Cara Sinta Masson Bangun Audiens Usai Vakum dari Dunia Hiburan
- Sinta Masson vakum selama 10 tahun dari dunia hiburan setelah viral lewat video Keong Racun.
- Menekankan pentingnya keaslian, nilai diri, dan konsistensi dalam membangun audiens di era konten digital.
- Kesuksesan tidak harus instan, konsistensi dan proses yang baik lebih berarti dalam menciptakan identitas yang kuat.
Panggung BeautyFest Asia Bandung 2025 kembali menghadirkan sosok inspiratif di hari kedua gelarannya. Dalam sesi talkshow bertajuk “Keong Racun Effect: Why Going Viral Should Not Be Your Goal on Social Media”, publik disuguhkan kisah menarik dari Sinta Masson. Nama Sinta mungkin tak asing, karena ia pernah mendadak viral lewat video Keong Racun yang sempat menggegerkan dunia maya di era awal YouTube dan media sosial.
Namun, siapa sangka, setelah popularitasnya melesat, Sinta justru memilih vakum selama sepuluh tahun dari dunia hiburan. Kini, ia kembali hadir bukan sebagai selebritas viral, melainkan sebagai desainer fashion dengan brand miliknya, Atelier Sinta.
Perjalanan Sinta membuktikan bahwa popularitas sesaat tidak selalu menjadi tujuan utama. Lewat pengalamannya, ia mengingatkan bahwa mengejar viralitas tanpa arah justru bisa menyesatkan. Baginya, lebih penting menunjukkan karya nyata yang memiliki nilai jangka panjang.
“Buat saya, viral itu bukan tujuan. Yang penting adalah karya kita punya nilai dan bisa konsisten dibagikan. Kalau orang percaya sama keaslian kita, audiens akan datang dengan sendirinya,” ujar Sinta Masson di panggung BeautyFest Asia Bandung 2025.
Dalam sesi ini, Sinta juga menggarisbawahi betapa pentingnya keaslian dan nilai diri dalam setiap konten yang dibagikan. Menurutnya, audiens masa kini jauh lebih pintar dalam membedakan mana konten yang autentik dan mana yang dibuat sekadar demi eksposur. Ia menekankan bahwa seorang kreator harus berani menampilkan sisi personal yang jujur agar bisa terhubung dengan audiens.
Selain itu, konsistensi juga menjadi salah satu kunci utama yang ia bagikan. Sinta percaya bahwa membangun audiens membutuhkan waktu, kesabaran, dan usaha berulang kali, seperti membagikan konten secara rutin tanpa harus berlebihan itu akan membantu menciptakan identitas yang kuat.
Sinta juga menegaskan bahwa kesuksesan tidak harus datang dengan cara instan. Ia percaya bahwa keberhasilan akan lebih berarti jika dicapai dengan cara yang baik, penuh proses, dan menghargai perjalanan. Dengan sikap ini, ia berhasil menunjukkan bahwa seorang yang pernah dikenal karena viralitas tetap bisa bangkit kembali dengan identitas baru yang lebih matang.
“Kalau hanya mengejar viral, itu cepat hilang. Tapi kalau kita konsisten berkarya dengan cara yang baik, hasilnya bisa lebih bertahan lama,” kata Sinta.
Lewat kisahnya, Sinta Masson mengajarkan bahwa membangun audiens bukan soal viral dalam semalam, tapi soal keberanian untuk jujur, konsisten, dan menghargai proses. So inspiring!
