Popbela's Playlist: Angan dalam Nada

- ONE OR EIGHT merilis single "365" sebagai lagu cinta pertama mereka, ditulis bersama penulis lagu Grammy Awards Nasri, sebagai tribut untuk para penggemar 1DERZ.
- Fujii Kaze merilis single "Hachikō" yang terinspirasi dari kisah kesetiaan seekor anjing legendaris di Jepang, dengan harapan lagu ini mewakili kesetiaan pendengarnya dalam menemani perjalanan kariernya.
- Penyanyi pendatang baru RAE merilis single perdananya "Tale of a Girl" dan Shye melepas lagu "All at once", masing-masing menggambarkan imajinasi dan mimpi seorang gadis remaja serta rasa hancur sunyi akibat patah hati.
Saat kenyataan hidup begitu sesak untuk dilalui, mendengarkan lagu terkadang menjadi sebuah pelarian sesaat. Lewat nada dan liriknya, segala angan dan skenario "seandainya" bisa membuat hati kita terhibur, tak peduli sesedikit apa kadarnya.
Popbela's Playlist: Angan dalam Nada kali ini menyertakan lagu-lagu terbaru dari ONE OR EIGHT, Fujii Kaze, RAE, dan Shye yang larut dalam limpahan cinta dari para penggemarnya, asa cemerlang akan masa depan, hingga harapan untuk pulih dari hati yang terluka. Yuk, kita dengarkan kisah mereka bersama-sama!
"365" - ONE OR EIGHT
Mengawali perjalanannya bersama Atlantic Music Group, ONE OR EIGHT merilis lagu cinta pertama mereka, "365". Single ini menghadirkan warna musik yang emosional sekaligus jujur, dengan lirik yang menyentuh soal keinginan untuk selalu hadir di sisi orang yang dicintai, setiap hari sepanjang tahun.
Lagu ini ditulis bersama Nasri, penulis lagu peraih Grammy Awards yang dikenal atas kontribusinya lagu-lagu ternama milik Justin Bieber. Single “365” juga ditujukan sebagai lagu tribut untuk para penggemar mereka, 1DERZ, sebagai bentuk komitmen untuk menjaga ikatan yang telah terbangun sejak awal perjalanan musik mereka.
“‘365’ adalah lagu cinta pertama kami, dan kami ingin menangkap perasaan saat kita terus memikirkan seseorang yang spesial. Judul lagu ini juga terinspirasi dari durasi audisi WARPs DIG yang merupakan titik awal perjalanan kami sebagai grup. Lewat lagu ini, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kami yang tulus untuk 1DERZ, yang telah menyemangati kami sepanjang tahun ini dan menciptakan begitu banyak momen tak terlupakan,” ungkap REIA, member ONE OR EIGHT.
Bersamaan dengan perilisan single “365”, ONE OR EIGHT juga merilis video klip romantis yang disutradarai oleh Osrin. Video ini merangkum kilas balik emosi tentang setiap momen selama 365 hari yang dihabiskan untuk memikirkan seseorang yang dicintai dan segala perasaan yang dibagi bersama. Dengan latar yang menyentuh, video ini merangkai kenangan akan cinta dan waktu yang dilalui bersama ke dalam sebuah narasi sinematik.
"Hachikō" - Fujii Kaze
Fujii Kaze tengah bersiap merilis album ketiganya, Prema, pada 5 September mendatang. Sebagai pendahulu, ia merilis single baru berjudul "Hachikō" yang sudah tersedia di digital platform. Sesuai judulnya, lagu ini terinspirasi dari kisah kesetiaan seekor anjing yang melegenda di Jepang, Hachikō.
“Semuanya bermula dari sedikit main-main. Tobias Jesso Jr. menyarankan kami mencoba membuat lagu dengan lirik dalam bahasa Jepang. Dia bilang ‘Apa nama anjing itu yang di Shibuya?’ dan aku bilang, ‘uh.. Hachiko?’. Dan Sir Nolan langsung membuat beat-nya saat itu juga," ujar Fujii Kaze.
Untuk melengkapi liriknya, Fujii Kaze menonton film The Tale of Hachikō. Ia mengungkap, ini adalah kali pertamanya menulis sebuah lagu yang diciptakan dari rangkaian beat. Trek bergaya disko ini menyoroti sisi gembira dan damai dari kisah haru tersebut. Sang penyanyi berharap, lagu ini juga bisa mewakili kesetiaan para pendengarnya dalam menemani perjalanan kariernya.
"Hachikō, seekor anjing yang setia, menunggu pemiliknya yang telah meninggal selama 10 tahun di stasiun setiap hari, dan mereka akhirnya bertemu kembali di surga. Alih-alih berfokus pada sisi tragis dari cerita tersebut, lagu ini menyoroti kegembiraan dan kedamaiannya. Lagu ini tentang kekuatan kesetiaan dan sepertinya juga tentang para penggemarku yang dengan sabar menunggu album ketigaku. Ha!” sambungnya.
"Tale of a Girl" - RAE
Penyanyi pendatang baru asal Indonesia, RAE, akhirnya merilis single perdananya yang bertajuk "Tale of a Girl". Lagu ini menceritakan tentang khalayan gadis remaja yang ingin terhubung dengan mimpi dan imajinasi tanpa batas seperti menari di bulan, membaca kisah bersama bintang-bintang, hinga mendengar bisikan "I love you" dari langit.
“Lagu ini tuh jadi cara aku untuk terus percaya pada imajinasi dan mimpi seperti anak-anak. Ini adalah percakapan dengan langit, dengan cinta, dan dengan sesuatu yang lebih besar dari diri aku,” ungkapnya.
"Tale of a Girl" ditulis oleh Jusuf Winardi yang juga bertugas sebagai Producer bersama Meda Kawu sekaligus untuk proses Mixing & Mastering lagu ini. Dengan melodi lembut dan nuansa akustik elektronik, lagu ini menggambarkan kehangatan, kepolosan dan imajinasi RAE.
"All at once" - Shye
Melanjutkan narasi di single sebelumnya, "Waited for you", Shye melepas lagu "All at once". Bintang pop indie Singapura ini membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati dengan tembang atmosferik yang menghantui.
“Lewat lagu ini, aku ingin memberikan suara bagi bentuk patah hati yang senyap tapi rumit — yang sering kali tak terucapkan. Perasaan terjebak dalam sisa-sisa sesuatu yang telah pergi, sementara dunia terus berjalan. Aku berharap siapa pun yang sedang mengalami hal serupa dapat merasa dimengerti, dan tidak sendirian,” ungkapnya.
Dipenuhi permainan gitar dreamy dan lirik-lirik yang polos, “All at once” terdengar seperti helaan napas dari hati—lembut, menghantui, dan sedikit rapuh. Melalui lirik dan aransemennya, ia menangkap rasa pilu yang sunyi sambil terus berusaha untuk terus berjalan sambil mengumpulkan kepingan hati yang belum pulih sepenuhnya.
“It’s okay not to be okay. Kadang, duduk bersama kenyataan itu adalah bagian dari proses kita sembuh,” imbuhnya.
Lagu manakah yang menjadi favoritmu dari Popbela's Playlist pekan ini, Bela?