“Wahai manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, lalu Kami jadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya kamu saling mengenal (لِتَعَارَفُوا). Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.” (QS. Al-Hujurat: 13)
Perbedaan Taaruf dan Pacaran, Pahami dengan Lebih Baik!

- Taaruf adalah proses perkenalan calon pasangan secara syar’i
- Taaruf dilakukan dengan tujuan pernikahan dan melibatkan pihak ketiga
- Pacaran melibatkan hubungan romantis eksklusif tanpa komitmen pernikahan
Taaruf dan pacaran mempunyai perbedaan yang signifikan jika dilihat dari sudut pandang Islam. Kendati sama-sama dimaknai sebagai proses pengenalan calon pasangan, namun keduanya memegang beberapa nilai yang berbeda, Bela. Oleh karenanya, penting untuk memahami perbedaan taaruf dan pacaran dengan lebih mendalam, terlebih jika kamu berniat untuk melakukan penjajakan dengan cara yang diperkenankan syariat Islam.
Di dalam artikel ini, Popbela akan jelaskan secara rinci mengenai perbedaan taaruf dan pacaran yang penting untuk dipahami. Yuk, simak!
Pengertian taaruf

Taaruf diartikan sebagai proses perkenalan dengan calon pasangan secara syar’i atau sesuai syariat Islam. Istilah ini berasal dari kata ‘arafa’ yang berarti ‘mengenal’ dan bertujuan untuk hubungan pernikahan. Adapun landasan mengenai taaruf termaktub di dalam firman Allah SWT, yakni surat Al-Hujurat ayat 13 yang artinya:
Karena mempunyai tujuan yang jelas, yakni pernikahan, menjalani taaruf diyakini dapat meminimalisasi ketidakcocokan sedari awal, Bela. Sebab, setiap calon pasangan diwajibkan untuk bersikap transparan mengenai informasi diri, karakter, visi dan misi dalam hidup, bahkan sampai pandangan mengenai anak dan pola pengasuhan.
Ciri-ciri taaruf

Taaruf mempunyai beberapa ciri, di antaranya:
- Dilakukan secara syar’i. Proses taaruf wajib mengikuti hukum Islam, yakni tidak diperkenankannya untuk berdua-duaan dengan calon pasangan atau khalwat, demi menghindari perilaku yang mengarah kepada perbuatan zina yang tergolong ke dalam dosa besar.
- Bertujuan untuk menikah. Taaruf dilakukan dengan tujuan pernikahan, sehingga setiap prosesnya pun dilakukan secara serius.
- Ada keterlibatan pihak ketiga. Dalam proses pengenalan dengan calon pasangan, akan ada pihak ketiga yang berperan menjembatani komunikasi antara kedua belah pihak, bisa itu anggota keluarga, orang yang dipercaya, hingga seorang pemuka agama.
- Membutuhkan pertukaran CV taaruf. Proses taaruf nyatanya melibatkan pertukaran CV taaruf dengan calon pasangan. Adapun beberapa hal yang mesti dimuat di dalamnya antara lain, identitas diri, penjelasan mengenai karakter diri, latar belakang keluarga, hingga harapan mengenai pasangan dan pernikahan.
Pengertian pacaran

Sedangkan pacaran diartikan sebagai hubungan yang terjalin secara eksklusif di antara laki-laki dan perempuan dengan tujuan saling mengenal satu sama lain dengan lebih baik. Akan tetapi, pacaran tidak selalu diartikan sebagai sebuah persiapan menuju pernikahan. Oleh karenanya, pacaran mempunyai potensi untuk menciptakan luka emosional, salah satu penyebabnya ketika salah satu pihak telah berniat untuk menikah, sedangkan yang lainnya belum merasa siap.
Orang-orang yang berpacaran pun kerap kali menghabiskan waktu berdua untuk berkencan, serta tak jarang melibatkan kontak fisik, seperti berpegangan tangan, atau merangkul satu sama lain.
Ciri-ciri pacaran

Adapun beberapa ciri dari pacaran adalah sebagai berikut:
- Menjalin hubungan romantis secara eksklusif. Pacaran melibatkan laki-laki dan perempuan yang setuju untuk berada dalam hubungan asmara, yang tidak selalu disertai komitmen untuk menuju hubungan yang serius.
- Adanya kontak fisik. Dalam pacaran, laki-laki dan perempuan biasanya melibatkan kontak fisik, seperti halnya berpegangan tangan, merangkul satu sama lain, atau berpelukan.
- Adanya komunikasi yang dilakukan secara langsung. Ketika laki-laki dan perempuan bersepakat untuk pacaran, maka akan ada komunikasi yang dilakukan tanpa adanya perantara, baik itu via pesan singkat, telepon, video call, ataupun bertemu langsung.
Perbedaan taaruf dan pacaran

Nah, setelah melihat informasi sebelumnya, terlihat ada beberapa aspek penting yang mendasari perbedaan taaruf dan pacaran, antara lain:
- Taaruf dilakukan secara syar’i, sementara pacaran tidak. Proses taaruf dilakukan sesuai dengan syariat Islam yang melarang keras laki-laki dan perempuan untuk berdua-duaan, ataupun hal lainnya yang dapat mendekatkan diri mereka ke arah perzinahan. Berbeda dengan pacaran yang melibatkan komunikasi dan pertemuan di antara dua orang secara romantis yang kerap terdapat kontak fisik, seperti berpegangan tangan, atau berpelukan.
- Taaruf bertujuan untuk menikah, sedangkan pacaran tidak selalu bertujuan untuk pernikahan. Taaruf dilakukan dengan tujuan pernikahan, sehingga ada kepastian hubungan apabila kedua belah pihak bersepakat untuk melanjutkan proses perkenalan ke jenjang yang serius. Sedangkan pacaran tidak selalu bertujuan untuk pernikahan.
- Taaruf dapat meminimalisasi ketidakcocokan sedari awal, sedangkan pacaran tidak. Karena proses pengenalan dilakukan secara jujur dan transparan, taaruf mampu mengurangi risiko ketidakcocokan di antara calon pasangan sejak awal, terlebih karena didukung oleh pertukaran CV taaruf. Berbeda dengan pacaran yang tidak selalu mempunyai jaminan untuk meminimalisasi ketidakcocokan sejak hubungan dimulai.
Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa taaruf merupakan proses pengenalan calon pasangan sesuai hukum Islam, sedangkan pacaran adalah istilah hubungan romantis secara eksklusif dengan lawan jenis. Sebagai seorang muslim, tentu pacaran tidak diperkenankan, karena selain melibatkan interaksi fisik yang dapat mengarah ke perbuatan zina yang dilarang oleh hukum Islam, melainkan juga ada kemungkinan untuk tidak mendapatkan kepastian keseriusan hubungan yang berpotensi menciptakan luka emosional.
Semoga dengan artikel ini, kamu mampu memahami lebih baik tentang perbedaan taaruf dan pacaran ya, Bela.



















