya.

Agar tidak muncul pertikaian, kamu sebaiknya sudah menyusun rumah mana saja yang akan kamu kunjungi selama Hari Raya. Jangan memaksakan untuk dikunjungi dalam satu hari, bagilah dengan rata untuk dikunjungi selama beberapa hari ke depan. Menyambung silaturahmi adalah baik, tapi jangan sampai silaturahmimu dengan pasangan jadi berantakan, ya.

8. Anak yang rewel

pexels.com/noor-aldin-alwan

Sama seperti orang dewasa yang kerap merasa tidak nyaman di situasi ramai, anak-anak pun bisa merasakannya. Bedanya, mereka belum memiliki kemampuan untuk mengatakannya dengan jelas dan mencari solusinya. Hasilnya, anak-anakmu hanya bisa menangis tanpa berhenti. 

Di situasi seperti ini, ajaklah suami untuk bekerja sama mengurusi anak-anak di saat Lebaran nanti. Pasalnya, menjamu banyak tamu kerap membuat sebagian orang lupa untuk memberi perhatian pada anak-anaknya. 

9. Hadiah untuk pasangan

pexels.com/rodnae-productions

Walaupun tidak semua pasangan saling bertukar hadiah atau memberi THR pada Hari Raya, namun pemberian yang tidak sesuai ekspektasi juga bisa menimbulkan perang dingin. Kamu dengan semangat memilihkan hadiah untuk pasanganmu, tapi ternyata kamu tidak mendapatkannya dari dia atau diberi barang yang tidak seperti keinginanmu.

Kunci dari permasalahan ini adalah komunikasi. Kamu bisa mengomunikasikan apakah akan ada tukaran hadiah antara kamu pasangan, dan barang seperti apa yang kamu inginkan. Apakah kamu sedang ingin alat masak baru, baju baru, atau ingin mencoba lipstick baru. 

Setelah mengetahui apa saja yang bisa menjadi bahan pertikaian antara kamu dan suami, semoga kalian bisa menghindarinya saat Lebaran, ya. Selamat Idulfitri, Bela!

IDN Media Channels

Latest from Married