Bagaimana Arnold Putra Mendapatkan Bahan Tak Biasa untuk Produknya?

Kemarin, nama Arnold Putra kembali menjadi trending topic pembicaraan di media sosial Twitter, setelah laman Vice.com menuliskan tentang kepolisian Brazil yang berhasil menahan paket berisi organ manusia. Diduga, paket dengan tujuan Singapura itu dikirimkan untuk seorang desainer asal Indonesia.
Di dalam artikel tersebut nama Arnold Putra diduga sebagai penerima paket tersebut. Hal ini menjadi masuk akal, mengingat beberapa kali Arnold pernah membuat fashion item dari bahan-bahan yang tak biasa.
Sebenarnya, dari mana Arnold mendapatkan bahan-bahan untuk membuat fashion item ini?
Arnold memesan organ tubuh manusia yang diawetkan untuk dikirim ke Singapura?

Kepolisian Federal Brazil berhasil mengungkap sindikat perdagangan organ manusia. Pengusutan kasus ini mengarah pada sebuah laboratorium di kampus. Salah seorang profesor di kampus tersebut menjadi tersangka dalam sindikat ini karena terbukti mengawetkan bagian tubuh manusia untuk kepentingan komersial.
Padahal, menurut hukum yang berlaku di Brazil, apa yang dilakukan oleh profesor tersebut sudah termasuk ke dalam perdagangan manusia. Sebab, organ tubuh di negara tersebut tidak boleh diperjualbelikan.
Berdasarkan keterangan yang dilansir dari Vice.com, organ tubuh tersebut akan dikirim ke Singapura dengan diduga nama penerima adalah Arnold Putra. Namun, hingga saat ini, belum ada keterangan apapun dari Arnold dan akun Instagramnya sudah diganti menjadi private.
Arnold kerap menggunakan bahan-bahan tak lazim untuk desainnya

Bagi industri fashion, nama Arnold Putra mungkin tak asing lagi. Ia adalah seorang desainer yang kerap menggunakan bahan-bahan tak lazim untuk desain yang dibuatnya.
Arnold pernah membuat tas dari lidah aligator yang dipadukan dengan tulang belakang manusia. Kemudian, ia juga pernah membuat jaket dari tulang rusuk manusia, serta jaket bulu kambing dan bulu beruang kutub yang langka.
Alih-alih mendapatkan pujian atas karyanya yang eksotik, Arnold justru mendapat kecaman dari warganet. Mereka menganggap, Arnold sama sekali tidak beretika karena membuat fashion item dari potongan tubuh manusia.
Dari mana Arnold mendapatkan bahan-bahan tak lazim itu?

Melihat hasil karya Arnold tentu membuat warganet penasaran, dari mana ia bisa mendapatkan semua bahan-bahan tersebut? Akun Twitter @SuperiorGab pernah mengulas masalah ini.
Menurut hasil pemantauannya, Arnold kerap melakukan traveling ke suku-suku pedalaman di berbagai belahan dunia. Salah satunya, seperti yang terdapat pada foto di atas, Arnold sedang berkunjung ke salah satu suku kuno yang mendiami Hutan Hujan Amazon.
Di sana, ia menukar koleksi jam tangan mewahnya (yang menurut pengakuannya senilai US$3,5 juta) dengan benda-benda berharga milik suku tersebut. Bukan hanya tulang-tulang manusia, benda lainnya yang dianggap keramat atau barang warisan suku yang didatanginya juga diminta untuk ditukar dengan jam tangan mewah.
Belakangan, menurut hasil penelusuran @SuperiorGab, jam tangan yang diberikan kepada suku-suku ini merupakan jam tangan palsu yang harganya tak sampai jutaan dollar.
Terlepas dari kontroversinya, semoga kasus jual beli organ manusia yang diungkap oleh kepolisian Brazil bisa segera menemukan titik terangnya. Serta, Arnold juga bisa memberikan klarifikasinya apakah benar ia terlibat atau tidak dalam kasus ini.



















