Kronologi Perkelahian Selebgram Afifah Riyad dengan Mantan Pacar Suami

3. Regi mengajak bertemu untuk menyelesaikan masalah

Berlanjut ke tanggal 20 Juli 2023, menurut pengakuan Afifah, Regi mengirim DM Instagram ke Afifah untuk mengajaknya bertemu. Regi mengatakan ingin menyelesaikan masalah secara baik-baik.

"Tapi di situ saya sudah marah dari apa yang dia ucapkan kepada saya. Soal penginapan dan soal berbohong tentang dia jalan dengan suami saya. Saya sempat mengatai perempuan ini 'lon*te' di via chat Instagram tersebut. Lalu saya sempat heran kok perempuan ini bersikap baik pada saya padahal sebelumnya dia sangat arogan," tulisnya di Instagram. 

Singkat cerita, akhirnya mereka sepakat bertemu di satu tempat makan di daerah Jakarta Timur pukul 18.00 WIB di lantai 2. Afifah dan Derry sampai terlebih dahulu, kemudian disusul Regi bersama temannya yang tidak diketahui oleh Afifah. Menurut pandangan Afifah, Regi datang dengan etika yang tidak baik, mulai dari gestur tubuh dan matanya yang melihat dirinya dari atas ke bawah.

4. Mediasi berakhir buruk, Afifah justru dianiaya mantan pacar suaminya

Awalnya, mereka mulai duduk dan berbicara secara baik-baik. Tapi, ternyata mediasi itu tidak berjalan mulus dan pembicaraan mulai memanas. Saat itu, Regi memasang gestur dan ekspresi yang membuat Afifah tidak nyaman dan terancam, di mana dia memajukan badan dan wajahnya kepada Afifah.

Dengan refleks, selebgram berusia 22 tahun itu menjauhi wajah Regi. Dari situ pertengkaran dimulai. Afifah dianiaya hingga babak belur, mukanya penuh luka cakaran, bahkan rambutnya yang rontok akibat jambakan pun sangat tebal. 

"Setelah itu dia berdiri sambil berkata kasar (kon*ol) lalu menyerang saya yang sedang duduk dengan menjengut saya sampai saya terjatuh ke lantai. Setelah itu saya merasa semua gelap dan kesakitan di beberapa area tubuh saya.

Perempuan tersebut menjenggut dan mencakar bagian wajah dan leher sebelah kiri. Sambil menendang berkali-kali di perut bagian operasi caesar. Di situ saya merasa kesakitan di perut bagian operasi saya, lalu saya sempat mengigit kaki sebelah kanan bagian lutut bawah, berharap agar perempuan ini melepas jenggutannya dan berhenti menendang.

Namun, perempuan ini tetap menjenggut dan menendang dengan membabi buta. Lalu saya sempat meraba dan menarik rambutnya sambil berkata untuk dia berhenti dan melepas jenggutan dan tendangannya. Baru di situ dia melepaskan jenggutannya. Setelah itu dia dipisahkan oleh beberapa staf restoran," cerita Afifah. 

5. Lapor polisi ditemani suami

Setelah dilerai, Afifah pun berniat untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang. Saat keluar restoran, Regi masih sempat untuk menyiram Afifah dengan air sampai mengenai luka-luka di wajahnya.

Akhirnya di hari yang sama, laporan tentang penganiayaan tersebut diajukan Afifah, sekaligus melakukan visum yang ditemani oleh suami, tante, dan kuasa hukumnya. Akibat dari musibah tersebut, Afifah merasa sedih karena anaknya yang masih bayi harus ikut merasakan akibatnya karena ASI Afifah berkurang drastis. 

"Lalu saya dan suami berniat keluar dari restoran tersebut dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi setempat yang menyebabkan beberapa luka carakan dan memar di bagian leher sebelah kiri, luka lecet bagian gusi, bibir atas, bibir bawah, beberapa memar bagian punggung sebelah kanan, memar dan lecet pada bagian lutut kanan kiri, dan yang terparah luka operasi caesar yang bengkak dan memar.

Saat saya ingin keluar dari resto bersama suami dan staf resto, perempuan tersebut sempat menyiram saya dengan air sampai mengenai luka-luka di wajah saya.

Hari itu juga saya lapor dan saya visum ditemani suami, tante, dan polisi. Lalu saya melaporkan ke Polda Metro Jaya dibantu oleh mama, tante, suami yang menjadi saksi, dan kuasa hukum saya. Laporan saya diterima dengan baik, keesokannya penyidik cek TKP, lalu 4 hari kejadian, saya dipanggil untuk BAP dan 2 hari setelahnya BAP saksi (suami saya dan staf resto tersebut).

Saya harap dari kejadian ini saya tidak dirugikan fisik maupun mental, mengingat saya memiliki bayi dan masih ASI, dari kejadian tersebut ASI saya berkurang drastis dari yang biasanya 1,3 liter per hari, menjadi 230 ml per hari.

Untuk teman-teman, saya mohon doanya agar laporan dan masalahnya cepat selesai," cerita Afifah. 

6. Perlu waktu lama untuk ungkap kejadian

Sebelumnya, banyak spekulasi bahwa luka-luka di wajah Afifah adalah karena KDRT dari sang suami. Namun, akhirnya terbantah dengan pengakuan Afifah. Ia baru bisa mengungkap kejadian di balik luka-lukanya saat ini karena ia butuh waktu untuk pulih dari kejadian tersebut baik secara mental maupun fisik. 

"Kenapa baru di-up sekarang? Jujur karena aku takut. Perempuan itu sangat manipulatif dan menyerang secara mental, ditambah karena kejadian itu ASI aku turun drastis dari 1,3 liter jadi cuma 230 ml. Aku merasa bersalah banget sama anak aku karena nggak bisa mencukupi ASI-nya," tulis Afifah di Instagram Story akun Instagram-nya. 

7. Dianggap tak lindungi istri, Derry beri pengakuan

Membaca cerita Afifah, netizen pun naik pitam dengan perilaku mantan pacar suaminya itu. Bahkan, suami Afifah juga jadi bulan-bulanan netizen karena dianggap tak bisa melindungi istrinya hingga harus terluka parah. Pasalnya, dalam cerita Afifah, tak ada aksi apa pun dari sang suami untuk melindungi. 

Kolom komentar di unggahan Instagram Afifah dan Derry pun dipenuhi komentar netizen tentang peran sang suami. Akhirnya, keduanya memberikan klarifikasi bahwa Derry sempat pasang badan untuk melindungi Afifah saat penganiayaan berlangsung. 

"Suami aku ke mana? Saat perempuan itu mulai menyerang dan teriak ko*tol, suami aku langsung pasang badan dan berdiri. Tapi, perempuan itu sudah lebih cepat menjenggut aku sampai aku jatuh ke bawah. Di situ suami aku berusaha melindungi kepala dan wajah aku yang dicakar-cakar sama dia. 

Lalu di situ aku dengar suami aku teriak 'lepasin' berkali-kali, tapi perempuan itu nggak mau melepaskan sampai security dan pegawai resto datang untuk membantu memisahkan, tapi dia tetap nggak mau berhenti menyerang," tulisnya juga di Instagram Story. 

"Dari awal sebelum istri gue diserang, gue udah pasang badan. Gue langsung berdiri pas si pelaku teriak ko*tol ke istri gue. Trus nggak lama dia tarik rambut istri gue dari arah samping gue, kita sampai jatuh, termasuk meja kursi di depan kita. 

Di posisi tiduran, gue liat istri gue dijenggut dan dicakar. Saat itu gue langsung tarik tangan si pelaku dan lindungi kepala istri gue sambil gue bilang 'lepasin'. Di sisi lain, kaki si pelaku nendang perut istri gue terus-terusan, membabi buta, susah dihalangi. 

Nggak lama, security dan pelayan datang buat bantu memisahkan, tapi pas bantuan datang, si pelaku semakin menjadi-jadi menyerang istri gue, sampai kita yang memisahkan kesusahan. 

Setelah dilerai, gue dan istri gue bersama satu pelayan mau berjalan ke luar restoran. Tapi, si pelaku sengaja menyiram air ke istri gue sampai mengenai gue dan pelayan restoran," jelas Derry dalam kolom komentar Instagram. 

Itu dia kronologi dari penganiayaan yang dialami Afifah Riyad. Semoga masalahnya bisa terselesaikan dengan baik, ya.