Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Pengertian dan Contoh Toxic Relationship yang Harus Kamu Waspadai

Merasa lelah emosional menjadi salah satu contohnya

Fithriyah Saiidah

Pernahkah kamu mengalami lelah emosional dan merasa tidak dihargai dalam suatu hubungan? Kondisi tersebut bisa menjadi salah satu contoh dari toxic relationship atau hubungan beracun. Idealnya, dalam menjalin hubungan harus ada rasa kasih sayang, rasa aman, dan memberikan kenyamanan. Namun, jika hubungan tidak sehat akan menjurus ke toxic relationship, di mana salah satu pasangan berusaha mendominasi lainnya.

Toxic relationship yang sering kali ditunjukkan pasangan seperti perlakukan memanipulasi pasangan atau gaslighting, dan hanya mempermainkan atau breadcrumbing. Namun, dari banyak kasus, korban dari toxic relationship tidak menyadari bahwa hubungannya tidak sehat karena perasaan tertekan dan depresi sudah mulai menguasai dirinya. Kali ini, Popbela akan membahas tentang pengertian dan contoh toxic relationship. Check this out!

Pengertian toxic relationship

Toxic relationship merupakan istilah untuk menggambarkan hubungan tidak sehat yang didominasi salah satu pihak dan berdampak buruk pada kesehatan fisik maupun mental seseorang. Toxic relationship bukan hanya hubungan antara kekasih, namun juga berlaku pada hubungan pertemanan dan keluarga.

Toxic relationship juga diartikan sebagai hubungan yang membuat kedua belah pihak merasa tidak didukung, sering salah paham, direndahkan, dan diserang oleh pasangan. Seiring berjalannya waktu, perlakuan toxic relationship membuat seseorang mengalami gangguan kesehatan mental, seperti rasa cemas dan depresi.

Sebaiknya, penting agar setiap orang menyadari apakah hubungannya terindikasi toxic atau tidak. Berikut contoh toxic relationship yang dapat ditemukan dalam hubungan.

1. Merasa selalu dikontrol oleh pasangan

pexels.com/timur-weber

Contoh toxic relationship yang paling sering terjadi adalah ketika salah satu pasangan mendominasi, sehingga pihak lain merasa selalu dikontrol atau dikendalikan pasangannya. Maksud dari pasangan selalu mengontrol, yakni dengan memaksakan kehendak dan mengatur kehidupan yang sedang kamu jalani. 

Biasanya, orang yang toxic juga akan melakukan silent treatment agar dapat mengontrol emosi pasangannya. Dengan silent treatment, salah satu pihak tidak mengerti maksudnya dan selalu dikontrol oleh keinginan pasangannya. Terkadang, toxic relationship menggunakan motif dengan alasan “karena aku sayang” tanpa melibatkan keputusan bersama.

2. Dianggap salah dalam segala hal

Pexels.com/Alena Darmel

Pasangan toxic sering kali memberikan saran yang tidak tepat dan mengkritik tanpa alasan yang jelas, sehingga membuat kamu merasa selalu bersalah. Sikap menyalahkan mungkin awalnya tidak terlalu berdampak. Namun, yang bahaya ketika seseorang sudah berkali-kali disalahkan dan direndahkan, maka itu akan membuatnya mengalami gangguan kesehatan mental.

Orang yang sering disalahkan juga akan menganggap dirinya selalu salah. Dia merasa dirinya tidak berharga yang akhirnya menimbulkan rasa tidak percaya diri jika melakukan sesuatu yang baru. Untuk menghindarinya, kamu bisa mencari lingkungan positif agar bisa selalu mendukung dan menjadi pendengar setiamu.

3. Sulit menjadi diri sendiri

freepik.com/ gpointstudio

Contoh dari toxic relationship selanjutnya ketika seseorang sulit menjadi dirinya sendiri. Hal ini bukan tanpa alasan, tentunya orang yang sulit menjadi dirinya sendiri dikarenakan selalu dikendalikan oleh orang lain atas dasar keinginan orang tersebut. Sulit memang bagi seseorang untuk menjadi diri sendiri jika dia tidak pernah membuat keputusan secara merdeka untuknya sendiri.

Seseorang yang sulit menjadi dirinya sendiri sangat dikhawatirkan akan mudah menjadi people pleasure. Dia mungkin akan terus berusaha menyenangi orang lain, namun lupa akan kebutuhannya sendiri. Solusinya, kamu perlu menyadari mana yang menjadi keinginanmu sendiri dan orang yang menekanmu. Sebaiknya memang mengambil jalan tengah agar tidak membebani salah satu pihak.

4. Tidak mendapat dukungan

Freepik.com

Jangankan dibiarkan memilih jalan hidupnya sendiri, saat kamu terjebak dalam toxic relationship, kamu tidak akan mendapat dukungan dari pasangan. Ini sungguh hubungan yang sangat tidak sehat karena pasangan hanya mengendalikan tanpa mendukung kebutuhanmu, bahkan si dia tidak senang kalau kamu berhasil. 

Berbanding terbalik dengan hubungan sehat yang mendukung pasangan satu sama lain, toxic relationship justru tidak mendapat dukungan. Tak hanya itu, setelah berhasil pun, tidak ada apresiasi untukmu. Dia malah memberikan kritik yang menjatuhkan sehingga menghambat kesuksesanmu.

5. Sering dibohongi

pexels-odonata-wellnesscenter-226166

Kejujuran sangat dibutuhkan untuk membangun hubungan yang sehat. Namun, apa jadinya jika dalam menjalin hubungan, pasangan sering berbohong dan menyembunyikan banyak hal? Ini bukan hanya merusak komunikasi, tapi juga hubungan baik berubah menjadi toxic relationship.

Ketika pasangan sudah mulai menunjukkan sikap sering membohongimu, itulah salah satu contoh toxic relationship. Kamu perlu sadar dan peka terhadap hubungan agar bisa memutuskan apakah kamu mempertahankan dengan komitmen yang dijaga, atau lebih baik berpisah dengan mengakhiri semua drama manipulatif ini. Sudah saatnya untuk berdiskusi. Beranikan diri dan ajak pasanganmu bicara.

6. Pasangan bermain tarik ulur

Pexels.com/Vera Arsic

Contoh toxic relationship yang membingungkan, yakni pasangan bermain tarik ulur. Ketika kamu sudah berani mengajak pasangan membicarakan hubungan dan membuat keputusan bulat, mungkin dia kembali dengan sikap baik seperti tidak melakukan kesalahan apa pun.

Dia tiba-tiba bersikap baik, namun tidak memberikan kejelasan hubungan akan dipertahankan atau pisah saja. Dia berusaha memainkan emosimu dengan tidak memberikan kejelasan satu pihak. Kalau sudah begini, mau tidak mau kamu yang harus tegas memutuskan dengan penuh pertimbangan.

7. Merasa lelah emosional

RODNAE Productions/Pexels

Karena selalu dikendalikan dan dipermainkan dalam hubungan, tentu seseorang akan merasa lelah secara emosional. Wajar kalau memang lelah emosional, namun kamu jangan lupa untuk selalu bercerita ke orang-orang terdekat yang kamu percayai. Jangan sampai lelah emosional berdampak pada kesehatan mentalmu.

Itulah pengertian dan contoh toxic relationship yang harus bisa kamu waspadai. Siapa pun berpotensi mengalami hubungan yang tidak sehat, oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui tanda-tanda dan cara mencegahnya. Semoga kamu selalu bahagia dan dikelilingi lingkungan yang baik, ya!

IDN Media Channels

Latest from Dating