Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Ternyata, Ini Alasan Kamu dan Pasangan Sulit Menyelesaikan Masalah

Pembicaraan untuk menyelesaikan masalah juga ada tekniknya.

Elga Windasari

Salah satu alasan kamu dan pasangan sulit menyelesaikan masalah mungkin karena kurang adanya keterbukaan. Ini adalah rahasia agar hubungan berjalan dengan baik. Merasa didengar, dipahami, diperhatikan, semua bergantung pada keterbukaanmu dan pasangan.

Menurut Terapis Kathryn Ford, M.D., penyelesaian masalah juga bergantung pada aperture awareness. Apa itu? Ini adalah kemampuan untuk memerhatikan setiap keterbukaan yang terus berubah, yang terjadi ketika dua orang mencoba menyelesaikan masalah.

Nah, di bawah ini adalah beberapa contoh pasangan yang nggak memiliki aperture awareness sehingga mereka sulit untuk menyelesaikan masalah.

1. Berfokus untuk "mencari tahu"

freepik.com/freepik

banyak orang, mungkin termasuk kamu, yang terlalu fokus untuk mencari tahu akar terjadinya permasalahan yang ingin diselesaikan. Padahal, ini bukan selalu menjadi jalan yang terbaik, bahkan masalah bisa jadi lebih buruk karena pasangan mungkin sulit untuk terbuka.

Jadi, daripada berfokus untuk “mencari tahu”, lebih baik kamu berikan perhatian dan perhatikan apa yang sedang dirasakan dan dibutuhkan oleh pasangan saat ini. Dengan mengetahui kedua hal tersebut, kamu jadi lebih tahu bagaimana cara merespons masalah yang ingin diselesaikan.

2. Selalu dihantui kesalahan di masa lalu

Pexels.com/Pavel Danilyuk

Manusia sangat mungkin berbuat kesalahan, tapi juga sangat mungkin berubah dan belajar dari kesalahannya. Saat akan menyelesaikan masalah bersama pasangan, nggak perlu mengingat-ingat kesalahan pasangan, atau bahkan kesalahan diri sendiri, di masa lalu. Hal ini akan menahanmu untuk berpikir lebih terbuka dan takut untuk berimprovisasi dalam mencari jalan keluar.

3. Keinginan untuk mengontrol pasangan

Milan Popovic/Unsplash

Mungkin kamu berpikir solusi permasalahan yang kamu miliki adalah yang terbaik, sehingga jika pasangan mau melakukannya, maka masalah akan cepat selesai. Padahal, menyelesaikan masalah dengan baik dan benar nggak seperti itu caranya. Dalam hubungan, kedua belah pihak harus setara dan nggak ada satu pihak yang lebih mengontrol pihak lainnya.

Faktanya, mencoba mengendalikan pasangan nggak akan bisa menyelesaikan masalah dan menghasilkan hubungan cinta yang kamu dambakan. Justru, masalah bisa bertambah dan rasa cinta pasangan kepadamu akan memudar karena dirinya nggak merasa dihargai.

4. Menyerah sebelum berjuang

dok.internet

Saat dihadapkan dengan masalah berat, kamu mungkin ingin menyerah dan meminta pasangan untuk menyelesaikannya sendiri. Ini namanya kamu menyerah sebelum berjuang. Kalau kamu ingin memiliki hubungan yang bahagia, maka semua itu harus diperjuangkan.

Jika kamu merasa sangat lelah di tengah-tengah proses penyelesaian masalah, maka istirahatlah. Berikan waktu untuk dirimu merasa rileks dan segar kembali, baru kembali berjuang bersama pasangan untuk menyelesaikan masalah yang ada.

Jadi, apa yang sebaiknya kamu dan pasangan lakukan?

elements.envato.com

Aperture awareness adalah mengenai sensasi yang dirasakan. Tanyakan kepada diri sendiri Apakah kamu merasa terbuka pada saat ini? Apakah pasangan juga merasa terbuka? Lalu, bandingkan persepsimu dengan persepsi pasangan.

Setelah memiliki kemampuan ini, kamu bisa mulai menggunakannya untuk membentuk interaksi menuju kepercayaan dan kepuasan yang lebih besar bersama pasangan. Saat kalian berdua bersikap terbuka, itu seperti lampu hijau untuk bergerak maju untuk saling berbicara, mendengarkan, dan merasa terhubung.

Jadi, triknya di sini adalah beralih dari sekadar mengandalkan logika ke merasakan penginderaan. Setelah kamu bisa merasakan diri sendiri dan pasangan sudah bersikap terbuka, ini membimbing kalian berdua agar nggak lagi sulit untuk menyelesaikan masalah ya, Bela.

IDN Media Channels

Latest from Dating