Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Popbela's Reading List: Kisah Seru dalam 'She Smells of Turmeric'

Tentang kesempurnaan dan menemukan jati diri

Niken Ari Prayitno

Cecilia Poetry, adalah perempuan keturunan Indonesia yang tinggal di Amerika. Berawal dari kematian sang ayah yang keturunan Indonesia, Cecilia memutuskan pindah ke Jakarta. Keputusan ini didorong oleh keinginan untuk mengenang dan melihat langsung keindahan Indonesia yang selalu diceritakan sang ayah semasa hidupnya. Saat menginjakkan kaki di Indonesia, maka dimulailah petualangan Cecilia dalam pencarian nilai-nilai asli Indonesia dan juga jati dirinya.

Sinopsis di atas merupakan gambaran besar dari buku berjudul She Smells of Turmeric yang ditulis oleh Natasha Sondakh. Menggunakan bahasa Inggris secara keseluruhan, Natasha mencoba menggambarkan Indonesia lewat sudut pandang yang unik. 

Penasaran lebih dalam dengan novel ini dan berminat untuk memasukannya ke dalam reading list kamu? Simak deretan faktanya berikut ini.

Proses pengerjaan selama empat bulan

Instagram.com/Natasha.sondakh

Natasha Sondakh mengungkapkan bahwa ini adalah karya novel pertamanya. Ia membutuhkan waktu selama 4 bulan untuk menyusun serpihan-serpihan pemikirannya yang ia tulis dalam kertas-kertas kecil lalu mengembangkan ceritanya untuk menjadi sebuah novel.

“Buku fiksi ini terinspirasi dari kehidupan nyata, apakah itu tempat yang pernah saya datangi di Jakarta atau pernah didatangi oleh teman-teman,” kata dia.

Ia mengatakan hadirnya buku ini sebagai upaya Natasha untuk mendekatkan Indonesia ke
dunia sastra Barat.

“Kurangnya representasi dan pengetahuan tentang Indonesia yang berujung banyak dari kita menjadi sasaran mikroagresi, stereotip dan sikap merendahkan ketika berada di luar negeri. Hal ini karena ketidaktahuan mereka akan kompleksnya kehidupan di Indonesia,” lanjut dia.

Pertama kali terbit di Amerika

Instagram.com/Natasha.sondakh

Menggandeng New Degree Press yang beralamat di kota Washington, DC, Amerika, She Smells of Turmeric telah terbit perdana di Amerika Serikat dalam Bahasa Inggris pada 30 April 2021 lalu.

Setidaknya 450 eksemplar buku telah laku terjual sejak rilis pada tanggal tersebut. Novel ini tersedia pula dalam bentuk digital dan cetak.

Untuk pasar Indonesia, She Smells of Turmeric telah hadir di beberapa toko buku seperti Kinokuniya dan Books N Beyond.

Bercerita tentang kesempurnaan dan menemukan jati diri

Instagram.com/Natasha.sondakh

Percampuran budaya dalam kehidupan seorang individu menjadi hal yang sangat umum terjadi di tengah era globalisasi. Individu-individu ini pun terpanggil untuk menemukan jati dirinya dan keinginan itu semakin menguat tak sanggup untuk diredam.

Bagian dari identitas mereka yang membuat mereka otentik seakan begitu mendesak untuk ditemukan. Hal inilah yang berusaha dijawab oleh Natasha yang kemudian tertuang dalam buku ini.

Natasha pun tergerak untuk menantang gagasan universal tentang kesempurnaan. Ia mendorong orang untuk mencintai diri mereka sendiri terlepas dari standar dunia, sekaligus menemani bagi siapa saja untuk menjelajahi persimpangan identitas.

Dalam novel fiksi ini juga diceritakan bagaimana Cecilia Poetry harus bertahan dalam menghadapi suatu keadaan yang sangat berbeda di negara baru, dengan modal identitas yang dimilikinya secara sosial, kekeluargaan dan profesionalitasnya.

She Smells of Turmeric mengundang setiap pembaca untuk bergabung dengan Cecilia dalam perjalanannya untuk menemukan dan mencintai dirinya sendiri saat dia menavigasi pencarian apa artinya menjadi orang Indonesia dan apa artinya menjadi manusia.

Tak hanya tulisan, She Smells of Turmeric juga dihiasi 12 potret indahnya Jakarta

Kisah dan intrik-intrik serta plot yang meruncing dalam novel yang terdiri atas 28 bab ini akan menarik pembaca untuk ikut menerka jawabannya. Buku ini juga memamerkan 12 foto tempat-tempat di sekitar kota Jakarta oleh Summertime Studios dan sebuah glosarium kosakata Bahasa Indonesia untuk pembaca WNA. 

Melalui novel ini, Natasha berharap agar orang-orang lebih ramah pada diri mereka sendiri dan orang lain, karena pada akhirnya semua begitu sempurna dan dicintai dengan cara masing-masing.

“Saya juga ingin pembaca saya memahami bahwa orang-orang begitu dinamis, yang berarti bahwa kenyataan tidak selalu dangkal seperti yang terlihat. Jadi teruslah tumbuh, tetap berpikiran terbuka, dan selalu berlatih empati, baik itu terhadap orang lain maupun terhadap diri sendiri,” kata dia.

Mumpung masih di rumah saja dan batasi diri untuk beraktivitas di luar, She Smells of Turmeric bisa jadi teman di rumah yang pas untuk kamu. Selamat membaca!

IDN Media Channels

Latest from Inspiration