Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Fenomena Solstis Berbahaya? Ini Penyebab, Dampak dan Waktu Terjadinya 

Benarkan nggak boleh keluar rumah?

Nabila Damaan

Jagat dunia maya khususnya TikTok tengah diramaikan dengan sebuah imbauan larangan keluar rumah pada 21 Desember 2022 lantaran akan terjadinya sebuah fenomena, yakni  fenomena Solstis. 

Sebuah akun TikTok dengan nama @hendrikecee mengunggah video yang berisi gambar-gambar berita tentang fenomena Solstis. Dalam video tersebut ia juga menuliskan, “Tidak boleh keluar malam tanggal 21 Desember 2022.”  Namun, berita yang disajikan dalam video tersebut belum diketahui berasal dari mana.

Banyak warganet yang mempertanyaan apa itu fenomena Solstis, sehingga muncul  adanya larangan keluar rumah. Melansir dari berbagai sumber, berikut Popbela sajikan beberapa fakta terkait fenomena Solstis.

Apa Itu Fenomena Solstis?

unsplash.com/@lenstravelier

Melansir situs resmi Pusat Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), solstis adalah fenomena titik balik matahari, yaitu ketika posisi matahari relatif terhadap lintang bumi.

Melansir IDN Times, saat fenomena itu terjadi, matahari seakan-akan lebih lama di langit sehingga siang hari seakan-akan lebih lama untuk beralih ke malam. Fenomena gerak semu tahunan matahari tersebut yang disebut dengan fenomena solstis (solstice).

Penyebab fenomena Solstis

currentaffairs.adda247.com

Adapun penyebab solstis terjadi karena bumi yang berotasi secara miring sebanyak 23,44 derajat terhadap ekliptika (sumbu kutub utara-selatan ekliptika). Hal ini menyebabkan ujung sumbu rotasi bumi menghadap ke arah yang sama, yakni bintang kutub atau polaris.

Akibat kemiringan sumbu rotasi bumi terhadap sumbu bidang edar bumi mengelilingi Matahari, menyebabkan posisi matahari yang berubah-ubah sepanjang tahun relatif terhadap Bumi.

Di antaranya matahari akan berada dua kali di ekuinoks, yaitu matahari tepat berada di atas ekuator bumi saat tengah hari. Dan dua kali berada di Solstis, yaitu posisi matahari saat berada di titik balik Utara dan Selatan.

Terjadi 2 kali dalam setahun

unsplash.com/@peterlaster

Fenomena solstis terjadi 2 kali dalam setahun, yang pertama ada pada bulan Juni dan yang kedua ada pada bulan Desember. 

Fenomena solstis Juni adalah fenomena ketika matahari terletak paling utara pada saat tengah hari. Pada saat solstis Juni terjadi berarti panjang siang hari lebih lama dibanding panjang malam hari di belahan bumi bagian utara, namun, sebaliknya pada belahan bumi lainnya.

Sedangkan, fenomena solstis Desember adalah fenomena ketika matahari terletak paling selatan pada saat tengah hari. Pada saat solstis Desember terjadi berarti panjang siang hari lebih lama dibanding panjang malam hari di belahan bumi bagian selatan, begitu pula sebaliknya.

Dampak fenomena solstis

unsplash.com/@clintoinks_0522

Solstice adalah fenomena astronomis yang lumrah sehingga nggak perlu ditakuti, Bela. Karena berada di garis khatulistiwa, Indonesia sejatinya tidak terpengaruh dengan solstis sehingga waktu siang dan malam nggak akan berpengaruh secara signifikan dibanding negara belahan selatan Bumi lainnya.

Fenomena Solstis menyebabkan adanya pergantian musim yang bisa dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi ini dirasakan terutama bagi negara-negara subtropis atau berlintang tinggi.

Daerah yang mengalami biasanya akan terasa lebih panas. Itu sebabnya saat 21 Desember di daerah Selatan akan mengalami musim panas dan siang hari yang lebih panjang dibandingkan waktu malam. Sedangkan di saat yang sama belahan Bumi utara akan mengalami musim dingin.

Dampak fenomena solstis di Indonesia

unsplash.com/@philipmackie

Fenomena ini nggak akan terlalu berpengaruh secara signifikan bagi Indonesia. Wilayah di Indonesia yang terpengaruh pada solstis Desember berada di bagian belahan utara seperti di Miangas dan Tarakan. Saat solstis terjadi nanti, pada wilayah tersebut panjang atau durasi siangnya hanya 11,5 jam.

Sedangkan, di belahan bumi bagian selatan, seperti Pulau Timor dan Pulau Rote akan mengalami durasi siang yang lebih lama yakni 12,7 jam.

Kapan fenomena solstis terjadi tahun ini?

seattletimes.com

Berbeda dengan tahun sebelumnya yang terjadi pada 21 Desember malam, tahun ini puncak fenomena solstis berlangsung pada 22 Desember 2022 pagi. 

Melansir Fortune Indonesia, fenomena solstis Juni telah terjadi di bulan lalu, tepatnya pada tanggal 21 Juni 2022. Sedangkan, fenomena solstis Desember akan terjadi sebentar lagi pada tanggal 22 Desember 2022 pukul 04.43 WIB. Pada waktu tersebut matahari akan berada di rasi Capricornus.

Fenomena ini adalah fenomena rutin setiap tahun yang tidak perlu dikhawatirkan. Jadi, nggak perlu takut terhadap fenomena solstis yang terjadi nanti, ya, Bela.

IDN Media Channels

Latest from Inspiration