Akhir pekan lalu, media sosial dihebohkan dengan membludaknya pengunjung di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ribuan orang terlihat memadati pasar tersebut untuk membeli berbagai kebutuhan di Hari Raya Lebaran yang kemungkinan jatuh pada 13 Mei 2021 mendatang.
Tentu kerumunan manusia ini menjadi perbincangan warganet, mengingat pandemi COVID-19 masih belum usai. Pihak pengelola mencatat, pada Sabtu, 1 Mei 2021 jumlah pengunjung di Pasar Tanah Abang mencapai 35 ribu. Kemudian, sehari sesudahnya, yakni pada Minggu 2 Mei 2021, jumlah pengunjung melonjak jadi 87 ribu.
Bagaimana kondisi Pasar Tanah Abang terkini dan bagaimana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengantisipasinya? Simak foto-fotonya berikut ini.
1. Melansir dari IDNTimes, pihak Pemprov DKI Jakarta sudah menerjunkan sekitar lima ribu petugas untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung di Pasar Tanah Abang mulai tanggal 3 Mei 2021
2. Hal ini merupakan imbas dari membludaknya jumlah pengunjung yang datang ke Pasar Tanah Abang untuk membeli keperluan hari raya
3. Larangan mudik ke kampung halaman disinyalir menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah pengunjung di Pasar Tanah Abang
4. Selain menerjunkan petugas yang terdiri dari gabungan polri, TNI dan Satpol PP, Pemprov DKI Jakarta juga bekerja sama dengan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) terkait moda transportasi dari dan menuju Pasar Tanah Abang
5. Mulai hari ini, 3 Mei 2021, kereta commuter line tidak berhenti di Stasiun Tanah Abang. Mereka yang ingin berkunjung ke Tanah Abang diharapkan untuk turun di Stasiun Karet atau Duri untuk selanjutnya menuju Pasar Tanah Abang
6. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun mengatakan bahwa Pemprov DKI akan menyediakan bus pengumpan TransJakarta di Jalan Jati Baru untuk mengangkut penumpang yang berasal dari stasiun terdekat di sekitar Pasar Tanah Abang
7. Anies juga mengimbau kepada masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya untuk berbelanja di pasar lainnya, agar mengurangi penumpukan di Pasar Tanah Abang
Melihat penumpukan yang terjadi di Pasar Tanah Abang, ada baiknya supaya kita mengurungkan niat untuk mengunjunginya juga. Akan lebih baik jika kita berbelanja dari rumah secara online, untuk menghindari penyebaran dan tertularnya virus COVID-19 yang kini masih belum terkendali. Tidak mau kan, kasus di Jakarta melonjak seperti di India?