Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Tanda Main Character Syndrome, Merasa Diri Paling Penting

Ada tandanya pada dirimu?

Astri Amalia

Main character syndrome atau sindrom karakter utama merupakan istilah ketika seseorang merasa dirinya menjadi karakter utama di dalam kehidupannya. Ia punya sifat yang egois, merasa dirinya paling penting, selalu mencari perhatian dan pengakuan orang lain, serta menganggap bahwa dunia akan selalu berpusat padanya.

Sindrom satu ini sebenarnya bukanlah sebuah diagnosis kesehatan mental, melainkan istilah yang muncul dalam budaya pop dan cukup ramai diperbincangkan di dalam platform TikTok.

Nah, untuk lebih jelasnya tentang sindrom karakter utama, Popbela akan bahas 5 tanda main character syndrome berikut ini. Scroll terus artikelnya hingga selesai ya, Bela! 

1. Selalu berpikir bahwa ia adalah tokoh utama dalam kisah hidupnya

Pexels.com/Tim Douglas

Tanda main character syndrome yang pertama adalah merasa diri sebagai tokoh utama dalam kisah kehidupannya. Mengutip laman Insider, terapis untuk Talkspace, Cynthia Catchings, mengatakan bahwa seseorang dengan sindrom karakter utama sering kali berpikir atau melihat dirinya sebagai seseorang yang mereka bayangkan atau inginkan, atau bahkan berpura-pura menjadi pemeran utama dalam cerita atau kisah yang mereka ciptakan sendiri.

Seseorang dengan sindrom ini juga kerap merasa dirinya sebagai orang yang sangat spesial, berpikir bahwa semua orang pasti menyukainya, dan menaruh perhatian padanya. Narsis banget, ya?

2. Selalu menganggap dirinya sebagai pusat perhatian

Pexels.com/cottonbro studio

Orang lain dalam kehidupan seseorang dengan main character syndrome selalu dianggap sebagai 'pemeran pendukung'. Ia berpikir kalau kisah hidupnya sudah pasti tentang dirinya, manis getir perjuangannya, serta apa pun yang ia lakukan.

Maka dari itu, ketika orang lain terlihat tidak memfokuskan diri padanya atau mengabaikannya, orang dengan sindrom ini akan berusaha memancing perhatian atau bahkan membuat drama agar perhatian kembali tertuju padanya.

3. Kerap mengendalikan persepsi orang lain terhadap dirinya

Pexels.com/RODNAE Productions

Orang dengan main character syndrome sering kali menganggap bahwa dirinya keren dan sempurna. Orang dengan sindrom ini juga sangat menjaga bagaimana padangan orang lain terhadapnya. Hal ini disebabkan karena orang dengan sindrom karakter utama punya permasalahan terkait kepercayaan diri, serta rasa rendah diri yang membuatnya sulit menerima kekurangan yang ada di dalam dirinya.

Karena punya keyakinan bahwa dirinya sebagai sosok yang sempurna tanpa cela, maka ketika orang lain mengancam citranya di depan publik, ia pun akan langsung bertindak secara reaktif, seperti mengata-ngatai hingga merendahkan.

4. Sulit berempati dan anti kritik

pexels.com/Maksim Goncharenok

Karena punya sifat egois yang sangat tinggi, maka orang dengan main character syndrome sangat sulit untuk berempati, termasuk kepada anggota keluarga dan teman dekat sekalipun. Bagaimana tidak? Ia selalu berpikir kalau dunia harus selalu berfokus padanya. Kisah hidup orang lain? Tentunya nggak sepenting kisah hidupnya.

Nggak hanya kesulitan berempati, orang dengan sindrom ini juga dikenal anti kritik. Ia menilai kritik sebagai tindakan menjelek-jelekkan, ketimbang jadi sarana untuk perbaikan dan perkembangan diri.

5. Punya obsesi tentang hubungan romantis

Oziel Gomez/Unsplash

Tanda terakhir dari main character syndrome adalah memiliki obsesi tentang hubungan romantis. Seseorang dengan sindrom karakter utama bak memiliki fantasi tersendiri tentang hubungan percintaan, seperti ketika ia mendapatkan penolakan dari orang lain, daripada merasa hal tersebut sebagai penolakan, ia merasa kalau sosok yang disukainya  sedang berusaha 'memberitahunya' untuk berusaha lebih keras.

Itulah tadi ulasan mengenai 5 tanda main character syndrome. Bagaimana menurutmu, Bela?

IDN Media Channels

Latest from Single