8 Negara dan Kota di Dunia yang Membatalkan Perayaan Tahun Baru 2026, Ini Alasannya!

- Banyak kota besar membatalkan konser dan hitung mundur tahun baru karena kekhawatiran kerumunan massa, potensi gangguan keamanan, hingga insiden kekerasan yang terjadi sebelumnya.
- Beberapa wilayah seperti Bali, Jakarta, Hong Kong, dan Sydney memilih perayaan yang lebih sederhana sebagai bentuk solidaritas dan penghormatan terhadap korban bencana alam maupun tragedi kemanusiaan.
- Meski dibatalkan, sebagian kota tetap menyambut tahun baru dengan kegiatan budaya, acara resmi terbatas, atau pertunjukan yang telah mendapat izin khusus.
Setiap kali tahun baru tiba, selalu ada cerita yang berbeda di tiap belahan dunia. Ada beberapa kota yang merayakannya dengan pesta di jalanan sepanjang malam, sementara yang lainnya biasanya menampilkan kembang api yang megah dan hitung mundur ikonik di pusat kota. Perayaan malam tahun baru seakan telah menjadi tradisi global yang menandai awal lembaran baru.
Namun, menjelang penutupan tahun 2025, tidak semua wilayah memilih merayakannya secara besar-besaran. Beberapa negara dan kota ini memilih untuk membatalkan atau membatasi perayaan tahun baru, karena berbagai alasan seperti keamanan, empati terhadap korban bencana, dan upaya untuk menjaga ketertiban umum.
Berikut ini deretan negara dan kota yang memilih untuk menyambut tahun baru dengan cara yang lebih tenang dan aman.
1. Bali, Indonesia

Pulau Bali dikenal sebagai salah satu destinasi favorit untuk merayakan pergantian tahun, terutama dengan konser terbuka dan kembang api di berbagai lokasi. Namun, Pemerintah Kota Denpasar memutuskan untuk membatalkan pertunjukan kembang api dan konser pada malam tahun baru 2026.
Keputusan ini diambil sebagai bentuk empati kepada masyarakat Indonesia yang terkena dampak bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatera Barat. Meskipun begitu, tidak semua perayaan di Bali dibatalkan. Beberapa kegiatan budaya tetap digelar dengan konsep yang lebih sederhana dan bernuansa reflektif.
2. Belgrade, Serbia

Di Belgrade, perayaan tahun baru dan tahun baru Serbia pada 14 Januari tidak sepenuhnya dilaksanakan, khususnya untuk konser musik berskala besar. Wali Kota Belgrade, Aleksandar Šapić, menyatakan bahwa keselamatan adalah faktor utama, mengingat banyaknya remaja yang menghadiri konser tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, konser tahun baru di kota ini sering diwarnai kepadatan ekstrem dan insiden dorong-dorongan, sehingga pembatalan tersebut dianggap sebagai langkah pencegahan.
3. Hong Kong

Pemerintah Hong Kong membatalkan tradisi kembang api saat tahun baru yang biasanya menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Sebagai penggantinya, acara hitung mundur dilakukan dalam format berbeda dengan menyampaikan pesan perdamaian dan kepedulian.
Perubahan ini diumumkan setelah terjadi tragedi kebakaran di kompleks apartemen Tai Po yang menyebabkan banyak korban jiwa. Keputusan tersebut dianggap sebagai upaya untuk menjaga sensitivitas publik di saat masa berkabung.
4. Jakarta, Indonesia

Sama seperti Bali, Jakarta juga mengambil langkah serupa dengan membatalkan pertunjukan kembang api untuk tahun baru 2026. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menganggap keputusan ini sebagai bentuk solidaritas kepada para korban bencana di Sumatra.
Perayaannya masih tetap berlangsung, tetapi dalam ukuran yang lebih kecil dan sederhana. Pendekatan ini dipilih agar suasana pergantian tahun tetap ada, tanpa mengabaikan rasa empati dan kebersamaan nasional.
5. Monako

Monako justru memberlakukan aturan ketat tentang penggunaan kembang api dan alat piroteknik lainnya. Pemerintah setempat menerapkan larangan total terhadap kepemilikan dan penggunaan kembang api selama akhir bulan Desember hingga awal Januari.
Langkah ini diambil untuk menjaga keselamatan publik dan mencegah risiko kebakaran. Hanya pertunjukan tertentu yang mendapatkan izin resmi dari pemerintah yang boleh digelar.
6. Paris, Prancis

Paris tetap menjadi salah satu kota yang identik dengan perayaan tahun baru, tetapi konser besar di Champs-Élysées tahun ini ditiadakan. Kepolisian Paris meminta pembatalan acara tersebut untuk mengurangi risiko kerumunan berlebihan dan potensi gangguan keamanan.
Meski konser dibatalkan, pertunjukan kembang api tetap berlangsung, sehingga suasana pergantian tahun di ibu kota Prancis tetap terasa dengan lebih teratur.
7. Sydney, Australia

Perayaan malam tahun baru di Pantai Bondi dibatalkan menyusul insiden penembakan massal di Sydney pada Oktober lalu. Acara yang biasanya dihadiri oleh puluhan ribu orang ini ditiadakan demi menjaga keselamatan dan menghormati komunitas yang terdampak.
Namun, Sydney akan tetap menyambut tahun baru 2026 dengan pertunjukan kembang api. Pemerintah setempat juga menegaskan bahwa akan ada peningkatan keamanan dan momen hening sebagai tanda penghormatan. Perayaan juga tetap akan berlangsung, meskipun dengan suasana yang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
8. Tokyo, Jepang

Tokyo memutuskan untuk membatalkan acara hitung mundur dan pertunjukan kembang api malam tahun baru di Shibuya. Langkah ini juga dibuat sebagai upaya untuk menjaga keselamatan publik, karena area di sekitar stasiun dan jalan utama kerap dipadati massa dalam jumlah besar yang berisiko memicu kepanikan.
Selain kepadatan ekstrem, pemerintah kota juga menyoroti potensi gangguan keamanan serta masalah konsumsi alkohol di ruang publik. Aparat keamanan turut mengimbau warga dan wisatawan untuk memperhatikan informasi resmi dan memilih perayaan berskala kecil di lingkungan yang lebih aman.
Pembatalan perayaan tahun baru di berbagai negara dan kota tersebut menunjukkan bahwa setiap tempat memiliki pertimbangan dan prioritas tersendiri dalam menyambut pergantian tahun. Apakah Bela tahu wilayah lain yang juga tidak menyelenggarakan perayaan tahun baru 2026 secara besar-besaran?


















