Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

6 Pelajaran Hidup dari Film ‘Tukar Takdir’, Hadapi Trauma Bersama

Pelajaran Hidup dari Film ‘Tukar Takdir’
instagram.com/tukartakdirfilm
Intinya sih...
  • Menolak dan marah atas kehilangan orang terkasih adalah perasaan wajar dalam tahapan kesedihan seseorang setelah perubahan besar terjadi.
  • Nyawa seseorang tak dapat diganti dengan apapun, materi bisa habis tapi duka kehilangan tak bisa ditukar dengan uang.
  • Saling merangkul menyembuhkan luka dan trauma, tragedi memperkuat hubungan ibu dan anak, serta berdamai dengan keadaan menjadi cara untuk bangkit.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sutradara Mouly Surya kembali dengan film bertema kecelakaan pesawat yang berjudul Tukar Takdir. Film ini diadaptasi dari novel laris berjudul sama karya Valiant Budi. Tukar Takdir menjadi karya terbaru hasil kolaborasi dari Starvision dan Cinesurya yang bekerja sama dengan Legacy Pictures dengan Chand Parwez Servia dan Rama Adi sebagai produsernya. 

Menggandeng Nicholas Saputra, Marsha Timoty, dan Adhisty Zara, film tersebut menggambarkan bagaimana sebuah tragedi mengubah kehidupan seseorang, menimbulkan luka kehilangan, menghadapi rasa bersalah dan trauma setelahnya. Stage of grief menjadi gambaran inti filmnya. 

Berikut pelajaran hidup yang bisa dipetik dari film Tukar Takdir yang tayang di bioskop pada 2 Oktober 2025. 

1. Adakalanya menolak dan marah atas kehilangan orang terkasih

Pelajaran Hidup dari Film ‘Tukar Takdir’
instagram.com/tukartakdirfilm

Setiap orang punya responsnya sendiri saat menghadapi kepergian orang terkasih dan terdekatnya. Ada yang depresi, marah, menolak kenyataan, hingga akhirnya menerima. Itu merupakan perasaan yang wajar dan masuk dalam stage of grief atau tahapan kesedihan seseorang setelah perubahan besar terjadi. 

Hal demikian dialami oleh Dita (Marsha Timoty) ketika secara mendadak kehilangan suaminya dalam sebuah kecelakaan pesawat. Belum lagi ia mengetahui kalau suaminya sempat bertukar tempat duduk, di mana Rawa (Nicholas Saputra) yang menduduki kursi suaminya menjadi satu-satunya korban selamat. Ia tak terima, marah pada keadaan termasuk pada Rawa, serta tak menerima takdir.

2. Nyawa seseorang yang tak dapat diganti dengan apa pun

Pelajaran Hidup dari Film ‘Tukar Takdir’
instagram.com/tukartakdirfilm

Sebagai kompensasi atas kecelakaan yang menewaskan hampir semua awak dan penumpang, pihak maskapai Jakarta Airways pun memberikan uang sebesar Rp1,25 miliar per orang untuk keluarga yang ditinggalkan. Sementara Rawa, mendapatkan perawatan eksklusif yang ditanggung perusahaan serta uang sebesar Rp2 miliar sebagai ganti hari-harinya yang tak bisa produktif bekerja. 

Namun, Dita merasa tak cukup. Bukan karena jumlahnya kurang, tapi karena nyawa seseorang tak bisa digantikan dengan uang. Materi bisa habis, tapi duka kehilangan dan kesepian karena ditinggal orang-orang terkasih tak bisa ditukar dengan apa pun. Apalagi Dita tahu bahwa pemilik maskapai Jakarta Airways, Adam (Revaldo), ternyata tak merasa bertanggung jawab dan hidup dengan kemewahan di atas duka para penumpang.

Dita mulai masuk dalam fase tawar-menawar (bargaining) untuk bernegosiasi atau berandai-andai, untuk menghindari atau mengubah kenyataan yang terjadi. Ia mengajak korban lain untuk menuntut Adam dengan nominal yang lebih besar lagi agar ia merasakan kehilangan yang sama. Uang yang ia dapatkan bersama dengan Rawa dan Pak Mukhsin (Ayez Kassar) digunakan untuk membuat sebuah lembaga hukum yang mendukung para korban ketidakadilan.

3. Saling merangkul menyembuhkan luka dan trauma

Pelajaran Hidup dari Film ‘Tukar Takdir’
instagram.com/tukartakdirfilm

Di balik Dita yang masih marah dan Pak Mukhsin yang ikhlas dengan kepergian keluarganya, ada Rawa, satu-satunya korban selamat yang harus menghadapi beban emosional dan rasa bersalah terhadap orang-orang yang kehilangan. Ia mulai menemui keluarga korban satu per satu mulai dari Dita, Pak Mukhsin, hingga keluarga kapten Dirga (Tora Sudiro), pilot yang akhirnya itu meninggal dunia, yang terdiri dari istrinya Damianti (Marcella Zalianty) dan Zahra (Adhisty Zara). 

Pertemuan mereka membuka ruang untuk saling memahami, memberikan penghiburan, saling menguatkan dan membantu hingga mungkin rekonsiliasi. Rawa membantu Dita untuk memperjuangkan keadilan, serta Zahra dalam proses pertumbuhannya menuju perempuan dewasa. Bersama-sama mereka saling merangkul untuk menghadapi takdir yang ada serta mengurangi luka satu sama lain.

4. Tragedi yang memperkuat hubungan ibu dan anak

Pelajaran Hidup dari Film ‘Tukar Takdir’
instagram.com/tukartakdirfilm

Terkadang sebuah tragedi bisa berdampak baik bagi sebuah hubungan. Ini bisa mendekatkan yang jauh dan memperkuat hubungan dalam bentuk apa pun. Hal ini juga yang terjadi pada Rawa dan ibunya, Shinta (Meriam Bellina). Mereka tidak bertengkar atau perang dingin, hanya saja sibuk dengan urusan masing-masing. 

Sejak bekerja, Rawa jarang untuk berkomunikasi atau berkunjung ke rumah orang tuanya. Sampai akhirnya tragedi yang hampir memakan nyawa itu terjadi dan Tuhan memberikan sebuah kesempatan baru untuk mereka. 

Shinta dapat menjaga dan merawat kembali anaknya, sementara Rawa menyadari bahwa waktu itu sangat berharga. Mereka mulai semakin hangat dan menghargai waktu yang ada untuk tak pernah disia-siakan lagi, serta mulai membuat kenangan yang indah bersama.

5. Beri waktu untuk sembuh dari kesedihan

Pelajaran Hidup dari Film ‘Tukar Takdir’
instagram.com/tukartakdirfilm

Setiap orang punya waktunya sendiri untuk memproses sebuah perubahan besar dalam hidup. Ada yang bisa langsung menerima, ada yang butuh bertahun-tahun untuk berdamai. Namun, berduka juga bisa bikin hilang kendali. Beberapa mungkin mencari pelarian yang salah, karena tertekan dengan keadaan sementara harus menjadi kuat untuk orang sekitar. 

Hal itu terjadi pada Zahra yang hampir membuat kesalahan dan hampir menyesalinya seumur hidup. Harus menjadi kuat untuk ibunya yang rapuh ditinggal sang ayah, walau dia sendiri juga masih berduka, Zahra memiliki beban emosional yang berlapis. Saat ada seseorang yang memperhatikannya, Rawa, ia mulai terbawa suasana dan mencoba mencari pelarian dari perasaannya itu. Rawa pun menyadarkankannya untuk memberi dirinya waktu berduka, menerima perasaannya, dan bangkit kembali dengan lebih baik.

6. Menerima dan berdamai dengan keadaan menjadi cara untuk bangkit

Pelajaran Hidup dari Film ‘Tukar Takdir’
instagram.com/tukartakdirfilm

Tragedi bisa terjadi tanpa pemberitahuan, seperti dalam film ini. Tokoh-tokohnya belajar menerima kenyataan pahit, meskipun prosesnya tidak mudah. Berduka tak bisa dihindari dan perlu dituntaskan, ada titik untuk berhenti, move on, dan ikhlas dengan keadaan yang ada. Mau berdamai dan menerima bahwa jalannya demikian, serta Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik menjadi kekuatan untuk bisa bangkit lagi. 

Itulah beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari film Tukar Takdir yang tayang mulai 2 Oktober 2025 di bioskop.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Windari Subangkit
EditorWindari Subangkit
Follow Us

Latest in Relationship

See More

7 Cara Tenang Saat Berdebat dengan Pasangan, Jangan Emosi!

05 Des 2025, 20:00 WIBRelationship