6 Fakta & Sinopsis Film ‘Penerbangan Terakhir’, Skandal Cinta di Kokpit
- Sinopsis film Penerbangan Terakhir mengikuti kisah Kapten Deva, pilot muda yang menyimpan rahasia besar tentang hubungannya dengan beberapa perempuan.
- Film ini mengangkat skandal terbesar dunia penerbangan, menunjukkan dunia glamor dan disiplin dengan kisah yang jauh lebih berani.
- Jerome Kurnia berhasil memerankan Kapten Deva dengan sangat meyakinkan sebagai kapten playboy yang manipulatif, sementara Nadya Arina dan Aghniny Haque memainkan peran korban cinta dan manipulasi.
Bagaimana rasanya kalau rahasia paling gelap seseorang justru terbongkar di ketinggian 30 ribu kaki?
Itulah ketegangan yang ditawarkan lewat film Penerbangan Terakhir, drama terbaru dari VMS Studio yang akan tayang pada 15 Januari 2026 mendatang. Setelah teaser posternya ramai dibicarakan, kini teaser trailer-nya resmi dirilis. Video berdurasi 1 menit 3 detik itu memperlihatkan intrik, manipulasi, dan cinta terlarang yang melibatkan pilot dan para pramugari.
Dengan nuansa glamor dunia penerbangan yang jarang diangkat, film ini pun langsung jadi salah satu Hottest Pick versi Variety di JAFF Market 2025. Kali ini Popbela akan merangkum fakta dan sinopsis film Penerbangan Terakhir buat kamu. Yuk, simak!
1. Sinopsis film Penerbangan Terakhir
Penerbangan Terakhir mengikuti kisah Kapten Deva (Jerome Kurnia), pilot muda yang karismatik sekaligus misterius. Di balik profesionalitasnya, ia menyimpan rahasia besar tentang hubungannya dengan dua perempuan, yakni Tiara (Nadya Arina), pramugari yang terbang bersamanya, dan Nadia (Aghniny Haque), sosok lain yang juga terjerat dalam pesona sang kapten.
Perjalanan mereka di angkasa dengan rutinitas 700 ribu penerbangan per tahun dan ratusan jam kerja di pesawat, membawa penonton masuk ke dunia penuh intrik, godaan, dan hubungan yang penuh skandal. Di kokpit yang sempit, justru banyak rahasia luas yang tak terduga.
2. Mengangkat skandal terbesar dunia penerbangan
Bisa dibilang, jarang sekali ada film Indonesia yang benar-benar masuk ke dinamika emosional antara pilot dan pramugari. Teaser trailer-nya menunjukkan bagaimana rutinitas terbang bersama selama 900 jam setahun bisa membuka celah romansa, atau justru skandal besar.
“Lewat film ini, kami ingin memvisualkan cerita penerbangan yang kita sering dengar tapi tidak pernah lihat,” ujar produser film, Tony Ramesh.
Dengan kata lain, film ini menunjukkan dunia yang glamor dan disiplin, tapi di baliknya menyimpan kisah yang jauh lebih berani.
3. Jerome Kurnia jadi kapten playboy yang manipulatif
Sutradara, Benni Setiawan, mengatakan bahwa Jerome Kurnia berhasil memerankan Kapten Deva dengan sangat meyakinkan. Ia melakukan riset mendalam, belajar attitude pilot, sampai memahami detail teknis penerbangan.
Tapi bukan itu saja, Benni menegaskan bahwa Jerome sangat cocok memerankan karakter Deva yang punya sisi playboy. Di sisi lain, Jerome menambahkan bahwa Deva adalah tipe laki-laki yang harus diwaspadai perempuan.
“Kapten Deva adalah karakter yang mungkin masuk dalam daftar untuk diwaspadai dan dijauhi oleh perempuan. Aku berharap semua orang yang nonton film Penerbangan Terakhir bisa terhibur, dan jangan terlalu percaya dengan orang sebelum mengecek latar belakangnya dengan sungguh-sungguh,” kata Jerome.
4. Nadya Arina sebagai korban love bombing sang kapten
Karakter Tiara digambarkan sebagai pramugari yang polos dan mudah tersentuh perhatian. Deva hadir membawa perhatian berlebih yang ternyata merupakan love bombing, salah satu bentuk manipulasi dalam hubungan.
Nadya Arina menjelaskan bahwa karakter Tiara buta pada perhatian laki-laki dan tak menyadari bahwa apa yang ia terima bukan cinta, melainkan permainan psikologis.
Kisah ini terasa sangat dekat dengan realita hubungan modern, ya, Bela?
5. Aghniny Haque memainkan sosok perempuan yang tersakiti
Sementara itu, Nadia yang diperankan Aghniny Haque adalah perempuan lain dalam hidup Kapten Deva. Namun, ia bukan sekadar “perempuan kedua”. Karakternya adalah seseorang yang juga mengalami manipulasi, namun memilih mengekspresikan rasa sakitnya dengan cara yang destruktif.
Aghniny menyebut film ini memiliki lapisan drama emosional yang intens, terutama dari perspektif perempuan yang sedang berjuang memahami cinta dan luka.
6. Drama, manipulasi, dan hubungan rumit dalam satu pesawat
Dari love bombing, playboy pilot, konflik pramugari, hingga dinamika relasi kuasa di dunia kerja, film ini akan membawa penonton ke perjalanan emosional yang rumit.
Film ini bukan sekadar kisah cinta, tapi juga peringatan tentang bagaimana seseorang bisa terjebak manipulasi, terutama ketika berada dalam hubungan yang sarat intensitas dan tekanan pekerjaan.
