Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Penyakit Ain: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Doa agar Terhindar

Ketahui penjelasannya di sini

Nafi' Khoiriyah

Kamu pasti pernah mendengar tentang penyakit ain, bukan? Banyak yang mempertanyakan apakah penyakit tersebut benar-benar ada atau tidak. Namun dalam Islam, diyakini terdapat penyakit yang disebabkan oleh pandangan mata yang disebut ain. 

Berbeda dengan penyakit kebanyakan yang menyerang fisik, penyakit ini tak kasat mata dan lebih sulit disembuhkan. Sebenarnya, apa penyebab penyakit ain dan bagaimana cara menghindarinya?

Simak selengkapnya dalam ulasan di bawah ini ya, Bela!

1. Pengertian penyakit ain

unsplash.com/Rex Pickar

Penyakit ain dalam Islam terdapat dua macam pengertian. Sebelum membahas mengenai penyakitnya, terlebih dahulu perlu diketahui apa itu ain.

Pertama, ain dapat diartikan sebagai pandangan dari orang yang memiliki tabiat buruk yang dalam hatinya terdapat rasa hasad, dengki, dan ingin mencelakai orang yang dipandangnya. 

Selain itu, juga termasuk pandangan kekaguman atau ketakjuban dari orang yang tidak sedang merasa dengki, tetapi kekaguman tersebut tidak disertai dengan zikir pada Allah SWT. 

Dalam Al-Qur'an, ain juga disebutkan secara tersirat dalam surat Al-Qalam ayat 51 berikut. 

وَاِنْ يَّكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْلِقُوْنَكَ بِاَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ اِنَّهٗ لَمَجْنُوْنٌ ۘ

Artinya: "Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al-Qur'an dan mereka berkata: "Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila". (QS Al-Qalam: 51).

Efek dari pandangan ain yang disebut dengan penyakit ain tersebut bisa bermacam-macam. Ada yang bisa membuat orang yang dipandang langsung sakit, celaka, atau bahkan hingga menyebabkan kematian. 

Namun, tidak semua pandangan berkekuatan ain. Pandangan berkekuatan ain ini tidak secara pasti berwujud pada pandangan kagum atau dengki seseorang. Hanya orang-orang tertentu yang memilikinya. 

2. Penyebab penyakit ain

pexels.com/Vinicius Wiesehofer

Penyebab penyakit ini adalah karena adanya iri dan dengki kepada nikmat yang dimiliki orang lain. Mereka memandang orang lain tersebut dengan pandangan penuh dengki sehingga bisa menyebabkan penyakit ain. Sebaliknya, pandangan kagum juga bisa menyebabkan ain.

Ain juga bisa terjadi tanpa harus melihat langsung menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyah. Ia mengatakan bahwa jiwa orang yang menjadi penyebab penyakit ain bisa saja menimbulkan penyakit ain tanpa harus melihat secara langsung. Bahkan, pada orang yang buta sekalipun saat mereka tidak melihatnya. 

Menurut Prof. Quraish Shihab, ain juga bisa datang dari diri sendiri. Ain tersebut bisa datang dari bisikan hati yang lalai saat memuji. Misalnya, saat bercermin dan merasa diri paling cantik yang tanpa sadar membawa mudarat. 

Penyakit ini bisa menimpa segala usia, bahkan benda mati. Namun, orang yang paling rentan diserang penyakit ini adalah anak kecil. Sebab, mereka masih belum bisa melindungi diri dari hal-hal negatif. 

3. Ciri-ciri penyakit ain

unsplash.com/Kat J

Ciri-ciri penyakit ain hampir sama dengan penyakit lainnya. Adapun ciri-ciri penyakit ain pada orang dewasa maupun anak-anak di antaranya adalah sebagai berikut. 

Ciri-ciri penyakit ain pada orang dewasa: 

  • Wajah pucat 
  • Tidak nafsu makan
  • Pusing kepala 
  • Sering muntah 
  • Sulit tidur di malam hari 
  • Nyeri pada bagian punggung dan antara dua pundak 
  • Mudah menangis tanpa sebab. 

Ciri-ciri penyakit ain pada anak-anak:

  • Menangis secara tidak wajar tak kunjung berhenti 
  • Kejang-kejang tanpa sebab
  • Tidak mau menyusu tanpa sebab
  • Kondisi tubuh menurun 
  • Rewel yang tidak seperti biasanya.

4. Doa agar terhindar dari penyakit ain

pexels.com/coach jerryking

Penyakit ain ini bisa sangat berbahaya sehingga perlu diwaspadai. Salah satunya dengan memohon perlindungan kepada Allah SWT dengan doa berikut ini. 

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ 

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua Setan, Binatang yang beracun dan ‘Ain yang menyakitkan” (HR al-Bukhari).

Selain itu, dianjurkan untuk selalu melafalkan taawuz, membaca surat-surat perlindungan, wirid, dan beberapa doa yang diajarkan para ulama. Dianjurkan pula untuk selalu melibatkan Allah SWT dalam setiap keadaan, seperti dengan ucapan MasyaAllah, SubhanAllah, dan lain sebagainya. 

5. Cara mengobati penyakit ain

pexels.com/Thirdman

Jika seseorang sudah terlanjur terkena penyakit ain, maka hendaknya ia bersabar dan meyakini bahwa semua terjadi atas izin Allah SWT.

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّـهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّـهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّـهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. At Tagabun: 11).

Namun, hendaknya umat Islam juga bertawakkal kepada Allah SWT dan meyakini bahwa satu-satunya yang bisa menyembuhkan hanyalah Allah SWT. Usaha yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan penyakit ain adalah sebagai berikut. 

1. Ruqyah syar'iyyah

Hadis dari Asma binti Umais ra berkata:

“Wahai Rasulullah, Bani Ja’far terkena penyakit ‘ain, bolehkah kami minta mereka diruqyah? Nabi menjawab: iya boleh. Andaikan ada yang bisa mendahului takdir, itulah ‘ain” (HR. Tirmidzi no.2059, Ibnu Majah no. 3510, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah).

Adapun cara meruqyah orang yang terkena ain adalah dengan membacakan doa ruqyah dari hadis sahih dan ayat-ayat Al-Qur'an. 

2. Berwudu 

Pengobatan lainnya yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah dengan berwudu. Caranya adalah dengan meminta orang yang menimpakan ain untuk berwudu, kemudian air tersebut diguyurkan ke belakang badan korban yang terkena ain. Seperti yang terdapat dalam hadis berikut ini:

“Dahulu orang yang menjadi penyebab ‘ain diperintahkan untuk berwudhu, lalu orang yang terkena ‘ain mandi dari sisa air wudhu tersebut” (HR Abu Daud no 3885, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no.2522).

3. Mandi 

Jika seseorang yang menimpakan ain diketahui dan terbukti kalau pandangannya yang menyebabkan korban sakit, maka seorang peruqyah bisa meminta orang tersebut untuk mandi. Kemudian, air bekas mandinya diguyurkan ke belakang tubuh korban.

Sebagaimana hadis dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhum, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

العين حق ولو كان شيء سابق القدر لسبقته العين ، وإذا استغسلتم فاغسلوا

“Ain itu benar adanya. Andaikan ada perkara yang bisa mendahului takdir, maka itulah ‘ain. Maka jika kalian mandi, gunakanlah air mandinya itu (untuk memandikan orang yang terkena ‘ain)” (HR. Muslim no. 2188).

Itulah penjelasan mengenai penyakit ain yang bisa berasal dari pandangan kagum ataupun rasa dengki seseorang. Semoga kita dijauhkan dari penyakit ini dengan selalu menebar kebaikan untuk semua manusia ya, Bela!

IDN Media Channels

Latest from Single