Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Puppy Love? Cinta Monyet yang Dialami Para Remaja

pexels-thanh-nhan-224186226-24186912.jpg
Pexels.com/Thanh Nhan
Intinya sih...
  • Puppy love adalah tahap awal ketertarikan yang intens, penuh penghayalan, dan suka melamun tentang seseorang.
  • Tanda-tandanya termasuk terus memikirkan orang itu, menganggapnya sempurna, dan merasa kecewa saat rencana berubah.
  • Puppy love bisa berkembang menjadi hubungan yang serius dengan komunikasi terbuka dan kesadaran akan kekurangan pasangan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Puppy love adalah istilah untuk menggambarkan rasa jatuh cinta yang begitu kuat di awal, namun biasanya cepat memudar. Hal ini sering dikenal juga sebagai “cinta monyet” atau bentuk cinta pertama yang penuh euforia. Meski pengalaman ini paling umum terjadi pada remaja, sebenarnya siapa pun bisa mengalaminya tanpa memandang usia.

Layaknya perasaan suka pada umumnya, puppy love bisa muncul tiba-tiba dan terasa sangat nyata. Pada anak remaja, fase ini masih dianggap normal selama mereka tetap terbuka kepada orang tua dan mendapatkan ruang yang sehat untuk memahami emosi mereka sendiri. Untuk lebih jelasnya, yuk simak apa itu puppy love dan dinamika hubungannya sebagai berikut.

1. Apa itu puppy love?

ilustrasi pasangan dalam balutan couple dress (pexels.com/Aimril Herrera)
ilustrasi pasangan dalam balutan couple dress (pexels.com/Aimril Herrera)

“Puppy love” adalah tahap awal ketertarikan yang ditandai dengan perasaan yang intens, penuh penghayalan, dan suka melamun tentang seseorang. Ini biasanya muncul saat remaja, tapi sebenarnya bisa terjadi di usia berapa pun ketika rasa baru, fantasi, dan kedekatan yang cepat bertemu.

Kamu mungkin merasa sangat bersemangat, terus memikirkan orang itu, dan menganggap sinyal biasa sebagai tanda yang berarti. Puppy love itu valid dan nyata sebagai perasaan, tapi berbeda dengan cinta yang matang, yang tumbuh lewat waktu, kepercayaan, dan realitas bersama.

2. Tanda-tanda puppy love

Pasangan (freepik.com/jcomp)
Pasangan (freepik.com/jcomp)

Ketika kamu mulai merasakan ketertarikan dan suka deg-degan, maka kamu sedang dalam fase puppy love. Untuk lebih jelasnya, berikut tanda-tandanya:

  • Kamu terus-terusan memikirkan dia dan berlebihan pada hal kecil yang dia lakukan.

  • Kamu merasa perlu banget chat, telepon, atau ketemu, dan langsung kecewa kalau rencana berubah.

  • Kamu menganggap sifat-sifat mereka sangat bagus dan mengabaikan tanda kalau kalian mungkin kurang cocok.

  • Tidur, nafsu makan, atau fokus kamu ikut berubah karena terlalu excited atau gugup memikirkan dia.

  • Kamu sudah membayangkan masa depan bareng padahal belum benar-benar tahu nilai dan sifat aslinya.

  • Balasan chat yang lama atau sedikit penolakan terasa lebih menyakitkan.

3. Dinamika puppy love dalam hubungan

ilustrasi pasangan membicarakan rencana tahun pertama pernikahan (unsplash.com/les_elizabethj)
ilustrasi pasangan membicarakan rencana tahun pertama pernikahan (unsplash.com/les_elizabethj)

Puppy love seperti halnya “cinta monyet” yang dulu kita rasakan saat remaja fase ketika semuanya terasa begitu manis dan menyenangkan. Di awal hubungan, kamu mungkin merasa seperti hidupmu penuh warna. Saat itu, pasanganmu terlihat begitu sempurna, dan kamu merasa benar-benar yakin kalau dia adalah orang yang tepat. Namun, perasaan intens di fase ini sering kali membuatmu sulit melihat keadaan secara objektif.

Namun seiring waktu, bahkan di hubungan yang paling baik sekalipun, akan muncul momen-momen ketika kamu atau pasangan saling mengecewakan. Ini adalah hal yang normal, karena tidak ada hubungan yang sempurna, begitu juga tidak ada pasangan yang benar-benar sesuai dengan gambaran ideal. Yang penting adalah bagaimana kamu belajar menerima kenyataan bahwa setiap orang punya kekurangan dan kelebihan.

4. Puppy love bisa berkembang jadi hubungan yang serius

ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)
ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)

Di awal hubungan, sangat normal kalau kamu ingin tampil sebaik mungkin di depan seseorang yang kamu suka. Menunjukkan versi terbaik dari dirimu memang bisa bikin kamu merasa lebih percaya diri dan aman.

Tapi untuk membangun cinta yang bertahan lama, kamu dan pasangan tetap perlu bersikap jujur, apa adanya, dan menunjukkan sisi dirimu yang sebenarnya, bukan hanya yang paling indah saja.

“Puppy love pasti bisa berubah menjadi cinta yang lebih kuat dan stabil, (tetapi) dibutuhkan tingkat kedewasaan tertentu agar hal itu terjadi," ujar terapis pasangan, dr. Gary Brown, dikutip dari laman Elite Daily.

5. Mencoba lebih transparan dalam menjalin hubungan

ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)
ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)

Meski puppy love terasa menyenangkan, hubungan yang ingin bertahan lama butuh lebih dari sekadar perasaan manis di awal. Kamu perlu berani jujur pada pasangan, termasuk saat harus mengungkapkan hal-hal yang tidak kamu suka atau ketika ada masalah yang perlu dibicarakan. Menghadapi perbedaan atau konflik memang bisa bikin canggung, tapi justru dari situ hubungan bisa tumbuh lebih kuat.

Kejujuran dan komunikasi terbuka membantu kamu melihat apakah hubungan ini bisa berkembang menjadi cinta yang lebih dewasa dan stabil, bukan sekadar ketertarikan sesaat.

Jika kamu mulai bertanya-tanya apakah yang kamu rasakan hanya puppy love, cobalah bicara dengan pasangan tentang apa yang kamu butuhkan, apa yang membuatmu tidak nyaman, dan apa yang kamu harapkan ke depannya. Sikap terbuka seperti ini bisa menjadi langkah penting untuk memahami arah hubungan kalian.

Itulah pembahasan tentang apa itu puppy love dan bagaimana dinamika hubungannya. Semoga bisa menambah wawasanmu, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Windari Subangkit
EditorWindari Subangkit
Follow Us

Latest in Relationship

See More

Apa Itu Puppy Love? Cinta Monyet yang Dialami Para Remaja

15 Des 2025, 20:00 WIBRelationship