Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Popbela's Playlist: Tearful Tunes

Lagu-lagu patah hati untuk galau brutal

Niken Ari Prayitno

Patah hati mungkin menjadi salah satu kejadian yang tak bisa dihindari. Berakhirnya sebuah hubungan, atau dikhianati, semuanya di luar kuasa kita. Tak ada yang bisa kita lakukan kecuali menerima dan perlahan menyembuhkan hati dari luka tersebut. Tak apa jika kamu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pulih. Karena waktu jualah yang akan menyembuhkan semuanya.

Sembari menyembuhkan hati, lagu-lagu pilihan POPBELA berikut ini sepertinya cocok untuk menemani patah hati kamu. Inilah Popbela's Playlist: Tearful Tunes yang akan mendampingi kamu untuk galau brutal.

"Sungguh" - Jims Wong

Dok. Jims Wong

Penyanyi, penulis lagu, sekaligus jebolan The Voice 2016, Jims Wong, kembali dengan single terbarunya yang bertajuk "Sungguh". Lagu ini jadi single pertamanya di tahun 2024, setelah sebelumnya merilis single "Do You Love Me" tahun lalu. Berbeda dengan single sebelumnya, di "Sungguh", Jims Wong menghadirkan rasa akustik yang dilengkapi dengan teriakan pada nyanyiannya yang sangat menggambarkan tema dari lagu ini, yaitu: Rasa Sakit.

"Kisah lagu ini adalah tentang rasa yang sudah lama terpendam, mungkin sejak awal hubungan sudah merasa tidak cocok tapi tetap dipaksakan sehingga setelah dijalani mulai terasa pahit, kecewa, bahkan rasa manisnya hanya beberapa di memori saja," ungkap Jims Wong menjelaskan kisah di balik "Sungguh" ini.

"Saking lamanya memendam pahitnya, akhirnya mulai muncul rasa sakit secara perlahan hingga rasa sakit itu akhirnya tidak tertahankan. Kisah ini berujung pada mereka yang akhirnya menerima kenyataan bahwa memang rasa kecewa ini sudah cukup dan akhirnya mereka bicarakan," lanjutnya.

Menjadi Arranger, Composer, dan Songwriter untuk single ini membuat Jims Wong mampu mengintepretasikan kisah dari teman yang sempat mencurahkan isi hati padanya. Selain itu, dalam pembuatan "Sungguh", Jims Wong juga dibantu oleh Richard Benhard sebagai Producer dan sosok pada proses Mixing & Mastering.

Dengan mencurahkan seluruh kemampuan vokalnya di single ini untuk menggambarkan rasa sakit yang mendalam, Jims Wong juga berharap bagi mereka yang sedang mengalami kekecewaan juga dapat menjadikan single ini teman meluapkan kekecewaan tersebut untuk akhirnya dapat pulih dari rasa sakit hati ini. Selain itu, dia juga berharap bahwa lewat lagu ini, para penikmat musik di Indonesia dapat lebih menikmati musik dan cerita dari sang penulis lagu sekaligus penyanyinya yang jujur pada perasaannya masing-masing.

"Firasat Berbisik" - Langit Sore, GFRN, dan Cacha Sholastica

Sebuah kisah pahit tentang pengkhianatan cinta tersaji dalam harmoni musik yang memukau dalam karya terbaru dari Langit Sore, GFRN, dan Cacha Sholastica, berjudul "Firasat Berbisik". Lagu ini mengisahkan perjalanan emosional seseorang yang merasakan firasat akan pengkhianatan, namun terjebak dalam pusaran cinta yang buta.

Cerita dimulai dengan perasaan was-was yang mengendap di hati, namun nasihat-nasihat hanyalah angin lalu bagi yang terlanjur terlena dalam cinta. Hingga pada akhirnya, sang tokoh utama harus membuktikan kebenaran firasatnya sendiri, disertai dengan gelombang amarah, kekecewaan, dan hasrat untuk membalas.

Dengan aransemen yang dipercayakan kepada Achmad Gufron alias GFRN, seorang produser musik yang dikenal berani dari Timur Jawa, lagu ini terbangun dalam keindahan yang berbahaya. Suara melankolis dan manis dari Cacha, yang diselingi dengan rap tajam dari Arman, memberikan dimensi yang memikat, cocok untuk dinikmati dalam suasana santai sambil merenungkan arti dari luka dan pengkhianatan.

Setiap bait lagu dalam "Firasat Berbisik" adalah cerminan dari kedalaman emosi yang ditorehkan oleh Arman Harjo, seorang pencipta lagu yang produktif. Dengan setiap liriknya, ia berhasil menggambarkan kejujuran dan bahaya dari sebuah kisah klise namun mencekam.

Langit Sore, GFRN, dan Cacha Sholastica mengajak pendengar untuk membenamkan diri dalam kisah yang jujur namun berbahaya ini. "Firasat Berbisik" tidak hanya sekadar lagu, tetapi sebuah pengalaman mendalam yang memperkuat eksistensi Langit Sore sebagai pelopor dalam mempersembahkan karya-karya yang memukau dan menghanyutkan.

"Semenjak Ada Kamu" - Hanif MZ

Dok. Hanif MZ

Hanif Muthi Zuhair atau yang dikenal sebagai Hanif, kembali merilis single di tahun ini setelah tahun lalu ia merilis dua single-nya yang berjudul "Terima Kasih Cinta" dan "Dirimu Satu". Di tahun ini, ia merilis single ketiganya dengan nuansa yang berbeda dari single pertama dan keduanya dengan judul "Semenjak Ada Kamu". Di single ketiganya kali ini, gubahan melodi, lirik yang menyentuh dan khas dari Hanif membuat lagu ini sangat sesuai untuk menggambarkan perasaan nostalgia dan kesedihan.

Sebelumnya dalam single keduanya yang berjudul "Dirimu Satu", Hanif memberikan kesan bahagia dan nuansa jatuh cinta khas anak muda dengan temponya yang upbeat dan lirik yang ceria. Kali ini ia merilis single-nya dengan sentuhan yang berbeda. Kali ini Hanif menyuguhkan lagu dengan tema cinta pertama yang sudah hilang. Memberikan kesan nostalgia dan nuansa yang sedih. 

Lirik yang dibuat oleh Hanif, membuat kita teringat lagi kepada perasaan terhadap cinta pertama yang kita pernah miliki. Di lagu ini, ia menceritakan bagaimana kehadiran cintapertamanya berdampak baik dalam hidupnya dan setelah cinta pertamanya hilang, ia menjadi tidak percaya diri dan ketakutan. Jika didengarkan dan dibaca lebih saksama liriknya dari perspektif lain, lagu ini bisa memberikan kesan lain seperti bagaimana pentingnya kita menghargai keberadaan seseorang dan juga rasa penyesalan mencintai orang yang tidak tepat.

"Tak Bisa Gantikannya" - Raissa Ramadhani

Dok. Sony Music

Raissa Ramadhani baru saja merilis single keempatnya yang berjudul "Tak Bisa Gantikannya". Masih mengambil genre pop ballad, single ini menceritakan tentang perasaan kecewa saat seseorang tahu bahwa orang yang dia cintai masih terikat dengan masa lalu.

Single ini menceritakan tentang orang dengan hubungan yang awalnya berjalan sempurna, seperti yang dia inginkan. Tapi, di tengah perjalanannya, dia baru tahu pasangannya ternyata masih memiliki urusan dengan yang terdahulu. Entah itu masih menyimpan perasaan dengan mantannya atau ada masalah yang belum selesai. Jadi, segala perasaan tumpah di sini, mulai dari kecewa, sedih, dan kaget.

Tidak hanya menyanyikannya, untuk pertama kali, Raissa ikut menuliskan sebagian lirik dan menyumbangkan tema yang menurutnya akan relate dengan situasi sekarang. "Tentu saja aku deg-degan banget saat diminta menulis lirik karena menurutku lagu ciptaan Mas Reza Husein dan Mas Fahzar Adha ini sudah bagus dan liriknya juga cocok."

Berhasil merilis single keempat diakui Raissa Ramadhani merupakan pencapaian yang luar biasa baginya. Mulai dari mengeluarkan single pertama "Berpisah Lebih Indah" di tahun 2022 hingga "Tak Bisa Gantikannya" di tahun 2024 bukan perjalanan yang singkat. Namun, Raissa bersyukur bahwa ia berhasil melalui itu semua.

"Perilisan lagu keempat ini jelas sebuah prestasi besar bagi aku. Sejak awal masuk Sony Music dan merilis single pertama, aku terus memikirkan bagaimana karier musikku ke depannya dan perjalanannya akan seperti apa. Meski sudah single keempat, tapi ini bahkan belum setengahnya karena perjalananku masih panjang. Intinya, aku berterima kasih dan bersyukur kepada semua pihak yang sudah membantu dan mendukung karier musikku sampai di titik ini."

"parasite" - Yuji, Ethan Low

Dok. Yuji

Bisa dikatakan kolaborasi antara dua platform streaming kesayangan ini, Yuji dan Ethan Low, sangat dinanti mungkin terlalu berlebihan, tapi menyangkalnya juga merupakan hal yang bodoh. Hal ini dibuktikan dengan sambutan yang sangat positif dari para penggemar di media sosial, bahwa lagu "parasite", adalah hal baru yang menjanjikan dan lagu favorit kultus yang mengeksplorasi hati manusia yang rumit dan keterikatan emosionalnya yang menipu dengan hubungan beracun atau toxic.

Mengambil inspirasi dari kepedihan hati Yuji baru-baru ini karena ditipu, dan perjuangannya untuk menemukan cinta di usia muda 20 tahun, "parasite", dengan cerdik menggambarkan kekacauan internal dalam melepaskan diri dari diri sendiri dari partner mereka yang beracun dengan menyamakan mereka dengan parasit, yang tumbuh subur dan diam-diam menjerat dirinya sendiri ke dalam dan merugikan tuan rumahnya. Padahal meski sadar akan keberadaan parasit tersebut, kita hanyalah manusia biasa.

Dengan hati masih menjadi mangsa mencari kenyamanan dengan iblis yang sudah kita kenal. Dengan demikian, menjadikan lagu ini sebuah refleksi dari pengalaman universal karena tidak mampu melepaskan, bahkan ketika seseorang menyadarinya kerugian yang menimpa diri sendiri. Pada dasarnya, dalam istilah yang lebih relevan, lagu ini meneriakkan "trauma menjalin kedekatan".

Dari deretan lagu ini, mana yang akan kamu dengarkan duluan?

IDN Media Channels

Latest from Inspiration