Tidak semua pernikahan sama. Ada pasangan yang selalu bahagia setiap harinya, karena bisa satu rumah dengan pasangannya usai menikah. Ada yang makin banyak bertengkarnya, karena ekspektasi terhadap pasangan ternyata tak sama dengan realita. Meski sudah pasti tidak ada pernikahan yang 100% bahagia maupun bertengkar.
John Gottman, seorang peneliti dan psikolog klinis, mengatakan ada lima jenis pernikahan, berdasarkan pada cara mereka menangani konflik.
1. Tipe penghindar konflik
Saat berselisih mereka tidak saling membujuk dan hanya berkonsentrasi pada apa yang sudah disepakati. Mereka tidak saling bertanya apa yang dibutuhkan, tapi umumnya bahagia. Pasangan ini mandiri, punya batasan yang jelas, dan minat yang terpisah. Mereka hanya akan dekat jika berada pada area yang sama-sama memiliki kepentingan. Pasangan ini menghindari pembicaraan apapun yang berpotensi memberikan pendapat yang berbeda.
2. Tipe emosional
Ketika tidak setuju tentang sesuatu, mereka mencoba membujuk pasangan selama diskusi dan ketidaksepakatan mereka ditandai dengan tawa, geli, dan humor. Mereka suka berdebat, tetapi tidak menghina atau mengkritik satu sama lain saat berselisih. Meski mengungkapkan kemarahann selama diskusi, sebagian besar tetap terhubung dan jujur satu sama lain. Mereka jarang mengkritik satu sama lain dan selalu memperbaiki dampak negatif yang timbul akibat pertengkaran