Rahasia Larissa Chou Tetap Authentic Saat Ngonten, Nggak Terbawa Tren!

- Terapkan rumus 30% unggah, 70% kehidupan pribadi.
- Larissa menekankan bahwa fokus pada angkambisa membuat seseorang kehilangan esensi dan keaslian dalam berkarya.
- Konten yang baik memberi sesuatu yang bisa dipetik oleh audiens.
BeautyFest Asia (BFA) Bandung 2025 resmi memasuki hari terakhir! Nggak cuma jadi ajang berburu diskon menarik dari berbagai brand kecantikan, festival ini juga menghadirkan banyak pembelajaran berharga buat para beauty enthusiast. Salah satu sesi yang paling mencuri perhatian adalah talkshow bertajuk “101 Privately Strategic for High Engagement Content” bersama Larissa Chou.
Sebagai sosok yang dikenal inspiratif di media sosial, Larissa berhasil membagikan banyak insight menarik seputar bagaimana cara membuat konten tetap authentic tanpa harus terbawa arus tren. Menurutnya, keaslian adalah kunci utama supaya audiens bisa terus terhubung dengan konten yang kita buat.
Nah, berikut beberapa rahasia yang dibocorkan Larissa Chou di atas panggung BFA Bandung 2025!
1. Terapkan rumus 30% unggah, 70% kehidupan pribadi

Larissa menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan dunia konten. Menurutnya, hanya 30% saja bagian dari kehidupan pribadi yang bisa dibagikan di media sosial. Sisanya, 70%, sebaiknya tetap disimpan untuk diri sendiri dan orang terdekat. Dengan begitu, kita tetap punya ruang privat yang sehat, sambil tetap bisa menginspirasi audiens lewat hal-hal kecil yang dibagikan.
Uniknya, 30% ini bukan berarti harus melulu soal curhatan pribadi. Larissa menyarankan untuk membagikan hal-hal yang lebih universal, seperti hobi, kebiasaan, atau hal-hal yang bisa memberi inspirasi ke banyak orang. Misalnya, membagikan buku yang sedang dibaca, rutinitas sederhana yang menyenangkan, atau pengalaman belajar sesuatu yang baru. Strategi ini membuat audiens tetap penasaran dan terikat, tanpa harus membuka semua sisi kehidupan pribadi.
2. Tidak harus mengejar validasi

Salah satu poin penting yang ditekankan Larissa adalah tentang validasi. Menurutnya, banyak kreator konten yang sering merasa tertekan karena jumlah views, likes, atau comment. Padahal, terlalu fokus pada angka-angka itu justru bisa bikin seseorang kehilangan esensi dan keaslian dalam berkarya.
“Nggak semua konten harus viral, yang penting konsisten dan punya nilai,” ucap Larissa di sesi tersebut.
Ia juga mengingatkan bahwa rasa kecewa bisa muncul kalau kita menggantungkan diri pada validasi semata. Karena itu, lebih baik fokus pada pembuatan konten yang edukatif, estetik, dan bermanfaat. Dengan cara ini, meskipun jangkauan tidak selalu luas, audiens yang memang benar-benar peduli akan tetap terhubung dan loyal. Jadi, bukan soal berapa banyak yang melihat, tapi seberapa dalam konten kita bisa berdampak.
3. Selalu sajikan konten bermanfaat

Menurut Larissa, kunci keberlangsungan seorang konten kreator ada pada nilai yang diberikan kepada publik. Konten yang baik bukan hanya sekadar menarik perhatian, tapi juga memberi sesuatu yang bisa dipetik oleh audiens. Bisa berupa insight, inspirasi, atau sekadar energi positif yang bikin orang merasa lebih baik setelah melihat unggahan tersebut.
Ia percaya, ketika konten punya nilai bermanfaat, orang akan lebih mudah mengingat dan menghargai kreator di baliknya. Misalnya, menyajikan tips sederhana untuk menjaga kesehatan kulit, membagikan pengalaman menghadapi tantangan hidup, atau sekadar menyebarkan kata-kata positif yang menguatkan. Dengan begitu, konten yang dibuat bukan cuma sekadar hiburan singkat, tapi juga bisa menjadi sumber inspirasi yang nyata.
Jadi, itulah rahasia Larissa Chou untuk tetap authentic saat bikin konten. Semoga bisa jadi inspirasi buat kamu yang lagi berkarya di dunia digital. Sampai ketemu di BeautyFest Asia Bandung tahun depan, ya!



















