Setiap negara punya tradisi masing-masing saat merayakan Natal, termasuk Korea Selatan. Negeri Gingseng ini punya tradisi sendiri yang berbeda dari kebanyakan negara di Eropa.
Kira-kira, bagaimana cara warga Korea Selatan merayakan Natal, ya? Apakah dengan mendengarkan lagu sambil bergandengan tangan dengan kekasih? Pulang ke rumah dan menikmati daging panggang? Atau memberikan cokelat seperti perayaan Valentine?
Penasaran dengan tradisi Natal di Korea Selatan? Berikut fakta menariknya.
Korea Selatan mencatat populasi umat Kristen sekitar 25-30% dari populasi penduduk keseluruhan. Jadi, tak mengherankan saat melihat gereja dihias dengan lampu-lampu cantik untuk merayakan Natal.
Tepat di malam Natal, katedral Myeongdong akan menggelar Misa Tengah Malam dan seluruh gereja di Korea Selatan juga akan mengadakan kebaktian. Dalam sehari gereja akan dipenuhi umat yang berniat berdoa, juga orang-orang yang ingin merayakan aspek keagamaan di hari raya Natal.
Di Korea Selatan, masyarakat biasanya mengucapkan “Selamat Natal” dengan berkata “Seongtanjeol Jal Bonaeyo' (성탄절 잘 보내요)” atau “Jeulgaeun Krismas Dideyo' (즐거운 크리스마스 되세 요)”. Sedangkan umat Kristen akan mengucapkan “Sungtan Chukhahaeyo' (성탄 축하해요)” sebagai simbol untuk merayakan kelahiran Yesus.
Cukup unik, di Korea Selatan hadiah paling umum yang diberikan adalah uang. Selain uang, pemberi hadiah biasanya memberikan tiket pertunjukan musik atau melakukan hal romantis seperti membacakan puisi.
Hari Natal di Korea Selatan lebih mirip seperti perayaan Valentine. Orang-orang menyebutnya ‘Valentine's Day with Santa Claus’ sebab libur Natal bukanlah hari libur besar tradisional seperti perayaan Seollal atau Chuseok.
Pekerja akan libur satu hari dan masuk kembali di tanggal 26 Desember. Jadi, alih-alih menghabiskan waktu bersama dengan keluarga, kebanyakan menghabiskan hari bersama pasangan.
Menunjukkan cinta kepada orang terkasih bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya memberikan kartu Natal. Kartu—biasanya—bergambar pemandangan alam yang ditutupi salju, pepohonan, dan hiasan bertema Natal ini bisa menjadi sarana untuk kamu yang ingin menunjukkan cinta kepada seseorang.
Psstt… . Siapa tahu kamu beruntung dan mendapatkan balasan seperti yang diharapkan.
Jika di negara Barat orang-orang merayakan Natal dengan memakan kalkun panggang utuh, akan sulit menemukannya di Korea Selatan. Meski tak memiliki menu khusus Natal, sebagian besar orang yang merayakan Natal dengan menikmati BBQ dan Jjolmyeon. Untuk dessert, kue dengan hiasan khas Natal banyak menjadi pilihan.
Jika malas memasak, berburu makanan hangat di pasar Natal atau pekan raya Natal dapat menjadi jawaban. Ada puluhan tenant yang menjual berbagai hidangan untuk membuat pengunjung merasa hangat di tengah musim dingin. Sering kali, pasar Natal ini diadakan di kawasan Seongbuk, Seoul sebab di area ini ada banyak gedung kedutaan asing.
Sama seperti kebanyakan negara Asia lainnya, mall besar di pusat kota seperti Seoul akan punya acara menarik bertema Natal, juga pohon Natal besar yang cantik. Karena ini hari romantis, maka tak heran melihat banyak pasangan yang memilih untuk mengunjungi mall, taman hiburan, atau makan malam di restoran terkenal.
Selain itu, selama periode Natal, Korea Selatan akan dipenuhi berbagai macam area seluncur dan resor ski dipastikan akan penuh. Terlihat anak-anak sampai orang dewasa akan mengantri untuk bergantian meluncur ke bawah dengan kereta luncur. Jadi, lebih baik memesan dari awal agar tak kehabisan tempat terbaik untuk bermain.
Meski bukan hari libur panjang, distrik perbelanjaan seperti Myeongdong dan Gangnam akan penuh dengan lampu dan dekorasi Natal. Pusat perbelanjaan yang selalu ramai ini juga punya pohon Natal berukuran besar yang didekorasi dengan ornamen berkilau.
Selain itu, kesan Natal akan semakin kental dengan diputarnya lagu-lagu pop bertema Natal di jalanan. Jadi, walau singkat, merayakan Natal di Korea Selatan—apalagi bersama orang terkasih—pasti akan punya kesan tersendiri. Bagaimana, tertarik untuk datang?
