Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Popbela's Playlist: Journey to Wisdom Songs

Banyak pelajaran berharga dalam liriknya

Niken Ari Prayitno

Pelajaran hidup bisa kita dapatkan dari mana saja. Salah satunya, dari lirik-lirik lagu yang kita dengarkan setiap harinya. Lirik yang ditulis oleh para pencipta lagu tentu bukan sembarangan. Ada makna dan pesan tersirat yang ingin disampaikan. Bagi kita, para pendengarnya, lirik tersebut bisa memberikan pelajaran hidup tanpa harus mengalaminya sendiri.

Dalam POPBELA's Playlist kali ini ada beberapa lagu yang memberikan pelajaran hidup berharga. Mulai dari tentang memaafkan, mengesampingkan ego, hingga tentang rasa cinta terhadap tanah kelahiran. Mana yang paling relate dengan kamu?

"Koseitam" - Wai Rejected

Dok. Wai Rejected

Wai Rejected band yang terbentuk sejak tahun 2007, finalis dari ajang pencarian musik LA
Indiefest. Wai Rejected telah mengeluarkan 5 Single berjudul "Why", "Luna", "Talasimo", "Simon Says" dan "Take Me Now". Serta di tahun 2018, Wai Rejeced merilis album Terbitlah Terang lewat label Demaors.

Di tahun 2024 ini, setelah merilis "Talasimo" 3 tahun yang lalu, Wai Rejected dengan personil Edho Sasnatra, Doni Randha dan Theo Utomo. Unit rock alternative dari Pontianak ini kembali merilis single baru berjudul "Koseitam".

Diproduseri oleh Mc Anderson, lagu ini memberi gambaran bagaimana cara kita menyikapi sebuah konflik dengan teman terdekat atau keluarga. Mencoba tetap merendahkan ego sendiri, agar sebuah hubungan tetap terjalin baik.

"No Problem" - Dandelions

Dok. Dandelions

Dandelions melihat masalah yang dihadapi ditengah masyarakat semakin tidak karuan. Adanya teknologi ternyata juga memiliki dampak negatif yang tidak bisa dihindari. Seperti pinjaman online, judi online, penipuan online lainnya bermunculan untuk mengiming-iming jalan pintas. Bukannya selesai, masalah semakin bertambah. Hingga akhirnya pikiran dan fisik merasa ingin cepat menyudahi. Ingin jalan pintas kedua. Yaitu dengan mengakhiri hidup.

Begitulah realita yang dilihat oleh Dandelions selama 9 tahun berkarya. Lagu "No Problem" menjadi satu pesan yang mungkin berguna untuk orang-orang di luar sana. Mereka yang merasakan ketakutan yang sama. Cobalah untuk bernyanyi, menari, dan melakukan apa yang disukai, untuk mempertahankan sadar dan melepaskan diri sejenak dari jeratan masalah duniawi. 

"Mari coba lagi kejar apa yang sejak dulu ingin kau capai," ungkap mereka.

Dok. Dandelions

Artwork single "No Problem" ini dibuat oleh anak-anak Sanggar Seni Omah Nduwur di Bangunrejo dan disatukan oleh Mario Jasri. Sedikit informasi, di masa lampau Bangunrejo terkenal dengan Lokalisasi kelas II di Surabaya. Walau sudah tidak aktif sejak lama, tapi sematan eks lokalisasi masih saja melekat di benak kalangan masyarakat.

Lewat single "No Problem", Dandelions ingin menggandeng Anak-Anak Sanggar Seni Omah Nduwur di Bangunrejo, keluarga Bunga, dan pendengar setia Dandelions untuk tetap bermimpi dan mewujudkannya melalui langkah kecil seperti menggambar dan mewarnai.

"Jutaan Salah Milyaran Maaf" - Suara Kayu

Dok. Warner Music

Grup pop-folk Suara Kayu kembali merilis karya original yang berjudul "Jutaan Salah Milyaran Maaf".  Lagunya minimalis didominasi oleh petikan gitar akustik yang menjadi khas Suara Kayu ini memiliki lirik yang selaras dengan nuansa lebaran Idulfitri 2024 terutamanya momen bermaaf-maafan. Ingrid Tamara salah satu personil Suara Kayu menceritakan makna dari lagunya.

"Jutaan Salah, Milyaran Maaf bercerita tentang kita yang tak pernah lepas dari salah, yang juga tak kunjung lepas dari kata maaf. Definisi bahagia yang terkadang berbeda, selalu mengusahakan bahagianya, tapi ujung-ujungnya, tetap ada salah yang mendatangkan sedih hati dan kecewa. Semoga sabar senantiasi ada, tenang tetap menyertai kita yang saling menyayangi," kata Ingrid Tamara, vokalis dan pemain ukulele Suara Kayu dalam siaran pers tertulisnya, Senin 15 April 2024.

Keseruan lain dari lagu ini adalah official visualizer yang diambil di Kyoto, Jepang saat musim dingin. Official visualizer "Jutaan Salah Milyaran Maaf" juga sangat sederhana. Dua personil Suara Kayu duduk di pinggir sungai membelakangi kamera dengan erakan tubuh yang minimal.

"Air yang tenang melambangkan kesemogaan sabar yang senantiasa terus melengkapi. Nuansa hijau daun yang mengering melambangkan hubungan yang tak sempurna, tapi tetap berdiri kukuh bersama, meski perlahan daunnya gugur, tapi akan bersemi kembali," kata Ingrid kembali menjelaskan filosofi dari visualizer lagu tersebut.

"Something in The Way (Kesrimpet)" - Mochamad Nur Arifin

Dok. Mochamad Nur Arifin

Mochamad Nur Arifin yang kerap di panggil Avin, musisi muda bertalenta eks-personel Band Marsmellow come back setelah vakum selama 13 tahun lamanya dari dunia musik Indonesia. Pria kelahiran 7 April 1990 ini lama vakum karena harus fokus untuk pengabdian dan mengembangkan usaha di tanah kelahiran orang tuanya Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Flash Back di masa lampau, band Marsmellow, sebuah band bergenre pop rock yang di gawangi digawangi Avin (vokal) Juncto (gitar) Chocho (gitar) ini pernah merilis single yang bertajuk "Tegas" ciptaan Pay dan Dewiq serta Single "Bukan Matematika" ciptaan Avin yang telah dirilis pada bulan Mei 2012.

Tepat di 7 April 2024, Mochamad Nur Arifin kembali merilis single perdananya yang berjudul "Something in The Way (Kesrimpet)". Single ini merupakan salah satu dari 5 lagu yang terdapat dalam mini album bertajuk Self-titled. Single "Something in The Way (Kesrimpet)" ini direkam di Pondok Prigi Cottage di Trenggalek, Jawa Timur, Indonesia. Lagu ini termasuk dalam genre musik yang dikenal dengan K-pop (Kabupaten Pop) atau suara kabupaten, menampilkan perpaduan lirik Jawa dan Inggris, mencerminkan komitmen Mochamad Nur Arifin untuk menghormati identitas lokal.

Lagu ini menonjol karena ada perpaduan unik antara elemen elektronik dan rock. Dengan self-publishing sebagai labelnya, rilisan ini menunjukkan kemandirian artistik dan inovasi dalam industri musik.

Sungguh menarik untuk mendalami rumitnya lapisan penafsiran yang terdapat dalam ungkapan lirik Mochamad Nur Arifin terhadap kota Trenggalek. Dengan memanfaatkan metafora cinta yang tak lekang oleh waktu, ia telah menanamkan perasaan mendalam yang bergema secara universal. Persimpangan antara puisi, spiritualitas, dan pemerintahan mengungkapkan perspektif unik tentang esensi kepemimpinan dan hubungan intrinsiknya dengan tanah yang ia pimpin.

Itulah tadi POPBELA's Playlist tentang pelajaran hidup. Mana yang mau kamu dengarkan terlebih dulu?

IDN Media Channels

Latest from Inspiration