Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

‘Black Adam’ Review: Powerful Antihero dengan Jalan Cerita yang Flop

Cukup menyenangkan untuk ditonton meski banjir kritikan

Niken Ari Prayitno

Sukses merilis The Batman yang cukup banyak meraup pujian pada Maret 2022 lalu membuat DC percaya diri untuk merilis film superhero mereka selanjutnya. Berselang enam bulan, DC merilis Black Adam, antihero baru yang digadang-gadang sebagai karakter paling powerfull dan bisa mengalahkan Superman di DC Extended Universe.

Sayangnya, meski mengusung aktor dan aktris kenamaan, Black Adam kurang mampu menggaet penonton. Bahkan, situs review film RottenTomatoes hanya memberikan skor 50% karena jalan ceritanya yang dianggap flop. Penasaran dengan film ini? Simak dulu review dan rangkuman dari film Black Adam berikut, yuk.

Sinopsis: munculnya antihero baru yang memilliki kekuatan dari enam dewa Mesir

Dok. Warner Bros

Film besutan sutradara Jaume Collet-Serra ini berkisah tentang munculnya sosok antihero baru dari sebuah wilayah bernama Kahndaq. Munculnya sosok ini bermula sebagai bentuk perlawanan rakyat Kahndaq terhadap pemerintahan Raja Ahn-Kot (Marwan Kenzari) yang terkenal kejam. 

Sebagai informasi, kekuatan yang dimiliki Black Adam berasal dari enam dewa mesir, yakni Shu (stamina), Heru (kecepatan), Amon (kekuatan fisik), Zehuti (kebijaksanaan), Aton (kekuatan), dan Mehen (keberanian). Maka dari itu, ketika ingin memunculkan kekuatannya, Black Adam hanya perlu mengucapkan 'SHAZAM!' yang juga merupakan akronim dari huruf depan para dewa tersebut.

Ribuan tahun setelah Black Adam (Dwayne Johnson) berhasil mengalahkan Raja Ahn-Kot, jasadnya terkubur di sebuah gunung di Kahndaq. Secara tak sengaja, ketika seorang arkeolog Adrianna Tomaz (Sarah Shahi) menyebutkan kata ‘SHAZAM!’, Black Adam bangkit kembali dan membantunya melawan penjajah yang kejam.

Kebangkitan Black Adam–meski disambut baik oleh rakyat Kahndaq–justru dianggap sebagai sebuah ancaman baru bagi Justice Society. Hawkman (Aldis Hodge), Dr. Fate (Pierce Brosnan), Atom Smasher (Noah Centineo) dan Cyclone (Quintessa Swindell) kemudian memburu Black Adam.

Sebenarnya apa ancaman yang ditimbulkan oleh Black Adam sampai Justice Society memberikan peringatan yang begitu keras?

Film DC Extended Universe ketiga setelah The Suicide Squad

Dok. Warner Bros

Bagi penggemar film Marvel, bergabungnya beberapa superhero dalam satu film yang sama bukanlah hal yang baru. Namun, bagi DC ini merupakan film ketiga mereka setelah Suicide Squad (2016) dan The Suicide Squad (2021).

Bedanya, kalau Marvel biasanya menggabungkan superhero untuk melawan satu musuh yang sama, sementara DC menggabungkan antihero untuk menyelesaikan salah satu misi yang diberikan kepada mereka.

Visual yang bagus, tapi jalan cerita yang flop

Dok. Warner Bros

Mengambil latar negeri distopia Kahndaq, Black Adam berhasil memberikan visual yang cukup menarik. Rumah-rumah khas Timur Tengah yang bermaterial batu, gunung-gunung kapur dengan stalaktit yang menawan, hingga kostum sang superhero yang begitu menarik menjadi kelebihan dari film ini. 

Sayangnya, para penulis naskah Adam Sztykiel, Rory Haines, dan Sohrab Noshirvani kurang bisa membawakan kisah dengan smooth. Pada beberapa bagian, kisah dari film ini bisa dihapus atau diperpendek karena terlalu lama. Salah satunya saat adegan negosiasi antara Justice Society dengan Black Adam yang seharusnya bisa dibuat lebih cepat atau saat memanggil kembali Black Adam yang telah diawetkan.

Karakter yang kurang penting

Dok. Warner Bros

Dari segi tokoh yang muncul di dalam film, menurut saya mungkin DCEU ingin menampilkan cukup banyak superhero dalam film ini agar kisah yang dihadirkan lebih kaya dan meriah. Alih-alih memperkaya cerita, saya merasa kehadiran Atom Smasher dan Cyclone yang diharapkan bisa membantu Hawkman menjadi kurang relevan.

Dua tokoh tersebut bisa dikatakan ‘kurang’ penting karena tidak begitu berpengaruh secara signifikan terhadap jalan cerita. Terlebih lagi Atom Smasher terlihat ingin menjadi sosok yang ‘slengean’ seperti Deadpool, namun kurang maksimal. Sehingga, terlihat nanggung dan cukup mengganggu di sepanjang film.

Meski menarik banyak kritik dari kritikus film, Black Adam menjadi film yang cukup menyenangkan untuk ditonton. Ada selipan komedi yang membuat kita bisa tertawa lepas, hingga adegan laga yang cukup membuat jantung kita berdebar. 

Black Adam sudah mulai tayang di bioskop pada 19 Oktober 2022. Kalau kamu sudah menontonnya, tulis pendapatmu di kolom komentar, ya!

IDN Media Channels

Latest from Inspiration