Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Wajib Tahu! Ini Penyebab Tingginya Hormon Kortisol

pexels.com/anna-shvets
pexels.com/anna-shvets

Hormon kortisol adalah hormon yang dihasilkan oleh tubuh ketika seseorang tengah dihadapkan oleh sebuah tekanan atau ancaman. Hormon kortisol berfungsi sebagai penghasil energi lebih agar tubuh mampu merespon tekanan dan ancaman dengan meningkatkan kadar gula pada otak. 

Kadar hormon kortisol bisa kembali normal apabila tubuh berhenti memberi sinyal bahaya. Namun, level hormon kortisol bisa kembali meninggi apabila seseorang dihadapkan oleh kondisi yang membuat dirinya stres. Tidak hanya itu, tingginya hormon kortisol juga bisa dipicu oleh kelenjar hipofisis, tumor kelenjar adrenal, hingga konsumsi obat-obatan tertentu.

1. Stres

pexels.com/Karolina Grabowska
pexels.com/Karolina Grabowska

Melansir dari Healthline, stres bisa memicu tingginya level hormon kortisol pada seseorang. Sebab, stres memicu tubuh untuk merilis berbagai hormon, termasuk hormon kortisol. 

Namun, apabila kamu terus menerus berada pada kondisi ini, maka hormon kortisol juga sulit untuk kembali ke kadar normalnya. Hal ini tentunya bisa berdampak pada keberlangsungan hidupmu di masa mendatang.

2. Masalah kelenjar hipofisis

freepik.com/jcomp
freepik.com/jcomp

Kelenjar hipofisis terletak di dasar otak. Kelenjar hipofisis bekerja mengontrol dan membantu tubuh dengan melepaskan hormon. Tingginya hormon kortisol juga diyakini oleh masalah yang terjadi pada kelenjar hipofisis.

Masalah pada kelenjar hipofisis yang memicu tingginya hormon kortisol yakni, hiperpituitarisme atau kelenjar hipofisis yang terlalu aktif, tumor hipofisis jinak seperti adenoma, hingga tumor kanker hipofisis.

3. Tumor kelenjar adrenal

pexels.com/cottonbro studio
pexels.com/cottonbro studio

Kelenjar adrenal berada di atas ginjal. Tumor kelenjar adrenal ini tergolong ke dalam tumor jinak dan tumor ganas. Kedua jenis tumor ini memicu tingginya produksi hormon, termasuk hormon kortisol.

Di samping itu, jika tumor cukup besar untuk menekan organ di sekitarnya, mungkin kamu akan merasakan nyeri atau rasa penuh di perut. Namun umumnya, tumor adrenal bersifat jinak dan kerap ditemukan pada sekitar 1 dari 10 orang yang menjalani tes pencitraan kelenjar adrenal. 

4. Konsumsi obat-obatan tertentu

unsplash.com/Christine Sandu
unsplash.com/Christine Sandu

Obat-obatan tertentu seperti kortikosteroid, dapat memicu tingginya hormon kortisol. Penting untuk diketahui bahwa obat kortikosteroid ini umumnya digunakan untuk meredakan asma, radang sendi, hingga kanker.

Tingginya hormon kortisol akibat konsumsi obat kortikosteroid bisa terjadi apabila obat jenis itu dikonsumsi dalam dosis yang tinggi atau dalam jangka waktu yang lama.

5. Cushing syndrome

https://www.freepik.com
https://www.freepik.com

Tingginya hormon kortisol seseorang juga mampu menyebabkan terjadinya cushing syndrome. Cushing syndrome ini ditandai oleh munculnya benjolan berisi lemak pada bahu. Cushing syndrome juga bisa terdeteksi lewat warna stretch mark

Seseorang yang menderita cushing syndrome berpotensi mengalami tulang keropos, tekanan darah tinggi, hingga diabetes tipe dua.

Share
Topics
Editorial Team
Jennifer Alexis Tanjung
EditorJennifer Alexis Tanjung
Follow Us

Latest in Beauty

See More

10 Parfum Wanita Lokal Wangi Lembut yang Reccomended

25 Des 2025, 22:25 WIBBeauty