Dua Tahun Bekerja di Start Up, Ini 7 Pelajaran Berharga yang Didapat

Nomor 4 nggak bisa dihindari

Dua Tahun Bekerja di Start Up, Ini 7 Pelajaran Berharga yang Didapat

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Bisnis start up, sebuah nama yang menarik kalangan millennial untuk bekerja dan mengeluarkan seluruh kemampuan mereka agar dapat mencapai kesuksesan pribadi maupun bersama. Menjamurnya perusahaan baru di masa kini seakan menjadi sebuah tren yang nggak dapat dielakkan. Nggak memungkiri, istilah start up juga keren untuk menjawab pertanyaan, "Sekarang kerja di mana?" yang sering dilontarkan orang-orang di sekitarmu.

Namun jika sedang atau baru ingin menjejaki karier di dunia startup, ini yang akan kamu rasakan:

1. Kamu akan bekerja melebihi keahlian yang dimiliki

photo-1481887328591-3e277f9473dc-55ad3ead77bdbfa4eae899fc3a051370.jpgunsplash.com/Green Chameleon

Beberapa start up memiliki keterbatasan untuk merekrut banyak pegawai karena masih dalam tahap berkembang. Jadi, dapat dipastikan kamu akan bekerja melebihi dari job description yang diamanahkan padamu sebelumnya. Di satu sisi ini akan sangat memberatkan karena kamu akan mendapatkan beban pekerjaan yang banyak. Di sisi ini akan jadi pengalaman berharga sebagai batu loncatan kariermu.

2. Jam kerja bisa jadi fleksibel

photo-1512295511015-007ed4340409-ffee908b1d0103e984ad174dd77d0753.jpgunsplash.com/Georgie Cobbs

Sebagian start up menerapkan jam kerja fleksibel. Ada yang menerapkan perhitungan jam berdasarkan lama kerja sehingga kamu bisa masuk pukul berapa pun selama memenuhi waktu yang ditentukan. Ada yang memberikan kelonggaran bagi staf untuk bekerja dari rumah, dengan catatan dapat menyelesaikan target harian secara tepat. Ini menjadi sebuah kelebihan yang paling dinikmati kalangan millenial, terutama yang merasa bukan 'morning person'. Namun di sisi lain, kemungkinan lembur melebihi jam kantor juga akan kamu rasakan, Bela.

3. Loncatan karier yang menggiurkan

photo-1426024120108-99cc76989c71-477f822fc9bb8b1941eedccec736c505.jpgunsplash.com/William Iven

Kamu bisa masuk dan bekerja sebagai seorang staf, dan dalam kurun waktu singkat bisa meraih jabatan sebagai supervisor, senior staf, atau manager. Ini dapat terjadi ketika kamu masuk ke dalam start up yang baru saja memulai bisnisnya, dan kamu berhasil membawa perusahaan maju mencapai tujuannya. Sebagai salah satu staf yang bergabung sedari awal, atasan akan memperhitungkan posisi atas kesuksesan yang kamu tunjukkan pada mereka.

4. Tekanan stres yang tinggi

photo-1511844941619-5eadcd3735e6-bbbc0ba83df1077f655ea46890fac78a.jpgunsplash.com/Kevin Bhagat

Banyaknya pekerjaan yang diurus oleh diri sendiri, serta bayang-bayang target perusahaan yang harus terpenuhi, dapat memicu tingkat stres yang begitu tinggi. Apalagi ketika ada kesalahan atau kegagalan, tanggung jawab hal itu akan dipikul oleh seorang saja, yakni kamu. Karena itu, banyak yang hanya bertahan sebentar dalam bisnis start up ini. Kamu sanggup, Bela?

5. Kamu merasa nggak stabil di dalam start up

photo-1493307100940-ac5f30709573-868e08ca05ab14206960f3e95c9e1018.jpgunsplash.com/J. Kelly Brito

Karena dalam tahap berkembang atau baru saja berjalan, bisnis start up selalu dihantui bayang-bayang kegagalan. Entah itu nggak berkembang dengan lancar, entah nggak mampu bersaing sehingga harus berakhir dengan gulung tikar. Sebagai seseorang yang bekerja di start up, kamu akan merasa takut dan khawatir jikalau masa depan karier jadi nggak terjamin. Satu-satunya yang dapat menjamin kariermu di start up adalah dirimu sendiri, yaitu dengan memberikan kontribusi besar sehingga perusahaan dapat memiliki pertumbuhan yang baik.

6. Budaya dan lingkungan kerja modern

photo-1517621401713-9dd707f881b9-2e0c74585ccd7348eddcb474d5222346.jpgunsplash.com/Devin Avery

Meski begitu, start up dikenal memiliki budaya dan lingkungan kerja yang menyenangkan. Sebab, orang-orang yang bekerja di dalamnya umumnya adalah anak muda yang penuh gairah dalam bermimpi dan berkarya. Jumlah karyawan yang sedikit biasanya membuat suasana antara sesama staf dan bahkan atasan menjadi seperti keluarga. Jadi, kamu akan merasa sangat nyaman karena bekerja dengan orang-orang yang saling suportif.

7. Sangat terbuka untuk fresh graduate

photo-1516843882936-fc08647e0ccf-f381f3f165898156e9c59e28ea2e32f8.jpgunsplash.com/The Creative Exchange

Ada kalanya start up hanya mau menerima orang yang telah memiliki pengalaman karena menginginkan pertumbuhan yang cepat. Namun nggak selalu, kok! Kebanyakan perusahaan start up justru mencari fresh graduate atau mahasiswa yang baru lulus. Jadi bagi kamu yang baru saja melewati upacara wisuda, bisa segera melamar ke perusahaan start up yang sesuai dengan passion-mu, Bela!

Apa kamu memiliki pengalaman yang sama, Bela? Overall, bekerja di start up sangat membantu membuka wawasan pada dunia kerja, serta memberikan inspirasi bagi kamu yang masih mencari karier terbaik.

 

BACA JUGA: 6 Kelemahan Berkarier di Dunia Startup yang Perlu Fresh Graduate Ketahui

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here