Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Wajarkah Jika Selalu Cemburu dengan Hubungan Masa Lalu Pasangan?

Cemburu pada pasangan ada banyak jenis, ini salah satunya

Elga Windasari

Dalam hubungan romantis, wajar jika sesekali merasa cemburu. Apalagi jika pasangan digoda oleh perempuan lain atau pasangan bercerita tentang teman baru yang ditemuinya. Namun, ternyata kamu juga bisa merasa cemburu dengan hubungan masa lalu dan mantan pasangan dan merasa terobsesi akan hal tersebut.

Disebut juga dengan kecemburuan retroaktif, istilah ini digunakan untuk menggambarkan kecemburuan, kebencian, atau frustrasi mengenai pengalaman romantis atau seksual masa lalu pasangan.

"Ini adalah bentuk kecemburuan yang tidak didasarkan pada masa sekarang, tetapi pada pengalaman masa lalu yang nyata atau yang dibayangkan pasangan sebelum hubungan saat ini," jelas Sarah Melancon, seorang sosiolog dan seksolog.

Mengapa kamu bisa cemburu dengan masa lalu pasangan?

Pexels.com/Anastasia Shuraeva

Sarah bilang, jika kamu memiliki alasan sulit untuk mempercayai seseorang di masa lalu—terutama jika memiliki riwayat trauma, kamu cenderung membawa perasaan tersebut bersamamu ke dalam hubungan di masa kini.

"Jika kamu telah dibohongi, ditipu, atau dikhianati dalam beberapa cara, masuk akal jika rasa tidak aman yang kamu miliki mungkin terfokus pada masa lalu pasangan dan ketakutan masa kini," katanya.

Bahkan jika kamu tidak pernah diselingkuhi, tetapi trauma masa lalu membuatmu takut ditinggalkan, itu bisa membuatmu terlalu fokus pada kemungkinan alasan pasangan pergi, Ini yang mungkin menyebabkanmu terlalu menekankan masa lalu pasangan, daripada memahami bahwa masa lalu itu ada karena suatu alasan.

Kecemburuan retroaktif adalah hal yang biasa seperti kecemburuan pada umumnya. Itu dapat membuat masalah di antara kamu dan pasangan, misalnya membuatmu jadi obsesif dan memiliki pola destruktif terhadap pasangan.

Menurut Sarah, berikut ini adalah tanda-tanda kamu mengalami kecemburuan retroaktif pada pasangan.

Terus-menerus membandingkan diri dengan mantan pasangan

pexels.com/alex-green

Jika kamu selalu melakukan hal ini, maka kamu mungkin mengalami kecemburuan retroaktif.

“Hal yang dibandingkan bisa berdasarkan apa pun, misalnya pendidikan, pekerjaan, latar belakang keluarga, dan lain-lain. Namun, tidak peduli apa yang dibandingkan, kamu selalu merasa kalah," ujar Sarah.

Marah atau kesal ketika dengar pengalaman positif hubungan masa lalu pasangan

Pexels.com/Polina Zimmerman

Apakah kamu baru-baru ini melihat foto-foto media sosial lama pasangan dengan mantan? Apakah kamu langsung merasa cemburu? Jika iya, ini adalah contoh yang jelas dari kecemburuan retroaktif.

“Berada dalam hubungan orang dewasa berarti memahami kalau pasangan kemungkinan besar bahagia dengan orang lain di masa lalu. Namun, kecemburuan retroaktif bisa membuatmu sulit menerima kenyataan ini. Hal itu bisa membuat pasangan berhenti bercerita tentang masa lalunya, yang justru dapat merusak rasa keintiman dalam hubungan," Sarah menjelaskan.

Stalking barang-barang pribadi pasangan

freepik.com/Dragana_Gordic

Baik itu smartphone, laptop, komputer, atau agenda pasangan. Kecemburuan retroaktif yang berkembang sedemikian rupa, membuatmu merasa harus melakukan sesuatu yang tidak masuk akal.

“Sering kali perilaku ini tidak disadari atau diperhitungkan karena merupakan tindakan impulsif atau reaktif. Melanggar kepercayaan pasangan sangat berbahaya karena tidak peduli berapa kali kamu stalking, itu tidak akan pernah memuaskan otak ketakutanmu dan justru dapat menghancurkan kepercayaan pasangan padamu,” ucap Sarah.

Perilaku stalking yang kamu lakukan juga termasuk selalu mengecek media sosial mantan pasangan untuk memantau bagaimana dia berinteraksi dengan pasanganmu atau hanya ingin tahu bagaimana hubungan mereka sebelumnya.

Cara mengekang rasa cemburu terhadap masa lalu pasangan

https://www.nbcnews.com

Kecuali ada bukti yang jelas bahwa pasangan tidak dapat dipercaya di masa lalu, Sarah merekomendasikan untuk mengolah rasa cemburu tersebut. Daripada terlalu memikirkan hal tersebut dan mengancam kebahagiaanmu bersama pasangan, lebih baik fokus kepada diri sendiri.

Saran Sarah, tanyakan pada diri sendiri apa yang sebenarnya kamu inginkan dari hubungan ini? Apakah kamu sudah mendapatkannya? Bagaimana perasaanmu tentang pasangan versus perasaanmu sebenarnya?

Saat kecemburuan retroaktif bergejolak, sangat penting untuk menjaga sistem saraf yang mungkin tegang. Kamu bisa mandi air panas  yang dapat membantu mengendurkan kelenjar adrenal; melakukan meditasi, yoga, atau tai chi yang dapat menenangkan pikiran; menulis jurnal atau berbicara dengan orang lain untuk membantu mendapatkan perspektif; serta menangis atau melakukan aktivitas fisik yang membantu mengeluarkan tenaga.

Bagaimana cara berbicara dengan pasangan tentang kecemburuan retroaktif ini?

Pexels.com/Dziana Hasanbekava

Meski canggung, Sarah menganjurkan untuk jujur ​​​​dengan pasangan tentang perasaanmu sehingga kalian berdua dapat mengatasinya bersama.

“Bekerja sebagai tim dapat membantumu membangun kepercayaan dan memperkuat hubungan. Ini juga dapat membantu meningkatkan kecemburuan yang kamu rasakan dari waktu ke waktu,” sarannya.

Selain itu, yang tidak kalah penting adalah bertanggung jawab atas emosi dan reaksi dirimu, serta memahami bagaimana hal itu memengaruhi pasangan. Jangan menuduh pasangan memiliki pemikiran yang tidak setia karena menyukai unggahan Instagram mantan. Lebih baik bicarakan dengannya tentang bagaimana perasaanmu saat melihatnya. Ekspresikan keraguan dirimu daripada melontarkan tuduhan.

“Bersikap menyerang cenderung mengarah pada perkelahian, yang dapat memperumit masalah. Sebaliknya, berbagi pengalaman dan masalah yang dimiliki dapat membantumu dan pasangan untuk membicarakannya dengan lebih damai,” ujar Sarah menutup penjelasannya.

Jadi, jika kamu selalu merasa cemburu dengan masa lalu pasangan, jangan biarkan hal ini berlarut-larut, ya. Jangan biarkan hal ini justru merusak hubunganmu yang berharga dengan pasangan.

IDN Media Channels

Latest from Dating