Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Nggak hanya karena Memasak, Ternyata Ini 6 Sebab Udara Jakarta Buruk

Ternyata, udara di dalam rumah bahaya lho!

Emillia Wardhani

Sampai akhir Juli 2019, kualitas udara di Jakarta, Indonesia masih mengalami penurunan hingga dinobatkan menjadi kota dengan polusi terparah. Menurut data dari AirVisual, menunjukkan bahwa Air Quality Index (AQ), Jakarta mencapai 184 atau tidak sehat yaitu 151-200.

Menurut Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan bahwa polusi udara di Jakarta bisa berubah-ubah dan kini berstatus waspada untuk ibu hamil dan anak-anak, " Kalau bicara kualitas udara, sebenarnya bervariasi tiap hari tegantung pada index polusi tersebut, sementara di Jakarta sudah mencapai index 151-200 sehingga termasuk sensitif pada kelompok tertentu, dan waspada bagi anak-anak, perempuan, ibu hamil, menderita penyakit paru-paru atau asma," ujar dr. Agus.

Dr. Agus juga menambahkan bahwa ternyata penyebab dari udara Jakarta menjadi buruk selain dari udara luar ruangan seperti jalanan sebab kendaraan, namun udara dalam ruangan seperti ruang kantor, rumah juga sangat berbahaya bagi pernapasan dan kesehatan, kemudian apa lagi ya yang menjadi penyebab polusi udara di Jakarta yang wajib kamu ketahui? Simak di bawah ini ya!

1. Merokok dalam restoran

Pixabay.com

Polusi udara bukan hanya tentang kendaraan, namun juga perokok dalam restoran juga bahaya untuk gangguan pernafasan oleh sebab itu perokok pasif dipaksa untuk menghirup polusi langsung dalam jumlah yang ekstrem dalam paru-paru.

Para peneliti juga juga mengukur bahwa orang yang terkena polusi udara pada ruangan tertutup saluran nafasnya langsung bereaksi saat terpapar asap tebal yang memicu perubahan fisiologis seperti menolak masuknya udara rokok. 

Perokok pasif akan menjadi korban paling kejam yang banyak terjadi di dunia.

2. Memasak di rumah mengeluarkan asap

Presidentialtowersapts.com

Beberapa kebiasaan buruk dalam memasak adalah ketika orang memasak makanan dan mengeluarkan asap yang berlebihan sehingga membuat rumah menjadi kebul dan ketika dihirup sangat menyesakkan dada. Hal ini juga berbahaya untuk pernapasan.

Meskipun banyak yang menyepelekan, ternyata menurut dr. Agus dari RSUP Persahabatan, memasak sampai mengeluarkan asap termasuk penyebab polusi yang harus dihindari.

3. Asap kendaraan

Insideevs.com

Salah satu penyebab polusi Jakarta yang memang sudah tidak diragukan lagi adalah asap kendaraan motor ataupun mobil sebab gas yang dibuang dari kendaraan adalah produk sisa dari pembakaran mesin yang tidak sempurna sehingga dapat dengan mudah terhirup siapa saja bahkan bisa berakibat kerusakan organ dan dapat menyebabkan kanker. 

4. Pembangkit listrik tenaga uap

Wikiversity.com

Menurut greenpeace ada di sekitar Jakarta dalam radius 100 kilometer pembangkit listrik tenaga uap batu bara yang menjadi penyumbang terbesar bagi tingkat polusi udara. 

Menurut Anies Baswedan mengatakan bahwa komponen polusi Jakarta bukan hanya kendaraan bermotor namun juga pembangkit listrik tenaga batu bara.

5. Asap bakar sampah

MinnesotaPollutionControlAgency.com

Kebiasaan buruk masyarakat Indonesia yang sulit dihilangkan yaitu membakar sampah sembarangan yang dianggap dapat menghilangkan sampah dengan cepat, padahal bau dari sampah dapat membuat sarang penyakit seperti kanker paru-paru. 

Walaupun api dari pembakaran sampah padam dan menempel di tumbuhan, kamu masih bisa terkena zat-zat berbahaya. 

6. Kebakaran hutan

WorkplaceSafetyNorth.com

Asap kebakaran hutan juga menganggu kesehatan dan aktivitas keseharian seperti bisa menyebabkan batuk batuk. Hal ini biasanya sebab ada orang atau pihak tertentu yang sengaja membakar lahan hutan.

Provinsi Riau juga menjadi lokasi yang mengalami kebakaran hutan dan lahan terluas yaitu 27.683 hektar. 

Itulah beberapa penyebab polusi di Jakarta yang berbahaya dan harus kamu cegah. Mulai dari sekarang ya, Bela untuk berubah menurunkan kegiatan yang menyebabkan polusi!

IDN Media Channels

Latest from Working Life