Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Makin Diminati, Ini Alasan Pasutri Pilih Tinggal Terpisah Usai Menikah

Ternyata, banyak pasangan yang mulai melakukan ini

Elga Windasari

Saat memutuskan untuk menikah, idealnya pasangan suami istri tinggal bersama dalam satu atap. Kecuali memang harus terpisahkan oleh keadaan, misalnya salah satu pasangan yang dinas kerja di daerah berbeda.

Namun, tahukah kamu kalau ternyata sudah banyak pasangan yang mulai melakukan hidup terpisah bersama dengan pasangannya? Dalam bahasa Inggris, ini dikenal dengan istilah “living apart together"  atau biasa disingkat LAT.

Ada banyak alasan pasangan melakukan ini. Misalnya saja, kedua pasangan tidak ingin kehilangan ruang dan otonomi masing-masing, kebiasaan hidup yang berbeda, atau mengurus anak dari hubungan sebelumnya.

Jika dipaksakan hidup bersama, bukan tidak mungkin keduanya malah merasa terjebak, kesal, dan berpotensi membahayakan hubungan.

Apa yang dimaksud dengan hidup terpisah bersama?

Pixabay.com/Alexas Fotos

Istilah ini pertama kali dicetuskan oleh jurnalis Belanda, Michiel Berkel, dalam sebuah artikel pada tahun 1978. Kemudian pada 1999, istilah ini dipopulerkan oleh sosiolog akademis, Irene Levin dan Jan Trost.

Menurut pengertian mereka, tinggal terpisah bersama adalah pengaturan hidup saat kedua pasangan berkomitmen untuk tinggal di tempat tinggal yang terpisah.

Ini disebut sebagai jenis hubungan yang baru, tetapi sebenarnya telah muncul dalam berbagai bentuk selama bertahun-tahun.

Namun, dulu pasangan melakukannya karena memang “dipaksa” oleh keadaan. Berbeda dengan pasangan sekarang yang memang dengan sengaja melakukannya untuk jangka panjang.

"Di masa lalu, orang canggung untuk mengakui mereka tinggal terpisah dari pasangan karena pilihan sendiri, bukan karena keadaan. Dulu, hal ini tidak dilihat sebagai pilihan gaya hidup yang sah seperti sekarang," kata terapis hubungan, Angela Amias, LCSW.

Saat ini, tidak tinggal bersama pasangan lebih diterima secara sosial. Ini karena orang mulai memilih jenis hubungan yang benar-benar diinginkan dan tidak memaksa untuk menyesuaikan diri dengan ekspektasi yang tidak sesuai dengannya.

Mengapa pasangan memilih untuk melakukannya?

Freepik.com/Racool_studio

Para ahli mengatakan bahwa ada banyak alasan mengapa pasangan modern memilih untuk sengaja tinggal terpisah bersama. Salah satunya, perbedaan rasa saat menghabiskan waktu bersama.

Psikoterapis, Adam Blum, MFT, mengatakan, "Ketika menjalani LAT, waktu bersama pasangan menjadi lebih dinanti-nantikan, bukan sebagai rutinitas.”

Itulah mengapa beberapa pasangan akan merasa hubungan mereka justru meningkat dan semakin berkualitas saat tinggal terpisah bersama.

Psikolog Kelsey Latimer, PhD, CEDS-S, RN/BSN, juga mengatakan bahwa tinggal terpisah juga memungkinkan pasangan untuk secara sehat menenangkan diri sebelum membahas dan menyelesaikan perbedaan pendapat.

“Dengan tinggal terpisah, ini dapat membangun keseimbangan antara kemandirian seseorang di luar hubungan, sambil tetap menjaga saling ketergantungan yang sehat dengan pasangan," ujarnya.

Namun, tentu saja tidak semua pasangan cocok melakukan gaya hidup ini. Berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Pasangan dengan preferensi hidup berbeda

Freepik.com/Racool_studio

Bagi sebagian pasangan, kesempatan untuk tinggal bersama di tempat yang baru merupakan sebuah awal yang baik untuk menjalani pernikahan. Namun, bagi pasangan yang memiliki kebiasaan atau jadwal hidup yang kontras, mungkin tidak.

Meski banyak pasangan menemukan cara untuk menjembatani kesenjangan tersebut, tetapi tidak sedikit yang merasa bahwa hidup bersama terlalu mengorbankan ruang pribadi dan rasa percaya diri mereka.

"Mereka tahu bahwa jika tetap mencoba untuk tinggal bersama, akan ada ketegangan yang terus menerus karena preferensi hidup mereka yang berbeda," jelas Angela.

2. Pasangan yang memprioritaskan waktu sendiri

Pexels/ Vlada Karpovich

Meskipun mencintai pasangannya, tetapi ada orang yang merasa berat untuk menghabiskan terlalu banyak waktu bersama orang yang dicintainya. Sebab, hal itu dapat memengaruhi kemampuannya untuk memprioritaskan diri sendiri.

Dengan hidup terpisah bersama, hal ini akan memberikan waktu bagi orang-orang yang perlu mengisi ulang “baterai” dirinya dan menikmati sedikit kesendirian sambil tetap berada dalam hubungan yang penuh cinta dan berkomitmen.

Adam bilang, "Waktu berkualitas di antara keduanya akan meningkat karena waktu tersebut akan terasa lebih berharga. Mereka tetap mendapatkan cinta, dukungan, dan koneksi, sambil menghindari tekanan yang dapat muncul akibat terlalu banyak bersama.”

3. Pasangan berbagai usia

Pexels.com/Ron Lach

"Saya melihat dewasa muda, terutama Gen Z, memilih untuk menghabiskan lebih banyak waktu secara individu, sambil tetap berkomitmen satu sama lain, untuk mencari jati dirinya," kata Dr. Kelsey.

Namun, pasangan yang lebih tua, misalnya yang telah bercerai dan ingin mempertahankan kemandirian dan ruang pribadinya setelah keluar dari pernikahan yang panjang dan tidak bahagia, juga sangat mungkin melakukannya.

“Mereka mungkin juga sudah memiliki karier, rumah, dan kehidupan yang mapan sehingga tidak merasa perlu mencampuradukkan hidupnya lagi dengan pasangan,” ujar Angela.

Cara agar sukses menjalani hidup terpisah bersama

Pexels.com/Vanessa Garcia

Satu hal yang disepakati oleh para ahli hubungan adalah pasangan harus memiliki kemampuan untuk mengutarakan dengan jelas kebutuhan satu sama lain tentang alasan kalian ingin melakukannya.

"Keterampilan komunikasi penting untuk semua hubungan, tetapi sangat penting untuk hubungan LDR. Ini karena kita cenderung membuat banyak asumsi tanpa membicarakannya secara langsung,” kata Angela.

Dr. Kalsey menyarankan untuk berbicara secara terbuka tentang apa yang diinginkan dan mengapa. Ajukan pertanyaan tanpa menghakimi. Tanpa membicarakannya, pasangan yang tinggal terpisah berisiko lebih besar merasa sendirian dan terputus dalam hubungan.

Jadi, belajarlah untuk tetap terhubung secara emosional dengan pasangan, bisa melalui telepon, video, atau melalui pesan singkat saat tidak tinggal bersama.

Selain itu, fleksibilitas juga mendukung hubungan dan bisa membuka pintu untuk evolusi dalam dinamika pengaturan dengan lebih mudah, jika salah satu atau kalian berdua berubah pikiran tentang hidup tinggal terpisah bersama.

Pada akhirnya, kunci kebahagiaan dalam sebuah hubungan adalah bahwa sepakat tentang apa yang diinginkan dan terus berkomunikasi secara sehat untuk memastikan bahwa kamu dan pasangan akan tumbuh bersama dalam hubungan.

IDN Media Channels

Latest from Married