Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Tak Lupakan Akar Budaya 15 Lagu K-Pop Gunakan Unsur Kebudayaan Korea

Terbaru "Pink Venom" BLACKPINK

Nabila Damaan

Berbicara tentang musik, banyak hal yang bisa dieksplor untuk menciptakan padanan nada yang sempurna. Itulah mengapa hingga saat ini makin banyak variasi musik yang berkembang. Nggak jarang percampuran antara musik satu dengan musik lainnya kerap dilakukan oleh pelaku industri agar terciptanya warna musik baru yang lebih segar. Seperti beberapa contoh kolaborasi musik modern dengan musik tradisional yang digunakan dalam musik dan MV artis K-pop berikut ini. 

Tak ingin dianggap “Kacang Lupa Kulit” ada beberapa artis Korea yang membawa kembali akar budaya mereka dalam setiap karyanya. Dengan bangga sejumlah artis telah memasukkan lebih banyak unsur budaya Korea secara khusus ke dalam lagu dan MV mereka, mulai dari instrumen alat musik daerah, pakaian tradisional, hingga beberapa kebudayaan lainnya.

Terbaru kita sudah menyaksikan rilisan BLANKPINK berjudul “Pink Venom” yang memasukan unsur elemen musik tradisional Korea ke dalam musik dan video musiknya. Selain BLANKPINK, siapa saja musisi yang juga memasukkan akar budaya Korea ke dalam karyanya? Melansir dari berbagai sumber berikut Popbela rangkum untukmu, simak terus artikel berikut, ya Bela!

1. “Pink Venom” - BLACKPINK

Setelah sekian lama vakum, BLACKPINK akhirnya kembali muncul dengan karya terbarunya “Pink Venom”. Musik dan video musik yang diunggah pada Jumat (19/08/22) hingga saat ini bahkan sudah ditonton sebanyak 142 juta kali di kanal YouTube resmi mereka.

Youtube.com/BLACKPINK

Video musik “Pink Venom” dimulai dengan persembahan Jisoo yang memainkan musik tradisional Korea, geomungo. Geomungo sendiri adalah sitar atau dawai tradisional Korea yang dipetik dengan tongkat bambu kecil yang bernama suldae dengan tangan kanan, sementara tangan kiri menekan senar untuk menghasilkan nada. Kabarnya, untuk lebih menguasai permainan geomungo, Jisoo sampai harus berlatih berbulan-bulan lamanya.

Bukan hanya alat musik, Jisoo juga tampil dengan total dalam balutan busana hanbok modern, tatanan rambut yang merupakan interpretasi gaya rambut Joseon, detail kuku Jisoo pun dicat dengan karya seni tradisional, bahkan perhiasan dan aksesoris rambut dibuat oleh seniman terkenal untuk menunjang penampilannya di video musiknya tersebut. Nggak heran ya kalau video musik “Pink Venom” meraih banyak apresiasi.

2. ”Daechwita” - AGUST D (Suga BTS)

Salah satu personil boy group terkenal BTS, yakni Suga kembali merilis mixtape pada tahun 2020, D-2 dengan salah satu single berjudul “Daechwita”. Daechwita sendiri merupakan adalah genre musik tradisional Korea yang dimainkan dengan alat musik tiup dan perkusi yang biasanya digunakan pada saat kedatangan seorang Raja maupun upacara militer.

youtube.com/HYBELABELS

Selain alunan musik, nuansa kebudayaan Korea dibawakan Suga BTS alias Agust D dalam video musik dengan menunjukan kawasan era kerajaan Korea sebagai latar, lengkap dengan busana kerajaan Korea, serta suasana pemukiman penduduk pada masa itu. "Daechwita" juga menonjolkan pansori, sebagai salah satu genre musik tradisional Korea yang biasanya menampilkan seorang penabuh drum dan penyanyi. Tak ketinggalan pula musik perkusi Kkwaenggwari menambah kaya musik dalam lagu "Daechwita".

3. “Piri” - Dreamcatcher

Grup K-pop Dreamcatcher kembali dengan EP keempat mereka The End of Nightmare. Digawangi oleh single “Piri”. Judul lagu “Piri” kata Korea untuk "pipe" berasal dari nama alat musik tradisional Korea yang berupa seruling buluh ganda Korea yang banyak digunakan dalam musik rakyat dan klasik. Bukan hanya judulnya saja, disepanjang lagu kamu juga bisa mendengar alunan piri berpadu dengan instrumen heavy rock khas grup Dreamcatcher menciptakan perpaduan musik yang mengesankan. 

4. “Hanryang” - Min Kyung Hoon, Kim Hee Chul, feat. BIBI

Diproduseri oleh DinDin, lagu “Hanryang” memadukan beat tradisional Korea dengan elemen hip hop. Konsep di balik keseluruhan lagu adalah membawa hip hop kembali ke era Joseon.

Kebudayaan Korea didukung dalam video musik yang juga menampilkan bintang-bintang kenamaan Korea seperti Heechul Super Junior, Min Kyung Hoon, BIBI, dan Ateez yang mengenakan hanbok tradisional dengan latar belakang sejarah desa rakyat Korea.

5. “I’m A B” - Hwasa MAMAMOO

Sebelum “Pink Venom”, terlebih dahulu, lead rapper dari Mamamoo Hwasa merilis sebuah lagu juga dengan menggunakan alat musik tradisional geomungo. Petikan alat musik di lagu ini terdengar lebih energik berpadu indah dengan tarian kontemporer yang diperagakan Hwasa dan penari latar dengan busana serba putih. Bedanya jika pada “Pink Venom” iringan geomungo mulai diperdengarkan di awal lagu, pada "I’m A B" iringan alat musik ini berada di pertengahan lagu, tepatnya dimulai pada menit 2:39 hingga menit 3:11. 

6. “Arario” - ToppDogg

Perpaduan musik tradisional Korea dan hip hop juga pernah dilakukan oleh ToppDogg dalam lagunya yang berjudul “Arario”. Di awal video musik, kamu akan menemukan empat orang perempuan yang memainkan alat musik gayageum lengkap dengan balutan busana tradisional. Kamu juga bisa mendengarkan alunan seruling bambu, piri di akhir video. 

Akar budaya Korea semakin kental didukung video musik yang menggambarkan gaya pertunjukan rakyat, seperti adanya topeng Korea, dan tradisi pungmul yang meliputi penari, pemain drum. Penggunaan kipas tangan Korea oleh ToppDog sangat menonjolkan tema budaya, bahkan judulnya pun merujuk pada sebuah lagu rakyat “Arirang”.

7. “IDOL” - BTS

Dalam lagu “IDOL” BTS terinspirasi menggunakan rintem yang ditemukan dalam pansori (gaya tradisional dari cerita Korea yang disetel ke musik dengan drum). Selain itu, instrumen yang digunakan juga mencakup instrumen Korea seperti kkwaenggwari (gong kuningan),  gakgung  (tanduk busur), dan  janggu (gendang tradisional), grup ini juga menggunakan frasa “eolssu”, seruan yang secara tradisional digunakan dalam pansori

Tak berhenti sampai di situ, adegan lompatan melingkar dalam koreografi mereka pun juga terinspirasi dari tarian pungmul rakyat. Video musik digarap dengan begitu banyak referensi budaya, seperti arsitektur yang menjadi latar, hingga pakaian yang terinspirasi dari hanbok.

8. “Shangri-La” - VIXX

Shangri-La” oleh VIXX juga salah satu karya yang menggunakan unsur kebudayaan Korea. Bisa didengar di intro awal musik sudah terdengar petikan alat musik gayageum. Tentu dengan koreografi yang tak kalah ciamik, ketika seluruh anggota menari menggunakan kipas tangan tradisional dan mereka pun berbalut busana yang dipengaruhi pakaian adat tradisional berwarna biru, dan putih seperti jas dengan bagian luring tipis di bagian luar.

9. “Niliria” - G-Dragon BIGBANG

“Niliria” dirilis pada tahun 2013 sebagai bagian dari album Coup d'Etat G-Dragon, dan lagu ini memadukan sampel lagu rakyat tradisional Korea dengan nama yang sama ke dalam nuansa hip-hopnya. Kamu dapat mendengar musik folk terutama di intro lagu dan bridge-nya (mulai dari 1:57). Dalam lagu ini G-Dragon menggandeng musisi hip hop legendaris Amerika Missy Elliot.

10. “Follow” - MONSTA X

Turut menggabungkan kebudayaan Korea, MONSTA X dalam lagunya “Follow” memiliki instrumen yang berasal dari suara taepyeongso, alat musik tradisional Korea yang mirip terompet. Nada yang dikeluarkan cukup catchy sehingga bisa membuatmu ketagihan mendengarkannya. Selain itu, dalam video musiknya mereka juga menggunakan busana yang terinspirasi dari hanbok.

11. “No Mercy” - BAP

Meskipun sebagian besar merupakan lagu hip-hop, "No Mercy" BAP membawa pengaruh tradisional ke dalam salah satu aksi break dance mereka (pada 2:36 dalam video musik), ketika lagu tersebut menggunakan  samul nori, sejenis perkusi rakyat Korea, untuk ritmenya. Samul nori mencakup penggunaan empat instrumen yang berbeda, dua drum dan dua gong, yang dapat dengan jelas terdengar di “No Mercy”. 

Selain itu, untuk menambah kedalaman budayanya, lagu ini juga menyertakan rap dalam dialek Korea dari wilayah Gyeongsang di Korea Tenggara, lho. Sama layaknya BTS yang menggunakan formasi melompat dan berputar yang terinpirasi dari pansori, BAP juga melakukan koreografi tersebut dalam video musik mereka.

12. “The Chaser” - INFINITE

Tidak terlalu menonjol, namun jika kamu mendengarkan secara seksama dalam musik “The Chaser” memiliki instrumen string yang disebut haegeum, memberikan sedikit nuansa tradisional. Selain itu ada penggunaan frasa “eogiya diyeoracha” diambil dari lagu lama yang membangkitkan semangat yang juga sering digunakan di beberapa musik folk Korea.

13. “Fiancé” - Song Mino WINNER

“Fiancé” merupakan bentuk eksperimen Mino dalam menyatukan musik Korea dari berbagai zaman. Dia mengambil sampel dari lagu trot 1969 "Soyangang Maiden" yang ia letakan di bagian intro. Selain memainkan instrumental tradisional Korea, judul lagu “Fiancé” dalam bahasa Korea anaknae yang merupakan istilah yang sangat tradisional untuk kata “wanita”, yang sudah dimiliki oleh pria lain.

Mino juga menggunakan pantun anak terkenal 머리카락 (kkokkkok sumeora meorikarak boilla, sembunyikan dengan hati-hati atau aku akan menangkapmu) yang anak-anak Korea ceritakan saat bermain petak umpet. Jika diartikan secara harfiah, lirik lagu dalam lagu ini cukup vulgar, namun Miho dengan cermat memainkan permainan kata-kata yang hanya dapat diakses oleh penutur bahasa Korea tingkat lanjut. Keren, ya!

14. “LIT” - ONEUS

Membangun pesta besar di kerajaan, yap itulah yang tergambar di dalam video musik ONEUS bertajuk “LIT”. Video musik ini menunjukan perjalanan lintas periode kerajaan dengan para anggota yang menggunakan berbagai jubah tradisional dan pakaian yang terinspirasi dari hanbok. Instrumen senar gayageum menghasilkan melodi yang menonjol sebagai latar musik. Video musik lengkap dengan kebudayaan Korea, mulai dari penari, drum khas Korea dan kipas tangan. Bahkan ONEUS menggunakan beberapa frasa lama seperti “ niliria “  dan “ eolssuz’.

15. “Turtle Ship” - Song Mino WINNER, Andup , dan Ja Mezz feat. Paloalto

Diproduksi oleh Zico Block B, lagu judul "Turtle Ship" sendiri terinspirasi dari simbol penting budaya Korea, yakni kapal penyu. Kapal penyu adalah kapal perang yang digunakan oleh Laksamana Korea Yi Sun Shin pada abad ke-16, dan digunakan untuk melawan Jepang dalam serangan angkatan laut. Instrumen dalam lagu ini juga menggunakan sampel musik tradisional yang sudah bisa terdengar di bagian intro.

Demikianlah 15 lagu K-pop yang menggunakan unsur budaya tradisional Korea. Sejak K-Pop mulai mendapatkan lebih banyak dan lebih banyak eksposur global, banyak artis telah melakukan upaya kreatif untuk memasukkan unsur-unsur tradisional ke dalam musik mereka dan dengan bangga berbagi budaya mereka dengan penggemar internasional. Menurutmu mana lagu yang paling berkesan?

IDN Media Channels

Latest from Inspiration