Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Survei: Ini 10 Profesi Paling Tidak Dipercaya Publik Indonesia

Profesi paling tidak dipercaya publik Indonesia
Pexels.com/Milada Vigerova
Intinya sih...
  • Daftar profesi paling tidak dipercaya publik Indonesia berdasarkan survei Ipsos Global Trustworthiness Index 2024.
  • Politisi jadi profesi yang paling tidak dipercaya karena janji-janji kampanye yang tidak ditepati.
  • Profesi lain seperti polisi, hakim, dan pengacara juga termasuk ke dalam daftar profesi paling tidak dipercaya publik Indonesia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kepercayaan publik adalah modal utama bagi sebuah profesi. Namun, survei terbaru Ipsos Global Trustworthiness Index 2024 menunjukkan bahwa ada beberapa profesi di Indonesia yang tingkat kepercayaannya rendah di mata masyarakat.

Survei dilakukan di 32 negara dengan melibatkan 23.530 responden berusia 18–74 tahun. Di Indonesia sendiri, jumlah respondennya mencapai 500 orang dengan latar belakang lebih urban, terdidik, dan terkoneksi digital. Pengumpulan data dilakukan secara online antara 24 Mei hingga 7 Juni 2024.

Mulai dari politisi, pejabat publik, hingga figur media sosial, berikut adalah 10 profesi paling tidak dipercaya publik Indonesia lengkap dengan penjelasannya.

1. Politisi – 45 persen

Profesi paling tidak dipercaya publik Indonesia
Pexels.com/Alina Matveycheva

Politisi menempati posisi teratas dalam daftar profesi yang paling tidak dipercaya publik. Tingginya angka ketidakpercayaan ini tak lepas dari citra politisi yang kerap dikaitkan dengan janji-janji kampanye yang tidak ditepati, praktik korupsi, hingga perebutan kekuasaan. Bagi sebagian masyarakat, politisi sering dianggap lebih mementingkan kepentingan partai atau pribadi daripada rakyat.

2. Pejabat kementerian/kabinet – 41 persen

Profesi paling tidak dipercaya publik Indonesia
Pexels.com/August de Richelieu

Pejabat kementerian dan kabinet berada di posisi kedua. Publik menilai jabatan tinggi ini kerap berjarak dengan realitas masyarakat sehari-hari. Selain itu, keputusan yang dianggap kurang berpihak pada rakyat atau dinilai elitis menambah ketidakpercayaan. Meski ada juga pejabat yang bekerja dengan baik, stigma negatif masih melekat kuat.

3. Polisi – 41 persen

Profesi paling tidak dipercaya publik Indonesia
Pexels.com/Kindel Media

Sebagai aparat penegak hukum, polisi justru mendapatkan angka ketidakpercayaan yang cukup tinggi. Hal ini biasanya dipicu oleh isu pungli, penyalahgunaan wewenang, atau kasus penegakan hukum yang tidak konsisten. Padahal, banyak polisi di lapangan yang bekerja keras melayani masyarakat. Namun, persepsi publik tetap dipengaruhi oleh kasus-kasus yang viral dan menimbulkan kekecewaan.

4. Influencer – 25 persen

Cara membantu UMKM
Pexels.com/cottonbro studio

Di era digital, influencer punya peran besar dalam membentuk opini publik. Namun, kepercayaan terhadap mereka cukup rendah. Publik kerap menilai sebagian influencer lebih fokus pada endorsement komersial dibanding memberi konten yang autentik. Kamu setuju?

5. Pegawai pemerintah – 24 persen

Profesi paling tidak dipercaya publik Indonesia
Pexels.com/Mikhail Nilov

Ketidakpercayaan terhadap pegawai pemerintah seringkali muncul dari pengalaman langsung masyarakat dalam berurusan dengan birokrasi. Stigma seperti lambatnya pelayanan, birokrasi berbelit, hingga praktik pungli di instansi tertentu masih membekas. Meski reformasi birokrasi sudah dijalankan, citra “pegawai pemerintah malas dan tidak melayani” masih cukup kuat di masyarakat.

6. Pengacara – 24 persen

Profesi paling tidak dipercaya publik Indonesia
Pexels.com/RDNE Stock project

Profesi pengacara sering kali diasosiasikan dengan “membela yang salah” karena memang tugas mereka adalah mendampingi klien tanpa melihat benar atau salah. Hal inilah yang membuat sebagian publik merasa pengacara lebih dekat dengan uang ketimbang keadilan. Citra glamor dan kasus pengacara ternama yang terjerat masalah hukum makin memperburuk persepsi.

7. Hakim – 23 persen

Profesi paling tidak dipercaya publik Indonesia
Pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA

Sebagai simbol keadilan, hakim justru mendapat tingkat ketidakpercayaan cukup tinggi. Banyak masyarakat menilai putusan pengadilan tidak selalu mencerminkan rasa keadilan, terutama dalam kasus besar yang melibatkan pejabat atau orang berpengaruh. Isu suap dan mafia peradilan semakin memperkuat citra negatif, meski tentu ada hakim yang tetap berintegritas.

8. CEO (pimpinan perusahaan) – 22 persen

Profesi paling tidak dipercaya publik Indonesia
Pexels.com/fauxels

Para CEO atau pimpinan perusahaan sering dianggap terlalu fokus pada keuntungan perusahaan, bahkan jika harus mengorbankan kesejahteraan karyawan. Isu seperti PHK massal, eksploitasi tenaga kerja, hingga kesenjangan gaji antara manajemen puncak dan pekerja lapangan membuat publik skeptis. CEO dinilai punya kekuasaan besar, namun tidak selalu berpihak pada kesejahteraan bersama.

9. Bankir eksekutif – 21 persen

Profesi paling tidak dipercaya publik Indonesia
Pexels.com/Vlada Karpovich

Bankir eksekutif juga masuk dalam daftar profesi yang kurang dipercaya. Hal ini terkait dengan citra perbankan yang dianggap hanya menguntungkan kelompok tertentu, bunga tinggi, atau biaya administrasi yang membebani nasabah. Skandal perbankan di masa lalu pun masih membekas di ingatan publik, membuat profesi ini dipandang penuh kepentingan pribadi.

10. Jurnalis – 15 persen

Profesi paling tidak dipercaya publik Indonesia
Pexels.com/cottonbro studio

Meski memiliki peran penting sebagai pilar demokrasi, jurnalis juga tidak lepas dari ketidakpercayaan. Publik kerap menilai pemberitaan tidak netral, terlalu berpihak pada kepentingan politik atau pemilik media. Era clickbait dan berita sensasional juga memperburuk citra, seakan media lebih mementingkan rating daripada kualitas informasi.

Daftar 10 profesi paling tidak dipercaya publik Indonesia ini menunjukkan bahwa reputasi sebuah profesi sangat dipengaruhi oleh persepsi dan pengalaman masyarakat. Apakah kamu juga menaruh ketidakpercayaan yang sama terhadap profesi -profesi di atas, Bela?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ayu Utami
EditorAyu Utami
Follow Us

Latest in Career

See More

Intip Dekorasi dan Keseruan Natal di Grand Indonesia A Jolly Christmas

05 Des 2025, 19:35 WIBCareer