Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Ini 5 Halte TransJakarta yang Terbakar Pasca Demonstrasi Jumat Malam

whatsapp-image-2025-08-29-at-21.39.43.1756480143347_ratio-16x9.jpeg
Tirto.id
Intinya sih...
  • Ada 5 halte TransJakarta yang terbakar pasca demonstrasi Jumat malam

  • Kerusakan halte berdampak pada mobilitas masyarakat dan anggaran pemerintah daerah

  • Pentingnya menjaga fasilitas publik sebagai bagian dari keberlangsungan mobilitas jutaan orang di Jakarta

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta kembali diwarnai aksi demonstrasi yang berujung ricuh pada Jumat, 29 Agustus 2025 malam. Tak hanya menimbulkan kemacetan, aksi ini juga menyebabkan kerusakan serius pada sejumlah fasilitas publik. Beberapa halte TransJakarta, yang selama ini menjadi andalan warga untuk bepergian, ikut terbakar dan tidak bisa digunakan sampai Sabtu, 30 Agustus 2025 pagi. Halte mana saja yang terbakar pasca demonstrasi Jumat malam?

Daftar lima halte yang terbakar

Halte_Gerbang_Pemuda_arah_Pinang_Ranti_(2).jpg
Dok. Internet

Aksi unjuk rasa yang terjadi pada Jumat 29 Agustus 2025 malam meninggalkan kerusakan serius pada sejumlah fasilitas publik, khususnya halte bus TransJakarta.

Menurut Kepala Departemen Hubungan Masyarakat dan CSR TransJakarta, Ayu Wardhani, tercatat ada lima halte yang dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab hingga Sabtu dini hari. Kelima halte tersebut adalah Halte Polda Metro Jaya, Halte Senen Toyota Rangga, Halte Sentral Senen, Halte Senayan BDKI, serta Halte Gerbang Pemuda.

Kerusakan ini tentu menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Pasalnya, beberapa halte yang terbakar merupakan bagian dari jalur sibuk di Jakarta, yang biasanya menjadi penghubung utama antara kawasan perkantoran, pusat perbelanjaan, hingga area permukiman. Dengan terbakarnya fasilitas tersebut, masyarakat akan kehilangan akses nyaman dan aman untuk bepergian menggunakan transportasi umum. Situasi ini tidak hanya berdampak pada penumpang, tetapi juga memengaruhi kelancaran lalu lintas karena banyak orang akhirnya beralih ke kendaraan pribadi.

Kerusakan halte TransJakarta berdampak langsung pada mobilitas masyarakat

WhatsApp Image 2025-08-13 at 14.55.09.jpeg
Koridor 9 Transjakarta (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Kehadiran TransJakarta selama ini menjadi salah satu tulang punggung transportasi publik di ibu kota. Dengan harga terjangkau dan rute yang menjangkau berbagai kawasan strategis, wajar jika banyak warga sangat bergantung pada layanan ini.

Namun, dengan adanya pembakaran halte, ribuan penumpang terpaksa mencari jalur alternatif atau bahkan menggunakan transportasi yang lebih mahal. Hal ini tentu memberatkan, terutama bagi masyarakat yang setiap hari berangkat kerja atau sekolah dengan bus TransJakarta.

Selain itu, pembakaran fasilitas umum juga menambah beban kerja pemerintah daerah dan operator TransJakarta. Anggaran yang seharusnya bisa dipakai untuk meningkatkan layanan dan memperluas jaringan, kini harus dialihkan untuk perbaikan halte yang rusak.

Pada 2022 lalu, PT TransJakarta mengalokasikan sekitar Rp600 miliar untuk merevitalisasi 46 halte besar, termasuk Senen Sentral, Bundaran Senayan, hingga Harmoni. Bayangkan, investasi yang dibiayai dari pajak rakyat itu kini kembali harus diperbaiki akibat ulah segelintir pihak. Dampaknya jelas bukan hanya soal mobilitas, tapi juga keuangan publik.

Pentingnya sama-sama menjaga fasilitas publik

Kerusakan halte TransJakarta ini seharusnya menjadi pengingat bahwa fasilitas publik adalah milik bersama. Ayu Wardhani pun menegaskan, pihak TransJakarta sangat menyayangkan pengrusakan ini dan mengajak masyarakat untuk lebih peduli menjaga sarana umum.

"Kami sangat menyayangkan pengrusakan fasilitas publik dan mengajak masyarakat agar menjaga sehingga manfaatnya bisa terus digunakan oleh banyak orang," ujarnya. Pernyataan ini bukan sekadar imbauan, tapi juga refleksi dari bagaimana kerugian akibat aksi anarkis justru dirasakan masyarakat luas.

Dalam jangka panjang, kesadaran untuk menjaga fasilitas publik akan menentukan kualitas hidup warga kota. Transportasi umum yang aman, nyaman, dan terjaga dengan baik adalah hak semua orang. Sebaliknya, jika sering dirusak, maka masyarakat sendirilah yang akan menanggung kerugiannya. Peristiwa ini bisa menjadi pelajaran bahwa menjaga fasilitas bersama sama artinya menjaga kenyamanan hidup sehari-hari. Karena pada akhirnya, fasilitas publik bukan sekadar bangunan, tetapi bagian dari keberlangsungan mobilitas jutaan orang di Jakarta.

Sampai berita ini ditulis pada Sabtu, 30 Agustus 2025 pukul 10.00 WIB, TransJakarta masih belum dapat melayani semua rute dan berhenti beroperasi sampai jangka waktu yang belum ditentukan. Pantau terus media sosial untuk informasi terbarunya dan stay safe, Bela!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Niken Ari Prayitno
EditorNiken Ari Prayitno
Follow Us

Latest in Lifestyle

See More

Ada Udon hingga Milk Tea di Re-Opening YOSHINOYA Grand Indonesia

15 Des 2025, 19:55 WIBLifestyle