Perubahan musim akan berpengaruh terhadap suasana sekitar. Di negara dengan iklim sub-tropis akan mempunyai empat musim di tiap tahunnya. Baik warna langit, kualitas cahaya, hamparan pemandangan, dedaunan serta turunnya salju. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap destinasi wisata yang akan didatangi wisatawan.
Beberapa potret telah diabadikan untuk membandingkan tempat yang sama di empat musim berbeda. Terdapat musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin. Seperti apa keunikannya, melansir budgetdirect.com.au berikut perbandingan destinasi wisata di empat musim?
1. Kuil Vittala (Karnataka, India)
Hampi, yang pernah menjadi ibukota Kekaisaran Vijayanagar, masih menyisakan kuilnya. Terdapat Kuil untuk Garuda (Dewa Elang) di Kuil Vittala, kereta batu yang mewakili kendaraan Dewa Wisnu.
Dalam empat musim terlihat Kuil yang begitu dramatis. Langit yang gelap dan juga cerah juga mempengaruhi hasil foto.
2. Teras Bethesda (New York, AS)
Kamu mungkin menganggap New York sebagai kota yang sibuk, tetapi terdapat Teras Bethesda yang menyuguhkan ketenangan. Perancangnya, Calvert Vaux menggambarkan prioritasnya untuk ruang pada tahun 1960.
Di tempat ini tergambar bagaimana empat musim tergambar. Dari pohon yang hijau, gugur dan tertutup salju.
3. Istana Nymphenburg (Munich, Jerman)
Dibangun tahun 1664 sebagai istana musim panas bagi Dinasti Wittelsbach, bulan-bulan yang lebih hangat menjadi waktu terbaik untuk berkunjung di tempat ini jika kamu ingin melihat ke dalam. Akan tetapi di luar ruangan, kamu akan menemukan potret yang sangat berbeda di tiap musimnya.
Istana terletak di taman dan kebun yang luas bahkan memiliki sistem kanal sendiri. Pepohonan tumbuh subur di musim semi, tak terlihat oleh salju ataupun tampak kering di musim gugur.
4. Kapel di King’s College, University of Aberdeen (Scotland, UK)
Kapel di King's College telah melewati empat musim sejak tahun 1495. Menjadi kota tercerah di Inggris, wilayah Northeast Scotland ini juga akan mempesona di musim dingin.
Terdapat gambaran sejarah di sini. Gedung-gedung di pertengahan abad ke-18 hingga ke-20 ini terbuat dari granit, menawarkan batuan warna abu-abu yang dingin.
5. Kebun Anggur Lembah Elqui (Chili)
Waktu ideal untuk melihat Lembah Elqui adalah Februari hingga Mei, di mana anggur siap panen untuk menghasilkan brendi regional, pisco. Tetapi di musim yang berbeda, kebun anggur menawarkan perubahan warna yang sangat mencolok, abu-abu, cokelat, hingga putih karena salju.
Saat Juni dan Juli akan dingin dan hujan turun, membuat suasan terasa lengkap dengan mencoba anggur dan bir lokal.
6. Shaman Rock (Pulau Olkhon, Rusia)
Pulau Olkhon di Danau Baikal, Rusia adalah tempat suci bagi orang Buryat. Pulau ini sering didatangi sebagai tempat ziarah di Rusia. Shamanka, atau Batu Dukun, adalah yang paling suci dan paling indah, tempat pemimpin kuno tinggal.
Puncak kembar marmer putihnya akan menyambut pengunjung di bibir pantai berpasir yang dibatasi oleh pohon-pohon. Pulau ini akan terlihat terbakar di musim gugur atau danau yang mencari di musim semi.
7. Roman Amphitheatre (Plovdiv, Bulgaria)
Terletak di antara enam bukit di Dataran Thracian, amfiteater menawarkan pemandangan yang berbeda di tiap musimnya. Kamu bisa menjelajahi ruang itu. Detail luar biasa seperti nama-nama distrik kuno yang diukir di tempat duduk untuk mengarahkan wisatawan ke zona yang sesuai.
Kamu juga bisa menjelajahinya di malam hari, karena amfiteater telah berfungsi sejak kejadian tanah longsor pada tahun 1870-an.
8. Taman Nasional Gunung Warning (New South Wales, Australia)
Budaya Suku Aborigin Bundjalung, gunung berapi Gunung Warning adalah hidup secara alami. Pantai dan hutan hujan sub-tropis membuat bunga dan tanaman lain tumbuh subur serta unggas seperti (merpati, burung scrub rufous, katak laut berbatu) ataupun kanguru hidup di dalamnya.
Taman ini selalu penuh dengan kehidupan, di empat musim kamu bisa melihat perbedaan pemandangannya dari puncak.
