Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Perbedaan Susu UHT dan Susu Pasteurisasi, Mirip Tapi Tak Sama

Rasa dan tekstur yang dihasilkan juga berbeda, lho

Natasha P.

Selain dikonsumsi sebagai pemenuh asupan kalsium, susu seringkali dimanfaatkan sebagai bahan baku kue, dessert, dan hidangan manis lainnya. Umumnya, susu yang digunakan adalah prouduk susu sapi kemasan.

Di pasaran sendiri, jenis susu kemasan pun beragam. Termasuk susu UHT (Ultra High Temperature) dan susu pasteurisasi yang dihasilkan melalui proses sterilisasi untuk menghilangkan bakteri yang ada pada susu. Proses ini dilakukan supaya susu dapat bertahan lama dan aman dikonsumsi.

Walau sama-sama dihasilkan melalui proses sterilisasi, ternyata ada perbedaan mencolok antara susu UHT dan susu pasteurisasi, Bela.

Berikut perbedaan susu UHT dan susu pasteurisasi yang perlu kamu ketahui.

Proses sterilisasi

Cheese Kettle

Pasteurisasi merupakan proses sterilisasi dengan cara memanaskan susu dengan suhu rendah, yaitu sekitar 72 derajat celcius selama 10-15 detik. Setelah dipanaskan, nantinya susu didinginkan dalam suhu 4.4 celcius dengan cepat.

Proses pasteurisasi juga dikenal dengan istilah high temperature, short time (HTST). Metode ini bertujuan untuk mengurangi mikroorganisme dan memperlambat pertumbuhan mikroba susu penyebab penyakit.

Sementara, metode sterilisasi susu UHT dilakukan dengan proses memanaskan susu dengan suhu 135-145 derajat celcius selama 2-4 detik. Proses pemanasan ini bertujuan untuk mematikan bakteri patogen, sehingga susu menjadi steril dan aman untuk dikonsumsi.

Daya tahan

healthline.com

Proses pemanasan pada susu bertujuan untuk menghilangkan bakteri berbahaya, sehingga susu aman dikonsumsi dan dapat bertahan lama. Dengan suhu dan waktu pemanasan yang berbeda, tentu susu pasteurisasi dan susu UHT memiliki waktu ketahanan yang berbeda pula.

Mengutip The Kitchn, susu pasteurisasi yang tersegel mempunyai durasi kadaluarsa selama 30- 40 hari. Sedangkan susu UHT yang belum dibuka kemasannya dapat bertahan selama 10 bulan hingga 1 tahun.

Sementara itu, susu pasteurisasi yang sudah dibuka memiliki lama waktu penyimpanan selama 4 hari. Sedangkan susu UHT memiliki waktu penyimpanan 3-4 hari setelah segelnya dibuka.

Rasa

MyFood

Walau sama-sama melalui proses pemanasan, susu pasteurisasi dan susu UHT memiliki rasa yang berbeda. Susu pasteurisasi dihasilkan dengan proses pemanasan dengan suhu rendah, sehingga rasanya mirip dengan susu murni.

Sedangkan susu UHT mengalami perubahan rasa karena adanya perubahan struktur protein setelah dipanaskan dalam suhu tinggi. Alhasil, kandungan gula alami dalam susu pun menjadi terkaramelisasi sehingga menciptakan rasa "matang'' dan rona kecokelatan pada susu.

Tekstur

Dairy Food Magazine

Susu pasteurisasi memiliki teksur lebih kental dengan rasa yang lebih kuat ketimbang susu UHT. Ini karena proses pasteurisasi menggunakan suhu rendah, sehingga kandungan gizi susu pun masih terjaga dan tak banyak berubah.

Sedangkan susu UHT memiliki tekstur lebih cair dengan kandungan protein yang lebih rendah karena proses sterilisasi dengan suhu tinggi. Sehingga, sifat kalsium pada susu UHT pun berubah menjadi kalsium tidak larut dan sulit diserap tubuh.

Pengemasan susu

BBC

Susu pasteurisasi biasanya dikemas dengan kertas karton atau plastik, tanpa ada bahan pelapis pelindung di dalamnya. Lantas itu, susu pasteurisasi harus segera diminum karena memiliki waktu penyimpanan yang sebentar. Menyimpan susu pasteurisasi terlalu lama dapat menimbulkan perkembangbiakkan bakteri penyebab penyakit di dalamnya.

Sementara kemasan susu UHT menggunakan wadah yang terbuat dari kertas karton di bagian luarnya. Sedangkan bagian dalamnya dilindungi dengan tambahan minimal lima lapisan yang terbuat dari aluminium foil, yang membuat kualitasnya lebih higienis.

Demikian penjelasan mengenai perbedaan susu UHT dan pasteurisasi. Semoga bermanfaat, Bela!

IDN Media Channels

Latest from Food